Membakar Air
Dengan reaksi elektrolisis, air dapat dipecah menjadi Hydrogen dan
Oksigen. Gabungan keduanya mempunyai daya bakar 8 kali ( Ada yang
menyebut 1000 kali lipat) yang lebih tinggi daripada bensin. Kombinasi
antara bensin, hidrogen dan oksigen akan menghasilkan emisi gas buang
yang ramah lingkungan.
Mesin Beetle 1303 ini telah ditambah Elektroliser untuk mensuplai
Hidrogen dan Oksigen ke dalam ruang bakar. Hasilnya bensin lebih irit
30% , suara mesin lebih halus, bau asap knalpot tidak menyengat,
tarikan yahuiii.
Memecah Air
Elektroliser saat di aktifkan menghasilkan hidrogen (gelembung
keputihan) serta gelembung oksigen (bening).
Saat mesin running, hidrogen bercampur dengan oksigen yang dihasilkan
elektrolisis dan udara yang masuk melalui kontrol vakum. Selang vakum
diberi sambungan triflow, yaitu dari satu dari toples, ke lubang inlet
setelah karburator (untuk mesin saat idle) dan inlet sebelum masuk
karburator (sekitar saringan udara, untuk gas penuh).
Kabel untuk suplai tegangan 12 volt pada VW ini memanfaatkan lighter
cigarete.
Bila tidak ada bisa disambungkan pada instrument yang hanya ada
tegangan saat kunci kontak "on" untuk menghindari produksi gas saat
mesin mati, jangan lupa ditambahkan sekering.
Elektroliser Sederhana
Untuk membuat elektroliser, bahan-bahan yang diperlukan :
1. Toples kaca, ukuran 12 x 9 cm, atau silakan pilih ukuran toples
masing2
2. Lembar plastik tebal atau akrilik, dibentuk persegi panjang (sesuai
tinggi toples), dilekatkan satu sama lain berbentuk +. Boleh bahan apa
saja yang penting tidak dari logam dan tahan air.
3. Kawat stainles steel (Paling mudah pakai string gitar yang no. 3) 2
buah
4. Bekas pentil ban dalam 2 buah (Bisa minta ditempat tambal ban),
plus 1 tutup pentil
5. Baut (panjang sekitar 2 cm), mur dan ring, satu pasang.
6. Triflow (cabang 3, bisa dibeli di tempat toko ikan/ alat2
aquarium), plus selang kecil
7. Selang vaccum
8. Kabel (isi dua) sekitar 2 meter
9. Sekering
10. Lighter Plug (bila menggunakan Cigarete lighter di kabin)
11. Lem plastik (Hot Glue)
12. Soda Kue (Sodium bikarbonat) sebagai katalis
13. Demineralised Water (Air Accu/suling, bukan Zuur)
Cara membuat :
1. Lekatkan tempat
(lembar plastik) lilitan kawat pada tutup toples menggunakan hot glue.
2. Lubangi tutup
toples, 2 untuk pentil dan 2 untuk baut.
3. Pasang pentil, dan eratkan, tambahkan hot glue agar tidak bocor.
Lekatkan selang kecil pada salah satu pentil yang akan dipakai untuk
vaccum kontrol, sepanjang tempat lilitan.
4. Pasang baut dan ring disisi dalam tutup toples, kaitkan kawat
stainless dan lilitkan sepanjang batang plastik sampai ke dasar,
kaitkan diujung dasar. Sama dengan baut yang satunya. kedua kawat
jangan saling dihubungkan. Eratkan baut dari sisi luar tutup toples.
beri hot glue pada sisi dalam baut dan luar.
5. Sambungkan kabel ke tiap terminal baut. Salah satu kabel dipasang
sekering. Sebaiknya disambungkan ke terminal yang "on" saat kunci
kontak "on"
Persiapan Operasional:
1. Isi toples dengan Air, sisakan 2 cm dibawah permukaan tutup toples,
beri satu sendok teh soda kue, aduk hingga larut.
2. Tutup toples dengan erat.
3. Sambungkan selang vaccum ke salah satu pentil, tambahkan tri flow,
beri cabang ke inlet manifol, dan satunya ke inlet di bagian saringan
udara (pre karburator) (lihat gambar).Tutup salah satu pentil dengan
tutup pentil.
4. Sambungkan kabel pada terminal di toples.
5. Hidupkan kunci kontak, bila didalam toples timbul gelembung putih,
maka Hidrogen telah terbentuk.
6. Hidupkan mesin, maka akan ada udara luar yang masuk ke dalam
toples, warna air menjadi putih karena penuh dengan gas hidrogen.
Selang didalam toples akan mengeluarkan gelembung. Atur vaccum didalam
toples dengan memutar tutup pentil.
7. Coba bedakan bunyi mesin, dan bau gas buang.
Selamat Mencoba…
Untuk lebih jelasnya, bisa mengunjungi rtikel aselinya,
saya dapat dari :
http://alrehabmed.blogspot.com/2008/04/elektroliser-sederhana.html
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
-
“Ki sanak, siapakah nama Ki Sanak? Dari manakah asal Ki Sanak? Sebab dari pengamatan kami, Ki Sanak bukanlah orang daerah kami…” Ia ...
-
Pada intinya perbedaan antara bahasa Jawa dan bahasa Indonesia terletak pada sifat bahasa Jawa yang ekspresif dan bahasa Indonesia yang desk...
-
Source: http://www.egmca.org:8080/artikel/art10/lihatKomentar ============== * bagus banget nih kalau alat ini bener- bener bisa kerja. ...
No comments:
Post a Comment