Friday, June 29, 2007

Ingin Belajar Islam ? Jangan Sekolah di IAIN Semarang!

---------- Forwarded message ----------
From: Muhammad Bagir Alkaff
Date: Jun 27, 2007 11:14 AM
Subject: [tf00] Virus "GILA" dari Gerombolan Liberalisme (kawin sesama jenis
ala IAIN)
To: tf00@yahoogroups.com

Oleh: Adian Husaini

Saat ini, liberalisasi nilai-nilai dan ajaran Islam di Indonesia
benar-benar sudah sampai pada taraf yang sangat ajaib dan menjijikkan.
Orang-orang yang bergelut dalam bidang studi Islam tidak segan-segan
lagi menghancurkan ajaran agama yang sudah jelas dan qath'iy. Sementara,
institusi pendidikan tinggi Islam seperti tidak berdaya, membiarkan
semua kemungkaran itu terjadi di lingkungannya.

Pekan lalu, saya menerima kiriman buku dari Semarang berjudul Indahnya
Kawin Sesama Jenis: Demokratisasi dan Perlindungan Hak-hak Kaum
Homoseksual, (Semarang:Lembaga Studi Sosial dan Agama/eLSA, 2005). Buku
ini adalah kumpulan artikel di Jurnal Justisia Fakultas Syariah IAIN
Semarang edisi 25, Th XI, 2004.

Buku ini secara terang-terangan mendukung, dan mengajak masyarakat untuk
mengakui dan mendukung legalisisasi perkawinan homoseksual. Bahkan,
dalam buku ini ditulis strategi gerakan yang harus dilakukan untuk
melegalkan perkawinan homoseksual di Indonesia, yaitu (1) mengorganisir
kaum homoseksual untuk bersatu dan berjuang merebut hak-haknya yang
telah dirampas oleh negara, (2) memberi pemahaman kepada masyarakat
bahwa apa yang terjadi pada diri kaum homoseksual adalah sesuatu yang
normal dan fithrah, sehingga masyarakat tidak mengucilkannya bahkan
sebaliknya, masyarakat ikut terlibat mendukung setiap gerakan kaum
homoseksual dalam menuntut hak-haknya, (3) melakukan kritik dan
reaktualisasi tafsir keagamaan (tafsir kisah Luth dan konsep pernikahan)
yang tidak memihak kaum homoseksual, (4) menyuarakan perubahan UU
Perkawinan No 1/1974 yang mendefinisikan perkawinan harus antara
laki-laki dan wanita." (hal. 15)

Kita tidak tahu, apakah para penulis yang merupakan mahasiswa-mahasiswa
fakultas Syariah IAIN Semarang itu merupakan kaum homo atau tidak.
Tetapi, umat Islam tentu saja dibuat terbelalak dan terperangah dengan
berbagai tulisan yang ada di buku ini. Betapa tidak, anak-anak ini
dengan beraninya melakukan ijtihad dan merumuskan hukum baru dalam
Islam, bahwa aktivitas homoseks dan lesbian adalah normal dan halal,
sehingga perlu disahkan dalam satu bentuk perkawinan.

Masalah perkawinan memang senantiasa menjadi sasaran liberalisasi agama.
Ketika hukum-hukum yang sudah pasti - seperti haramnya muslimah menikah
dengan laki-laki non-Muslim - dirombak oleh sejumlah dosen IAIN/UIN,
seperti Zainun Kamal dan Musdah Mulia - maka logika yang sama bisa
digunakan untuk merombak hukum-hukum lain di bidang perkawinan, dengan
alasan perlindungan Hak Asasi Manusia kaum homoseks. Bahkan, mereka
berani membuat tafsir baru atas ayat-ayat Al-Quran, dengan membuat
tuduhan-tuduhan keji terhadap Nabi Luth.

*Seorang penulis dalam buku ini, misalnya, menyatakan, bahwa pengharaman**
nikah sejenis adalah bentuk kebodohan umat Islam generasi sekarang
karena ia hanya memahami doktrin agamanya secara given, taken for
granted, tanpa ada pembacaan ulang secara kritis atas doktrin tersebut.
Si penulis kemudian mengaku bersikap kritis dan curiga terhadap motif
Nabi Luth dalam mengharamkan homoseksual, sebagaimana diceritakan dalam
Al-Quran surat al-A'raf :80-84 dan Hud :77-82). Semua itu, katanya,
tidak lepas dari faktor kepentingan Luth itu sendiri, yang gagal
menikahkan anaknya dengan dua laki-laki, yang kebetulan homoseks.
*
Ditulis dalam buku ini sebagai berikut:

*''Karena keinginan untuk menikahkan putrinya tidak kesampaian, tentu**
Luth amat kecewa. Luth kemudian menganggap kedua laki-laki tadi tidak
normal. Istri Luth bisa memahami keadaan laki-laki tersebut dan berusaha
menyadarkan Luth. Tapi, oleh Luth, malah dianggap istri yang melawan
suami dan dianggap mendukung kedua laki-laki yang dinilai Luth tidak
normal. Kenapa Luth menilai buruk terhadap kedua laki-laki yang
kebetulan homo tersebut? Sejauh yang saya tahu, al-Quran tidak memberi
jawaban yang jelas. Tetapi kebencian Luth terhadap kaum homo disamping
karena faktor kecewa karena tidak berhasil menikahkan kedua putrinya
juga karena anggapan Luth yang salah terhadap kaum homo." (hal. 39)
*
Sejak kecil, anak-anak kita sudah diajarkan untuk menghafal dan memahami
rukun iman. Salah satunya, adalah beriman kepada Nabi dan Rasul,
termasuk sifat-sifat wajib yang dimiliki oleh para Nabi. Yaitu, bahwa
para Nabi itu merupakan orang yang jujur, amanah, cerdas, dan
menyampaikan risalah kenabian. Mereka juga berifat ma'shum, terjaga dari
kesalahan. Tetapi, dengan metode pemahaman historis-kritis ala
hermeneutika modern, semua itu bisa dibalik. Kisah Nabi Luth, misalnya,
dianalisis secara asal-asalan oleh anak IAIN ini. Dan hasilnya, Nabi
Luth digambarkan sebagai sosok yang emosional dan tolol.

Dikatakannya dalam buku ini:

*"Luth yang mengecam orientasi seksual sesama jenis mengajak orang-orang**
di kampungnya untuk tidak mencintai sesama jenis. Tetapi ajakan Luth ini
tak digubris mereka. Berangkat dari kekecewaan inilah kemudian kisah
bencana alam itu direkayasa. Istri Luth, seperti cerita Al-Quran, ikut
jadi korban. Dalam Al-Quran maupun Injil, homoseksual dianggap sebagai
faktor utama penyebab dihancurkannya kaum Luth, tapi ini perlu
dikritisi... saya menilai bencana alam tersebut ya bencana alam biasa
sebagaimana gempa yang terjadi di beberapa wilayah sekarang. Namun
karena pola pikir masyarakat dulu sangat tradisional dan mistis lantas
bencana alam tadi dihubung-hubungkan dengan kaum Luth.... **ini tidak**
rasional dan terkesan mengada-ada. Masa', hanya faktor ada orang yang
homo, kemudian terjadi bencana alam. Sementara kita lihat sekarang, di
Belanda dan Belgia misalnya, banyak orang homo nikah formal... tapi kok
tidak ada bencana apa-apa." (hal. 41-42).
*
Tentu saja, penafsiran anak IAIN ini sangat liar, karena ia tidak
menggunakan metodologi tafsir yang benar. Disamping ayat-ayat Al-Quran,
seharusnya, dia juga menyimak berbagai hadits Nabi Muhammad saw tentang
homoseksual ini. Begitu juga para sahabat dan para ulama Islam
terkemuka. Tapi, bisa jadi, si anak ini sudah terlalu kurang ajar dan
tidak lagi mempunyai adab dalam mengakui kesalehan dan kecerdasan para
Nabi, termasuk para sahabat Nabi. Pada catatan yang lalu, kita sudah
memahami, bagaimana mereka mencaci-maki sahabat Nabi seenak perutnya
sendiri.

Dengan sedikit bekal ilmu syariah yang dimilikinya, si penulis berani
'berijtihad' membuat hukum baru dalam Islam, dengan terang-terangan
menghalalkan perkawinan homoseksual. Menurutnya, karena tidak ada
larangan perkawinan homoseksual dalam Al-Quran, maka berarti perkawinan
itu dibolehkan. Katanya, ia berpedoman pada kaedah fiqhiyyah, "'adamul
hukmi huwa al-hukm" (tidak adanya hukum menunjukkan hukum itu sendiri).

Logika anak IAIN ini jelas sangat tidak beralasan dan berantakan. Di
dalam Al-Quran juga tidak ada larangan kawin dengan anjing, babi, atau
monyet. Dengan logika yang sama, berarti anak-anak Fakultas Syariah IAIN
Semarang itu juga dibolehkan menikah dengan anjing, babi, atau monyet.
Kita tunggu saja, mungkin sebentar lagi, mereka akan meluncurkan buku
*"Indahnya Menikah dengan Monyet"*. Bukankah monyet juga mempunyai Hak
Asasi untuk menikah dengan mahasiswa Syariah IAIN Semarang itu?

Tentang Kisah Luth sendiri, Al-Quran sudah memberikan gambaran jelas
bagaimana terkutuknya kaum Nabi Luth yang merupakan pelaku homoseksual
ini.

*"Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah)**
tatkala dia berkata kepada kaumnya: "Mengapa kalian mengerjakan
perbuatan fahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun
sebelum kalian. Sesungguhnya kalian mendatangi laki-laki untuk
melepaskan syahwat, bukan kepada wanita; malah kalian ini kaum yang
melampaui batas. Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan: "Usirlah
mereka dari kotamu ini, sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang
berpura-pura mensucikan diri. Kemudian Kami selamatkan dia dan
pengikut-pengikutnya kecuali istrinya; dia termasuk orang-orang yang
tertinggal (dibinasakan). Dan Kami turunkan kepada mereka hujan (batu);
maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa itu."
(QS Al-A'raf:80-84).
*
Para mufassir Al-Quran selama ratusan tahun tidak ada yang berpendapat
seperti anak-anak 'kemarin sore' yang berlagak menjadi mujtahid besar di
abad ini, meskipun baru mengecap bangku kuliah S-1 di Fakultas Syariah
IAIN Semarang itu. Orang yang memahami bahasa Arab pun tidak akan keliru
dalam menafsirkan ayat tersebut. Bahwa memang kaum Nabi Luth adalah kaum
yang berdosa karena mempraktikkan perilaku homoseksual. Hukuman yang
diberikan kepada mereka, pun dijelaskan, sebagai bentuk siksaan Allah,
bukan sebagai bencana alam biasa. Tidak ada sama sekali penjelasan bahwa
Nabi Luth dendam pada kaumnya karena tidak mau mengawini kedua putrinya.
Tafsir homo ala anak IAIN Semarang yang menghina Nabi Luth itu
benar-benar sebuah fantasi intelektual untuk memaksakan pehamamannya
yang pro-homoseksual.

Dalam Islam maupun Kristen, hingga kini, praktik homoseksual tetap
dipandang sebagai tindakan bejat. *Nabi Muhammad saw bersabda, "Siapa**
saja yang menemukan pria pelaku homoseks, maka bunuhlah pelakunya
tersebut." (HR Abu Dawud, at-Tirmizi, an-Nasai, Ibnu Majah, al-Hakim,
dan al-Baihaki).* Imam Syafii berpendapat, bahwa pelaku homoseksual harus
dirajam (dilempari batu sampai mati) tanpa membedakan apakah pelakunya
masih bujangan atau sudah menikah. Dalam Pidatonya pada malam Tahun Baru
2006, Paus Benediktus XVI juga menegaskan kembali tentang terkutuknya
perilaku homoseksual.

Gerakan legalisasi homoseksual yang dilakukan para mahasiswa Fakultas
Syariah IAIN Semarang - dan mendapatkan legalisasi dari Institusinya -
merupakan fenomena baru dalam gerakan legalisasi homoseksual di
Indonesia. Di dunia Islam pun, gerakan semacam ini, belum ditemukan. Hal
semacam ini merupakan sesuatu yang "unthought", yang tidak terpikirkan
selama ini; bahwa dari lingkungan Fakultas Syariah Perguruan Tinggi
Islam justru muncul gerakan untuk melegalkan satu tindakan bejat yang
selama ribuan tahun dikutuk oleh agama.

Tentulah, gerakan homoseksual dari lingkungan kampus Islam, merupakan
tindakan kemungkaran yang jauh lebih bahaya dari gerakan legalisasi
homoseks yang selama ini sudah gencar dilakukan kaum homoseksual
sendiri.

Dalam catatan penutup buku ini dimuat tulisan berjudul "Homoseksualitas
dan Pernikahan Gay: Suara dari IAIN". Penulisnya, mengaku bernama Mumu,
mencatat, *"Ya, kita tentu menyambut gembira upaya yang dilakukan oleh**
Fakultas Syariah IAIN Walisongo tersebut*."

*Juga dikatakan: "Hanya orang primitif saja yang melihat perkawinan**
sejenis sebagai sesuatu yang abnormal dan berbahaya. Bagi kami, tiada
alasan kuat bagi siapapun dengan dalih apapun, untuk melarang perkawinan
sejenis. Sebab, Tuhan pun sudah maklum, bahwa proyeknya menciptakan
manusia sudah berhasil bahkan kebablasan."
*
Membaca buku ini, kita jadi bertanya-tanya, sudah begitu bobrokkah
institusi pendidikan tinggi Islam kita? Sampai-sampai sebuah Fakultas
Syariah IAIN menjadi sarang gerakan legalisasi tindakan amoral yang
jelas-jelas bejat dan bertentangan dengan ajaran agama? Wallahu a'lam.


Catatan Akhir Pekan (CAP) Adian Husaini, adalah hasil kerjasam antara
Radio Dakta 107 FM dan www.hidayatullah.com

Tuesday, June 26, 2007

Gagasan untuk Mendapatkan Listrik GRATIS

Biaya penggunaan Listrik semakin meningkat saja.
Pasokan energi juga semakin terbatas.
Bisakah kita menggunakan Listrik Gratis ?

Kita melihat nbahwa menggunakan Radio dan Televisi ,
jaman dahulu, perlu membayar iuran bulanan.
Namun pada akhirnya menjadi gratis.
Hal ini bisa juga kita assign ke biaya listrik.

Listrik telah mengaliri / mensuplai ke jutaan,
mungkin puluhan juta pelanggan.
Bila PLN mengelola akses ke pelanggan,
maka bisa jadi akan menjadi media promosi baru.

Perusahaan yang akan mengiklankan sesuatu,
tinggal membayar lewat PLN.
Maka PLN akan mentransmit informasi Iklan ini
ke puluhan Juta pelanggan. Suatu media yang
sangat efektif penetrasinya.

Dengan adanya suplai dana dari Perusahaan pengiklan,
maka pelanggan rumah tangga bisa menggunakan
listrik secara gratis tis tis tis.

Sunday, June 24, 2007

Reporter dibayar Rp 15 ribu/berita

Forward dari milis sebelah :

Komentar saya, begitu pahitkah pilihan hidup menjadi wartawan sehingga karya intelektualnya begitu tidak dihargai oleh sebuah broadcast ?

Atau memang sebagai wartawan, sang reporter memang tidak punya daya tawar yang memadai pada institusi tempatnya bekerja ?

Ada komentar dari yang lain ?

=============================

Email dari : Rezki Hasibuan

Kemarin, saya bertemu teman lama yang kini menjadi reporter di sebuah radio terkenal di Jakarta.Karena sudah lama tak bertemu banyak bahan obrolan yang dibicarakan. Kemudian iseng-iseng saya menanyakan soal gaji yang ia terima di radio itu. Saya menanyakan itu tanpa sungkan-sungkan karena dulu saya cukup berteman akrab dengan dia.

Alangkah kagetnya saya ketika dia bilang dia hanya dibayar
Rp.15.000,-/berita. Hanya segitukah seorang reporter dihargai? Kegelisahan ini kemudian saya bawa sampai ke rumah. Di rumah saya iseng-iseng menghitung penghasilan dia sebulan. teman saya itu bilang, di radio itu setiap hari ia minimal harus dapat tiga berita.

Saya kemudian menghitung jika dia setiap hari dirata-ratakan mendapat tiga berita berarti sehari dia dibayar Rp.45.000,- . Rp.45.000,- X 20 hari kerja, berarti setiap bulan dia hanya mendapat Rp.900.000,-/bulan.

Uang sebesar itu bagi reporter bujangan saja sangat tidak memadai. Saya bisa mengatakan itu, karena saya dulu pernah bekerja sebagai reporter yang hanya digaji Rp 1.200.000,-. Uang sebesar itu bagi saya sangat tak memadai. bagaimana pula dengan teman saya yang hanya
dibayar Rp 900.000,- /bulan, sementara dia mempunyai 4 orang anak, bahkan istrinya hanya ibu rumah tangga.

Entah bagaimana dia harus menutupi kekurangan dari penghasilannya yang minim itu. Dan parahnya lagi, bagaimana pula jika suatu saat ia sakit sehingga terpaksa tak kerja. Bagaimana keluarganya harus dibiayai, karena teman saya ini hanya bisa mendapat uang kalau dia menyetor berita yang hanya dihargai Rp.15.000,-/berita.

Bagi saya, yang lebih sedih lagi adalah, karya intelektual seorang wartawan hanya dihargai sebesar Rp.15.000,- . Bayangkan saja, seorang wartawan floating seperti teman saya itu harus mengejar berita dari satu tempat ke tempat lain. Dia harus mengeluarkan ongkos transport untuk mencapai tujuan. Belum lagi uang untuk beli makan dan minuman ketika bekerja.

Media radio itu tampaknya tak menghargai hasil karya
si reporter yang harus bertungkus lumus dan juga harus menguras otak untuk membuat karya jurnalistik itu. semua itu hanya dibayar Rp.15.000,- hanya lima belas ribu perak coooy bayangkan seorang wartawan di Jakarta hanya dibayar lima belas ribu perak per berita. Ini bagi saya KEJAM SEKALI!!, KEJAM SEKALI!!!. harus ada yang
bertindak untuk menaikkan penghasilan para kontributor radio seperti teman saya itu.

Bagi teman-teman yang bekerja di radio itu,harus punya
keberanian mendobrak manajemen untuk mempertimbangkan kenaikan gaji para kontributor itu. terus terang saya rasanya mau menangis mendengar
pengakuan teman saya yang hanya dibayar Rp.15.000,-/berita.Uang sebesar itu bahkan tak cukup untuk tiga kali naik bis AC.

-Rezki Hasibuan-

======================
Inilah yang akan coba digarap oleh teman-teman dari IJC. Wartawan itu diimpit oleh kekuatan modal (perushaan) dan kekuasaan. Mereka kadang tak kuasa menahan gempuran dua kekuatan itu. Dua kekuatan inilah yang coba dilawan, meski oleh organsiasi kecil, sekecil kerikil. (dulu Timtim juga ibarat kerikikil dalam sepatu diplomasi internasional Indonesia).

Fakta itu sejatinya masih tidak terlalu kejam jika dibandingkan dengan fakta lain yang justeru lebih kejam. Wartawan kontributor, wartawan magang (istilah yang diciptakan sendiri oleh perusahaan) selama sembilan bulan dengan gaji Rp 500 ribu DI JAKARTA, sekali lagi di JAKARTA.

Reposisi status wartawan harus segera dilakukan. Apakah wartawan itu buruh ataukah tidak? Jika buruh harus bagaimana dan jika tidak harus bagaimana. Ini penting dijawab. Selama ini, status (dalam manajemen) wartawan disamakan dengan buruh. Anehnya, perusahaan pers sama sekali tidak mengikuti UU Ketenagakerjaan. Misalnya, ya gaji wartawan tadi. perusahaan sendal jepit saja mengenal UMR. Perusahaan pers (yang notabene telah menjadi industri pers--sama dengan industri sendal jepit tadi) tidak menerapkan UMR. Wartawan digaji sekenanya saja. Inilah yang terjadi bung!!

Jika perusahaan sendal jepit mengganti buruhnya tidak sesuai UMR, pemerintah bisa meniup peluit dan serikat buruh memukul gendang perlawanan. BAgaimana bila industri pers memberikan gaji kurang dari UMR? Apa yang dilakukan pemerintah?? Nothing. kalau pemerintah meniup peluti, nanti dianggap 'memberdel, menegus, mengintervensi.

Bung, pers kini telah menjadi industri. Dalam otak pemilik media itu, 99 persen bicara keuntungan. Hanya persen saja bicara soal kepentingan publik. Jadi, bagi saya jangan bertuhankan pada kebebasan pers bila perusahaan-perusahaan itu masih menggaji wartawannya dengan sangat rendha dan diluar batas kemanusiaan. sebab, bila perusahaan itu menggaji wartawannya di bawah standar, mak perusahaan itu secara langsung maupun tidak langsung telah melakukan dosa paling besar dalam bidang jurnalistik: menyuruh wartawannya menerima suap.

maka gerakan yang mesti dilakukan adalah: Menutup perusahaan pers itu bila tidak memberikan gaji yang layak kepada wartawannya. Minimal, perusahaan itu memberikan gaji minimal dua-tiga kali UMR (UMR sedang ditolak buruh loh---ya paling tidaklah). Initnya bukan di UMR, intinya terletak HARUS ADA STANDAR MINIMAL GAJI WARTAWAN SELURUH INDONESIA.

Lantas, siapa yang berhak menetapkan standar gaji itu? Ya UU. HArus dibuat UU yang mengatur secara khusus mengenai status wartawan. INI LAGI-LAGI kitabicara REPOSISI JURNALIS. Siapa yang berhak menghukum bila perusahaan tidak menaaati standar gaji minimal itu.

Bung, saat ini tidak ada lagi pers yang mengabdi demi kepentingan publik seutuhnya. Pers telah menjadi indusstri. Sama halnya pabrik sendal jepit. Bedanya cuma content. Mereka menjual sendal, pers menjual informasi. mereka mengeluarkan biaya produksi karena harus membeli bahan sendal, pers justru gratis--tidak ada ongkos untuk membeli informasi (ongkos hanya untuk biaya mencapai sumber inormasi bukan membeli informasi--kecuali kalau langganan kantor berita). Jadi, Bung, lawan Bung!!

dari Habe Arifin

DONAT BOLONG

TTM NCC semuah,

Hai, apakabar? Sudah makan?

PROMOSI BAYAR 1 DAPET 3

Kemaren dulu anak saya pulang liburan, diajak ngelayap mamanya
ke PI, saya sms minta tolong cek apakah Donat KK (Krispy Kreme)
masih berpromosi beli 1 dapet ekstra 2. Tapi karena sudah mau
pulang, mereka malas untuk balik lagi ke PI-2 tempat KK mangkal.

Eh, kemaren, mereka ngelayap ke Senayan, ada cabang KK. Jadi a-
nak saya sms saya tanya mau beli KK ndak, sebab masih berpromo
1 ekstra 2. Padahal, di tagihan BCA Card bulan lalu,disebutkan
promosi hanya sampai 31 Mei 2007. Aneh, tapi nyata. kalau saja
saya tahu masih promo, saya bisa borong untuk acara di kantor.

Komunikasi yang salah atau salah cetak sajakah? tapi, sebener-
nya itu adalah satu kesalahan yang rada konyol! Sebab promosi
hanya berlaku untuk para pemegang BCA Card saja yang bayar de-
ngan BCA Card.

SIPA CEPAT, DIA DAPAT

Eh, sorry, tapi saya tak hendak komplain ttg kesalahan teknis
yang konyol itu. Saya cuma fokus pada si KK yang begitu 'des-
perados'(?)nya berpromosi. Selusin donat KK berharga 59.500.-
dapet ekstra 2 lusin. Artinya sepotong donat cuma berharga @
1.700-an perak saja. Lebih murah dari donat-donat impor laen,
hampir seharga donat kampung yang berkisar 1.500.-(?)

Padahal, katanya sih justru JCo terinspirasi membuat donat yg
mirip buatan KK yang aslinya dari Amrik(?). Setelah muncul JCo
dan KK, sekarang si DD (Dunkin Donuts) kayaknya agak kelabakan
juga, cukup gencar beriklan di media cetak maupun elektronik!
Padahal selama ini, sekitar sepuluhan tahun si DD malang melin-
tang di dunia perdonatan sorangan wae tanpa lawan yang berarti.
Mengalahkan secara telak AD (American Donut)yang entah mengapa
koq ya adem ayem bae mendapati saingan DD. Padahal AD dulunya
cukup merajai pasar donat, setidaknya di Jakarta ya.

Jadi, kalau anda tahu ada satu jenis makanan tertentu di mana-
mana saja, yang belum ada di Indonesia, mungkin anda sebaiknya
cepat-cepat berinspirasi membuat dan menjualnya duluan, supaya
anda jadi yang pertama jual di Indonesia. Ini trik ajah ya.

DONAT MAKANAN RAKYAT?

Donat ini, kalau di film-film Amrik merupakan makanan para cop
alias polisi. Selalu mereka sarapannya sepotong atau dua donat,
dengan secangkir kopi. Kalau para eksekutif kantoran, sarapan
mereka pastilah roti bagel yang lebih bergensi. Lebih mahal da-
ri donat yang sangat merakyat,dijajakan di cafe-cafe pinggiran.
Roti bagel sih dijualnya di office-office building, jeh!

Sepotong donat memang cukup bikin kenyang perut,ini mestinya ya
sebab donat itu isinya banyak karbohidrat(dari tepung dan gula).
Jadi, kalau anda hendak berdiet untuk mengurangi berat badan, a-
gaknya donat mesti dihindari ya?

Saya kenal donat waktu masih usia SD, adanya cuma kalau pas ada
pasar malam pas Mauludan di keraton Kanoman, Cirebon. Saya lupa
apakah waktu itu ada mereknya, atau tidak bermerek... Yang saya
ingat adalah mesinya diekspos, dipajang di depan, sehingga para
pembeli bisa melihat proses pencetakan & penggorengan donat di
depan mata kepala mereka masing-masing! Teknologi jaman itu ma-
sih tergolong sederhana,jadi mesin donat begitu sudah merupakan
suatu point of interest tersendiri!

DONAT TIDAK BOLONG

Saya ndak tahu juga, mengapa donat yang semula berpakem bolong
di tengah, lantas divariasikan menjadi seperti roti manis beri-
si aneka selai. Padahal, mestinya yang bernama donat kudu ber-
lubang di tengah. Kalau ndak bolong, ya roti biasa ajah. Si DD
malah terkesan tak mau rugi:dijualnya bongkahan bekas bolongan
donat bolong-nya secara lusinan!

DONAT MASUK KAMPUNG

Kemudian, teknologi membuat donat ternyata diketahui banyak ka-
langan, sehingga donat-pun akhirnya masuk kampung. Para juragan
di gang-gang becek tak mau kalah ikut mengais rejeki dari berni-
aga donat yang lantas punya nama sendiri: donat kampung. Biasa-
nya varisasinya sederhana ajah: ditaburi meisyes, coklat atau
warna-warni seperti pelangi. Atau baluran pupur gula halus. Har-
ganya juga sangat merakyat, dijajakan secara titip jual oleh ju-
ragan yang menjadi penguasa di daerah radius sekitar 1-2 km ja.

Para pengantarnya membawa boks-boks plastik berisi aneka donat,
dibonceng dengan sepeda atau sepeda motor, diikat di boncengan.
Pagi antar, sore ambil sisa dan uang setoran hasil penjualan.

Katanya, adonan donat cukup sederhana. Jadi kalau anda mau, mu-
dah dan gampang saja koq untuk mulai jadi juragan donat.

BROTAK TURUNAN DONAT?

Nyambung lagi waktu saya kecil dulu. Karena mungkin belum banyak
yang tahu teknologi membuat lubang pada donat, maka ada beberapa
saudagar kue yang secara gampang saja menggoreng adonan donat de-
ngan tanpa membuat bundar dan melubangi.Cukup dibuat bundar saja,
lantas digoreng. Maka jadilah bentuknya tidak beraturan, seperti
roti goreng tapi bukan. Eh, sudah kadung digoreng, bisa rugi ka-
lau cuma dibuat makan keluarga sendiri atau.. dibagi ke tetangga,
maka dijual sajalah dengan titip ke... pedagang keliling door-to-
door. Dan, entah bagaimana prosesnya, itu roti goreng dinamainya
.... brotak!

Sejujurnya, saya belum sempet membuat riset ttg nama 'brotak' itu,
tapi rupanya nama itu cukup singkat, menarik, dan memang roti go-
reng itu cukup enak, manis, gurih dan (ini yang penting) cukup bi-
kin kenyang sebab ukurannya agak besar. Jadi, pada masa itu, sang
brotak ini lumayan populer sehingga banyak juga produsennya, juga
banyak juga akhirnya para penjaja keliling yang meneriakkan jual-
annya.... brotak! brotak! brotak!

KUE BASKOM DARI MANA?

Karena mau gampang ajah, mereka membawa baskom sebagai wadah roti
brotak itu. Eh, karena makin banyak yang jual, makin cepet bosan
rupanya para pembeli. Jadi mulai surutlah para penjaja berbaskom
isi roti brotak yang disunggi di kepala. Mungkin lantas ada yang
berinisiatip membawa kuwih-kuwih lain selain roti brotak sebagai
pelengkap dan selingan supaya para pelanggan kagak bosan.

Eh, lama-lama populer juga sebutan 'kue baskom', bukan sebab kue-
nya berbentuk dan berukuran sebesar baskom, tapi semata karena di-
bawanya dengan wadah baskom nan serbaguna.

Rupanya, persaingan antara pedagang begitu ketat, lantas disusupi
oleh penjaja gadungan yang memberi full service, jadilah pernah
juga timbul ekses: para penjaja kue baskom dirazia polisi, sebab
ada oknum-oknum yang lantas punya side-bisnis ke esek-esek gitu.

Eh, koq melantur dari donat ke kue baskom ya? Apa hubungannya tuh?

OLEH-OLEH DONAT BONUS

Tadi siang anak saya mesti balik ke Sgp sebab liburnya habis. Ber-
untung banget dia dapet GA eksekutif dari GFF, sebab kursi yg ter-
sisa cuma di kelas eksekutif, jadi bisa nunggu di lounge khusus.

Eh, bonus selusin KK dibawanya ke Sgp, sebab katanya di sono be-
lum ada cabangnya. Lumayan,buat oleh-oleh temen seasrama yang ka-
gak bisa pulang liburan. Walaupun donat bonus tak boleh kita pi-
lih jenisnya, tapi yah lumayan juga dah! Gratis, jeh!

Barangkali anda tahu cerita lain dengan donat merek lain? Sila
berbagi, sebab katanya donat paling enak kalu dimakan rame-rame.
Anda boleh pilih mau arasa apa: stroberi, soklat, salut gula, ta-
bur meisyes, double chcolate, triple chocolate?

Begitu ajah sih ya.

Salam donat bolong,
Ophoeng
BSD City

Saturday, June 23, 2007

Institusi Rating di Indonesia, Layakkah dipercaya ?

Dan pertanyaan saya seperti yang sudah-sudah dan seperti di milis sebelah. Siapa yang mengeluarkan Rating ? AC Nielsen ?
Terus terang saya sangat tidak percaya dengan perusahaan peRating di Indonesia ini. Seperti yang kita tahu, di negara ini uang bisa membuat orang melakukan apa saja. Dan saya sangat sangat yakin bahwa Rating pun bisa dibeli.

Contoh, saya ingin rating product saya bagus untuk menarik sponsor untuk memasang iklan. Bagaimana caranya supaya perusahaan peRating ini bisa mengeluarkan hasil rating yang tinggi untuk product saya ? maka uang akan berbicara.

Kalau memang perusahaan peRating ini berani mengaku Rating yang mereka keluarkan adalah hasil dari survey sebenarnya. Silahkan jawab di sini.
Sebutkan dimana saja mereka melakukan survey. Berapa banyak sampel mereka, berapa besar sebarannya. Dan metodanya bagaimana mereka memilih para sampel ini. Lah sekarang ini kan entah dari mana ujug-ujug keluar angka sekian, sekian, sekian. Ajaib. Di luar negeri mungkin mereka punya nama. Tapi maaf saja. Kalau melihat hasil kerja yang sekarang ini, saya kok ya ragu kalau mereka bener-bener survey.

Dan hal lainnya lagi. (ini dengan pemikiran seandainya kita bisa mempercayai rating)
Sinetron itu bisa dapar rating besar apakah semata-mata karena masyarakat suka sinetron ???
Menurut saya, ini terjadi karena masyarakat atau pemirsa sudah tidak punya pilihan. Lihat saja acara pada jam-jam 6 hingga 9 malam. Semua stasiun menayangkan Sinetron. Apakah masyarakat punya pilihan ? Jam segitu kan memang jam dimana anggota keluarga berkumpul, dan menikmati waktu bersama, menunggu jam makan malam, atau bersantai setelah makan malam. Duduk di depan pesawat televisi. Dan karena tidak ada pilihan tontonan, ya nonton iklan saja. atau pindah-pindah channel terus sambil menunggu ada tayangan yang bagus.
Jadi jangan bilang "sinetron mendapat rating sangat tinggi karena disukai masyarakat". Saya percaya rating itu bisa tinggi karena memang sudah tidak ada pilihan dari stasiun-stasiun tv.





Regards,
Paulus T.
----------

Dari Paulus Tanuri
tanggal 23 Jun 2007 12:39
judul Re: [mediacare] Inikah Sinetron Model Baru?

Friday, June 22, 2007

Orang-Orang Terkaya di Indonesia (Versi majalah Forbes)

Indonesia merupakah negara ke-4 didunia dalam jumlah penduduknya sebanyak
230 juta dan terdiri dari 17,500 pulau. Lebih dari separoh dari 40 orang
Indonesia terkaya ini memperoleh harta mereka dari sumber daya alam dan
sumber manusianya yang berlimpah. Milyarder seperti Rachman Halim, R. Budi
Hartono dan Putera Sampoerna termasuk dalam lima besar yang mendapatkan
hartanya dari hasil produksi rokok kretek dan real estate. Trihatma Haliman
mengeruk keuntungan sebesar $900 juta dalam penjualan apartemen di seluruh
Jakarta. Belum lagi yang menjadi kaya dari penjualan barang-barang keperluan
rumah tangga antara lain sabun detergen merek Wing Biru oleh Eddy William
Katuari Wings Group, mie instan Indomie oleh Liem Sioe Liong Indofood dan
Teh Botol Sosro. Kekayaan para cukong ini jika dijumlahkan akan mencapai
sekitar $22 milyar dan sekitar $28 milyar disimpan di Singapura.

Mereka juga mengincar sumber daya alam Indonesia dimana dua diantara
limabesar, Sukanto Tanoto dan Eka Tjipta Widjaja masing-masing
memiliki kekayaan
sekitar $2.8 milyar dan $2 milyar dari hasil kayu pembuat kertas. Martua
Sitorus pada posisi ke-14 mengelola minyak kelapa melalui usahanya bernama
Wilmar International. Urutan rankingnya sebagai berikut:

Keluarga Sukanto Tanoto- $2.8 milyar. Umur 56, status kawin dengan 4 anak.
Mulai bisnis sebagai pemasok peralatan ke perusahaan minyak Negara. Dalam
tahun 1973 beralih ke usaha produk hutan dan pada 1995 mengusahakan produksi
kertas. Perusahaan miliknya Asia Pacific Resources pernah masuk New York
Stock Exchange tapi ditarik dari bursa saham di tahun 2001. Saat ini
perusahaannya RGM International masih bergerak dalam bidang produksi kertas,
minyak kelapa dan sumber daya energi.

Keluarga Putera Sampoerna - $2.1 milyar. Umur 58, status kawin dengan 4
anak. Produksi rokok kretek ketiga terbesar sebelum kemudian sahamnya
dikuasai oleh Philip Morris.

Keluarga Eka Tjipta Widjaja - $2 milyar. Umur 85 status kawin dengan 15
anak. Datang dari RRT ke Indonesia sejak kanak-kanak. Berjualan biskit pada
umur 17 tahun namun kemudian memupuk hartanya dari usaha produksi kertas dan
minyak kelapa. Sekarang anak-anaknya meneruskan usahanya melalui perusahaan
bernama Sinar Mas.

Keluarga Rachman Halim - $1.8 milyar. Umur 59 status kawin, Pabrik rokok
kretek merek Gudang Garam merupakan yang terbesar di Indonesia.

Keluarga R. Budi Hartono - $1.4 milyar. Umur 65 status kawin dengan 3 anak.
Memiliki pabrik rokok kretek merek Djarum. Produknya diekspor keluar negeri.

Keluarga Abdul Rizal Bakrie - $1.2 milyar. Umur 59 status kawin dengan 3
anak. Mewarisi usaha orang tuanya Bakrie Group. Saat ini bergerak di bidang
infrastruktur.

Keluarga Eddy William Katuari - $1 milyar. Umur 55 status kawin dengan 4
anak. Usaha sabun cuci detergen merek Wing. Juga saat ini bergerak dibidang
penjualan kebutuhan rumah tangga. Juga dalam bidang real estate dan kimia.

Trihatma Haliman - $900 juta. Umur 54 status kawin dengan 2 anak. Real
estate developer antara lain komplek perumahan dan apartemen Agung Podomoro.
Juga bergerak dibidang retail.

Arifin Panigoro - $851 juta. Umur 61 status kawin dengan 2 anak. Mendirikan
perusahaan minyak Medco Energy International tahun 1980. Go public tahun
1994. Juga bergerak dalam bidang pengeboran minyak di Sumatera Selatan.

Keluarga Liem Sioe Liong - $800 juta. Umur 91 status kawin dengan 4 anak.
Membangun Salim Group dalam usaha di bidang makanan, pelayaran dan semen.
Memiliki Bank Central Asia dan Bank First Pacific.

Keluarga Mochtar Riyadi - $570 juta. Umur 76 status kawin dengan 6 anak.
Usaha mencakup membeli bank-bank yang sudah sekarat. Juga membeli saham yang
menguasai perusahaan yang menerbitkan majalah Forbes edisi Indonesia.

Peter Sondakh - $530 juta. Umur 54 status kawin dengan 3 anak. Pemegang
saham terbesar Rajawali Group bergerak dalam bidang telekomunikasi,
bahan-bahan keperluan rumah tangga, transportasi dan perhotelan.

Prajogo Pangestu - $510 juta. Umur 55 tahun status kawin dengan 3 anak.
Usaha dalam bidang hasil hutan, perkayuan dan logging.

Martua Sitorus - $475 juta. Umur 46 tahun. Dijuluki sebagai Raja minyak
kelapa. Perusahaannya Wilmar International merupakan pabrik minyak kelapa
terbesar di Asia. Juga bergerak di dalam bidang perdagangan.

Paulus Tumewu - $440 juta. Umur 54 status kawin dengan 3 anak. Pendiri
Departemen Store Ramayana. Bergerak di bidang pakaian jadi sejak tahun 1978.

Murdaya Poo dan Siti Hartati Cakra - $430 juta. Masing-masing berumur 65 dan
60 tahun dengan 4 anak. Tim suami istri sebagai supplier pada perusahaan
listrik Negara. Mendirikan Murdaya Group yang dikenal juga dengan nama Berca
Group di tahun 1990. Konglomerat dalam bidang perkayuan dan agen sepatu
Sneakers.

Keluarga Husein Djojonegoro - $ 360 juta. Umur 57 status kawin dengan 4
anak. Mengelola ABC consumer group mula-mula usaha pabrik anggur kemudian
merambah ke bidang makanan, pasta gigi dan baterei.

Chairul Tanjung - $310 juta. Umur 44 status kawin dengan 2 anak. Pendiri
Para Group yang bergerak di bidang jasa-jasa finansiel, penyiaran, property
dan energi.

Hadi Surya - $305 juta. Umur 70 status kawin dengan 3 anak. Usaha kapal
tanker dengan nama Berlian Ladju dengan armada sebanyak 50 kapal tanker.

Tan Kian - $300 juta. Umur 48 status kawin dengan 3 anak. Bergerak di bidang
property. Ikut memiliki Marriott Hotel dan Ritz Carlton Hotel dan mendirikan
Pacific Place sebuah komplek pertokoan dan proyek hotel.

Sjamsul Nursalim - $ 295 juta. Umur 64 status kawin dengan 3 anak. Pendiri
group Gajah Tunggal dan bergerak di bidang produksi ban mobil, usaha bank
dan pertambangan.

George dan Sjakon Tahija - $265 juta. Masing-masing umur 48 tahun dengan 2
anak dan umur 53 tahun dengan 3 anak. Usaha dari orang tua dalam berbagai
bidang jasa finansiel.

Edwin Soeryadjaya - $230 juta. Umur 57 status kawin dengan 3 anak. Ikut
mendirikan Saratoga Investama Sedaya. Anak dari William Soeryadjaya perakit
mobil Astra International yang dijualnya pada tahun 1992. Berencana
mendirikan pabrik pembangkit tenaga listrik.

Kartini Muljadi dan Dian Paramita Tamzil - $225 juta. Muljadi adalah seorang
bekas jaksa. Memiliki pabrik obat Tempo Scan Pacific di tahun 1982 bersama
adik perempuan bernama Tamzil. Muljadi saat ini pension tapi masih sebagai
penasehat hukum. Tamzil adalah Presiden dari Tempo Scan.

Keluarga Harjo Sutanto - $220 juta. Status kawin dengan 4 anak. Mendirikan
Wings group di tahun 1948 dengan Johannes Ferdinand Katuari. Bersama
keluarga diperkirakan memiliki 25% dari usaha di bidang bahan kebutuhan
sehari-hari dan bidang distribusi.

Soegiharto Sosrodjojo - $215 juta. Umur 72 status kawin dengan 5 anak. Dalam
tahun 1970 memimpin Sosro Group yang memproduksi The Botol Sosro.

Tan Siong Kie - $200 juta. Umur 90 tahun status kawin dengan 3 anak.
Mendirikan Rodamas Group in tahun 1960 yang mendistribusikan barang
elektronik, alat pendingin dan kimia. Sekarang bergerak juga di bidang
makanan dan perbankan.

Aksa Mahmud - $195 juta. Umur 61 status kawin dengan 5 anak. Dealer dari
Mitsubishi di Sulawesi Selatan. Sekarang bergerak di bidang energi,
infrastruktur.

Soetjipto Nagaria - $150 juta. Umur 66 status kawin dengan 2 anak.
Mendirikan complex perumahan mewa di Jakarta Utara dengan usaha bernama
Summarecon Agung.

Keluarga Ciputra - $145 juta. Umur 74 status kawin dengan 4 anak. Pendiri
dari Ciputra Group yang membangun perumahan mewah disekitar lapangan terbang
di Jakarta. Saat ini juga bergerak di bidang real estate di Jakarta,
Surabaya dan Hanoi.

Kris Wiluan - $140 juta. Umur 56 status kawin dengan 2 anak. Mula-mula usaha
penyediaan pipa-pipa untuk konstruksi di Singapore dan Pulau Batam di tahun
1970. Saat ini juga bergerak di bidang turisme, transportasi dan property.

Keluarga Sutanto Djuhar - $135 juta. Umur 77 status kawin dengan 5 anak.
Bekas partner bisnis Liem Sioe Liong dari Salim Group. Salah satu Dewan
Komisaris dari Bank First Pacific dimana ia memiliki 10 persen saham.

Husein Sutjiadi - $120 juta. Umur 52 status kawin dengan 2 anak. Bermula
sebagai pedagang cocoa lalu berpindah ke bidang produksi dan export cocoa
dimana dia membeli 26% saham di Davomas.

Keluarga Boenyamin Setiawan - $115 juta status kawin dengan 2 anak. Salah
seorang pendiri industri obat Kalbe Farma dan bergadung dengan Dankos Labs
untuk membentuk perusahan obat terbesar di Asia Tenggara.

Tomy Winata - $110 juta. Umur 48 status kawin dengan 2 anak. Pemegang saham
Artha Graha Bank dan usaha property Agung Sedayu.

Jusul Kalla - $105 juta. Umur 64 status kawin dengan 5 anak. Pemimpin dari
Kalla Group. Bergerak di bidang engineering, property, konstruksi dan
telekomunikasi. Saat ini sebagai Ketua Umum dari Partai Golkar dan menjabat
sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia.

Keluarga Soedarpo Sastrotomo - $100 juta. Umur 86 status kawin dengan 3
anak. Pendiri dari perusahaan pelayaran Samudra Indonesia yang saat ini
merupakan perusahaan pelayaran terbesar di Indonesia.

Keluarga Alim Markus - $95 juta. Umur 55 status kawin dengan 6 anak. Ayah
dan pamannya pendiri dari Maspion Group di tahun 1962 yang mula mula membuat
alat-alat dapur dari aluminum. Juga mengembangkan usaha ke bidang pembuatan
alat-alat rumah tangga dari bahan plastic dan gelas.

Jakob Oetama - $90 juta. Umur 75 status kawin dengan 5 anak. Pendiri suratkabar
Indonesia dengan nama Kompas di tahun 1965 dan berkembang sampai saat ini
menjadi Kompas Gramedia group sebagai usaha penerbitan terbesar di
Indonesia.

Tjandra Kusuma - $80 juta. Kawin dengan 3 anak. Mulai usaha dengan Eka
Tjandranegara mendirikan Mulia Group di tahun 1980 dan sekarang memimpin
Mulia Land yang membangun kompleks pertokoan terbesar di Jakarta dengan nama
Mulia Industrindo yang juga memproduksi ceramic dan gelas.

--
Best Regards,

Hansen Nugraha Aris

Wednesday, June 20, 2007

nyari duit dengan mengorbankan moralitas masyarakat : "Maaf, Saya Menghamili Isteri Anda"

"Maaf, Saya Menghamili Isteri Anda," memang hanya sebuah judul film. Tapi judul film yang satu ini ternyata mengundang komentar banyak orang yang membacanya. Salah satunya di sebuah milis orang tua dari Balita ini.

"Hhhm, tiap kali saya baca judul filem ini (tadi liat posternya di MM bekasi), jadi gak abis pikir kenapa judul ini yang dipake ama sutradaranya. Baca sekilas, kesannya urusan ngehamilin isteri org cuman masalah kecil, tinggal minta maaf. Kenapa judulnya bukan, 'Sialan.., eloe Ngehamilin Isteri Gue..' atau.."Gue bacok luh, ngehamilin isteri gue' ya,"

"Sepertinya rasa malu sudah susah didapat . Bagaimana dengan anak-anak kita besar nanti ya seperti apa bangsa ini dan seperti apa generasi ini .kalau hal-hal yg seperti itu sudah dianggap lumrah atau wajar ...,serem ..." sambung Indra.

"Mungkin yang lebih pas kalo judulnya ' Lho koq saya bisa menghamili Isteri Anda????' atau mungkin film itu sekuel dari BCG..bisa jadi judulnya ' Buruan Hamilin Gue' .. Judul Film ..seperti juga Judul buku., judul tulisan, seringkali nggak nyambung sama substansinya...dan kebiasaan sutradara Indonesia..bikin judul yang bombastis..terserah isi filmnya ada muatan moralnya atau tidak....," kata Dwi.

"Emang aneh judul filmnya. Menghamili istri orang. Masih mending kagak dibacok ama suaminya," ujar Fitri

"Kenapa sih gak ada kesadaran dari sutradara, produser and so on bahwa yang ia buat itu menimbulkan efek yang menurut saya buruk buat masyarakat. Kalo memang mau membangun bangsa ini, jangan cuma dibebankan ke
pundak pemerintah. Kalo masing-masing individu do the best in their field (taela bahasanya) untuk memajukan bangsa ini pasti gak akan memilih judul itu. Alasannya kebebasan berkreativitaslah. Kalo hasil karyanya ditelen mentah-mentah sendiri mah gpp. Ini nyari duit dengan mengorbankan moralitas masyarakat," kata Nining

nc (nurcahyo)
--------
jurnalisme@yahoogroups.com
tanggal 20 Jun 2007 15:06
judul [jurnalisme] 'Maaf, saya menghamili..."

Tuesday, June 19, 2007

ISMAIL YUSANTO : TERORISME ITU DICIPTAKAN

Oleh : Nasrul Umam Syafi'i (Syir'ah)

Jakarta- Maraknya terjadi peledakan bom yang diduga
dilakukan para teroris dinilai tidak ada kecocokan
antara motivasi dan aksi. Ini menunjukkan terorisme
memang diciptakan untuk membenarkan war of terrorism,
perang melawan terorisme.

Demikian yang diungkapkan Juru Bicara Hizbut Tahrir
Indonesia (HTI) Ismail Yusanto, kepada Syirah, Selasa
(12/06/07).

Menurutnya semakin banyak bom meladak, berarti semakin
aneh. Karena selama ini bom yang meledak sebenarnya
tidak sesuai dengan motivasi pelaku, yaitu untuk
melawan negara Amerika Serikat.

"Mengapa sampai saat ini semenjak bom Bali I, tidak
ada satupun instalasi Amerika yang kena," katanya.

Bagi Ismail, keadaan ini meniscayaan adanya
ketidakcocokan antara motivasi pelaku untuk melawan
Amerika Serikat dengan aksi yang mereka lakukan.

"Ini tidak cocok antara motivasi dengan fakta yang
ada. Enggak cocok," jelas Ismail.

Misalnya, papar Ismail, kenapa bom meledak di
Denpasar, bukan di Jakarta yang tentunya banyak sekali
instalansi kepentingan Amerika Serikat. Ketika yang
menjadi sasaran adalah Kedutaan, kenapa malah Kedubes
Australia yang dibom. Kembalinya meledak bom Bali II,
ternyata juga banyak turis Australia yang menjadi
korban, bukan turis asing asal Amerika Serikat.

Fenomena ini, tutur Ismail, menunjukkan bahwasannya
terorisme itu diciptakan untuk mendukung dan
membenarkan war of terrorism yang lagi genjar
dikampanyekan.

Apakah mungkin Amerika Serikat dalangnya? "Sangat
mungkin," jawab Ismail.

"Ini ada operasi melakukan penyusupan ke dalam
kelompok Islam yang mempunyai semangat melawan
Amerika. Setelah masuk melakukan provokasi. Ini
gampang sekali. Kemudian proses radikalisasi untuk
melakukan aksi. Agar ada stigmatisasi, bahwa Indonesia
adalah sarang teroris, berkait dengan pondok
pesantren. Kayak gitu," lanjutnya.

Ketika ditanya apa yang harus dilakukan umat Islam,
Ismail memberikan jawaban, pertama, mewaspadai gerakan
penciptaan teroris. Karena secara syar'i, melakukan
pembunuhan terhadap orang dengan tanpa alasan yang
disyaratkan syar'i hukum haram.

Kedua, dengan melakukan jihad dan membentuk khilafah
Islamiyah.

"Karena hanya dengan khilafah kita bisa menghadapi
Amerika secara sepadan. Kalau tidak, kita selamanya
akan terus seperti ini," pungkasnya.[ ]

SUMBER : http://www.syirah. com/syirah_ ol/online_
detail.php? id_kategori_ isi=1768 (Selasa, 12 Juni
2007)

Satrio Arismunandar


http://satrioarismunandar6.blogspot.com
http://satrioarismunandar.multiply.com

Friday, June 15, 2007

Vika Cikita, Putri Tukang Parkir yang Meraih Nilai UN Terbaik

Vika Cikita, Putri Tukang Parkir yang Meraih Nilai UN Terbaik
se-Sumbar

Jum'at, 15-Juni-2007, 10:11:43
Telah dibaca sebanyak 175 kali

Kerap Jalan Kaki dari Jati Rumah Gadang ke Sekolah. Kemiskinan sangat
dekat dengan kebodohan. Tapi hal itu tak berlaku pada Vika Cikita,
siswa SMA 1 Padang, yang ternyata anak seorang tukang parkir di kota
ini. Vika mampu membuka mata siapapun, bahwa kemiskinan keluarganya
bukan halangan baginya menggapai nilai fantastis di sekolah. Vika
berhasil meraih nilai ujian nasional (UN) terbaik se-Sumbar.

Sebuah rumah kayu dan berlantai kayu di Jati Rumah Gadang No VII
Kelurahan Jati Kecamatan Padang Timur, ternyata menyimpan mutiara.
Jika berkunjung ke kediaman Ridwan dan Indrawati—orangtua Vika—memang
cukup sulit menemukannya. Maklum, kita harus berjalan kaki ke lokasi
yang disebut warga sekitar Jati Rumah Gadang itu. Rumah itu ditempeli
stiker keluarga miskin. Tak ada ruang tamu. Hanya sebuah beranda
dilengkapi tiga sofa usang. Jika anda tamu, di sofa usang itulah anda
bisa melepas kepenatan. Ridwan dan Indrawati akan menyambut dengan
senyuman. Tulus. Disusul kemudian Vika keluar dari kamar.

Di sinilah, Vika Cikita, 17 tahun, anak pertama Ridwan, tinggal dan
belajar setiap hari. Vika menceritakan hampir setiap hari dia ke
sekolah berjalan kaki. Jika ada ongkos dari bapaknya yang menjadi
tukang parkir di kawasan Bioskop Raya Teather Padang, Vika terkadang
tetap jalan kaki. Rute Vika jalan kaki ke sekolahnya di SMAN 1 Padang
melalui jalan kecil tembus ke Universitas Dharma Andalas di Jalan
Perintis Kemerdekaan, lanjut ke Jalan Sudirman melalui belakang rumah
Gubernur, dan langsung menuju ke SMAN 1. Ukuran waktunya lebih kurang
45 menit, bahkan satu jam perjalanan.

Walaupun berasal dari keluarga yang tak mampu, dari kecil Vika sudah
terlihat cerdas. Itu berkat air susu ibunya. Sang ibu juga tak
menyangka. Karena menurut Indrawati sejak kecil Vika makannya
tidaklah yang mewah-mewah. Terpenting bernilai gizi, seperti tempe,
tahu, telur, dan sayuran. Vika Cikita pun bukan tipe manja dan mudah
berpatah arang. Cita-cita digengamnya kuat penuh semangat. Inilah
pemicunya. Vika selalu berhasil membuktikan hal itu sejak SD dan SMP.
Bahwa ia harus mampu membuat bahagia orangtuanya, walaupun tanpa
merengek-rengek ikut les, seperti kebanyakan anak-anak berada.

“Bagaimana mau les, ke sekolah saja Vika berjalan kaki karena tidak
ada ongkos. Walaupun begitu Vika tetap harus sekolah, karena dengan
pendidikan itulah kita dapat mengangkat derajat kita,” ujar peraih
peringkat pertama nilai UN tingkat Sumatera Barat ini kepada Padang
Ekspres, sembari meletakkan segelas air putih.Kamu tentu sangat
bahagia?

“Iya, Vika langsung sujud syukur pada Allah SWT saat mendengar
pengumuman itu.Jujur, Vika tidak menyangka kalau Vika meraih
peringkat satu UN. Karena, yang terpenting bagi Vika bagaimana Vika
bisa lulus dengan nilai yang baik,” ujar Vika yang lantas membenahi
jilbabnya.Yang membuat Vika was-was saat ini adalah apakah ia lulus
dalam SPMB atau tidak nantinya dan biaya kuliahnya, walaupun begitu
Vika sangat berharap ia dapat kuliah. Hal inilah yang menyebabkan
orangtuanya mati-matian mengumpulkan uang agar ia bisa ikut bimbel
SPMB.

Sederhana: Vika Cikita (kanan) bersama Ny Indrawati di rumahnya yang
sederhana. Wali Kota Padang Fauzi Bahar (Insert) menyanggupi untuk
memberi beasiswa bagi Vika hingga tamat.

“Hanya untuk mencari uang Rp250 ribu untuk bimbel SPMB, ayah Vika
benar-benar harus banting tulang mencari uang. Makanya Vika
benar-benar serius agar lulus, doakan ya, Kak,” tuturnya. Ketika
masih kecil, Vika bercita-cita menjadi dokter karena ia ingin
membantu orantuanya yang tak mampu. Ayah Vika berpropesi sebagai
tukang parkir sedangkan ibunya hanya ibu rumah tangga.Tetapi setelah
masuk ke bangku SMA, Vika mulai menyadari keadaannya. Keinginannya
untuk masuk Fakultas Kedokteran terasa jauh dari dirinya. “Darimana
uangnya, Kak, untuk biaya sekolah ini saja Vika dibantu oleh
sekolah,. Jadi, tidak mungkin rasanya jika Vika mengikuti keinginan
Vika.

Lalu Vika dianjurkan guru di sekolah untuk berkuliah di UNP dengan
harapan agar Vika langsung menjadi guru.Makanya ketika ada program
Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK) Vika lalu memilih jurusan
Fisika UNP.Tetapi sayang Vika tidak lulus di sana padahal untuk beli
formulir PMDK saja Vika dibantu guru-guru,” keluhnya dengan mata
berkaca-kaca.Ketika ditanya ke depan ia ingin memilih jurusan apa
jika hendak kuliah Vika menjawabnya dengan bingung, bukan karena tak
tahu jawabannya tetapi karena ia takut biayanya akan memberatkan
orangtuanya.”Yang terpenting Vika ingin cari jurusan yang kuliahnya
sebentar dan biayanya murah,” tukasnya.

Pergaulan Vika di Sekolah

Guru-guru di sekolah Vika mengaku, perilaku Vika sama sekali tak
berbeda dari anak-anak lain. “Tidak ada minder sedikit pun berteman
walau kadang ia tak jajan, tak terlihat ia mengeluh pada siapapun.
Teman-temannya pun tak melihat sebelah mata pada Vika, mereka malah
membantu Vika jika terlihat Vika belum makan atau jika ada
acara-acara sekolah, tak segan-segan temannya membantu,” ujar Wakil
Kepala Bidang Kesiswaan, Drs.Ramadansyah.

Alumni SMP 5 Padang ini memang sangat rendah hati sekali, walau
banyak media yang ingin mewawancarainya.Ia tetap mengatakan bahwa ia
takut dibilang terlalu diekspos karena ia belum apa-apa dibanding
teman-teman lainnya. Bahkan, ia sangat menghargai teman-temannya yang
selama ini membantunya. “Teman-teman Vika sering membantu Vika, jika
Vika tidak ada uang jajan. Makanya, Vika tak ingin mengecewakan
teman-teman,” tutur Vika. Saat mengetahui keberhasilan Vika, orangtua
Vika senang tetapi tak terlalu kaget karena memang dari kecilnya Vika
termasuk anak yang cerdas dan kreatif.

“Ketika kecil, Vika sering diundang menyanyi di pesta pernikahan atau
acara-acara kelurahan. Dandanannya pun tak kalah dibanding
penyanyi-penyanyi cilik lainnya.Tetapi, hobi Vika ini terhenti saat
ia mulai SMP mungkin karena ia tahu keadaannya,” tutur ibu Vika,
Indrawati (41).Ibu Vika sangat berharap agar ada pihak nantinya yang
membantu biaya sekolah Vika. “Jujur, saya tak mampu membiayai kuliah
Vika nantinya. Tapi, saya tak pernah mematikan harapan dan keinginan
anak saya.Mudah-mudahan ada jalannya,” tutur Indrawati.

Wako Ulurkan Kasih

Saat berita ini ditulis, Padang Ekspres mendapat telepon dari Wali
Kota Padang, Drs. Fauzi Bahar, M.Si. Subhanaullah, ternyata kabar
luar biasa datang dari orang nomor satu di Kota Padang itu, Fauzi
Bahar menyanggupi untuk membiayai kuliah Vika hingga ia tamat.
“Dimanapun Vika nantinya kuliah, saya akan membiayainya hingga ia
menamatkan kuliahnya. Silahkan Vika ingin kuliah di mana,” tegas
Fauzi. (***)

-----
From :http://www.padangekspres.co.id/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=557

Thursday, June 14, 2007

Panen Password di Warnet

---------- Forwarded message ----------
From: kenz
Date: 14 Jun 2007 17:03
Subject: [jasakom-perjuangan] Re: [ask] Help!! Situs saya dideface rekan kita.
To: jasakom-perjuangan@yahoogroups.com

-----------------------------
Dugaan saya, (bukan Suudzon), saya pernah memakai cPanel di salah satu
wnet di Yogya. Juga pernah menggunakan FTP client di wnet tersebut.
Apakah mungkin ada keylogger di wnet tersebut ya??
-----------------------------

hmm.. warnet Jogja.. saya jadi ingat 7 tahun yang lalu ketika baru
belajar membuat web site seperti Anda. Aktivitas ke server biasa saya
lakukan dari warnet ke warnet di Jogjakarta. Yea.. bisa ditebak, suatu
kali web saya dideface, saya sibuk mencari kelemahan situs saya, tapi
tak menemukannya kemudian saya kembali ke warnet tersebut, dan saya
masih menemukan jejak-jejak saya di ie, ya ternyata secara tidak
sengaja saya memanfaatkan fasilitas save password di browser.

suatu kelalaian yang fatal, untungnya sekarang sudah ada aplikasi
portable sehingga browser bisa dilakukan di USB kita sendiri.

tapi tetap saja, saya masih menemukan warnet-warnet di yogya yang
menggunakan keylogger, belum lagi dengan program sniffer jaringan yang
bisa menangkap paket kita.

suatu pelajaran yang berharga buat saya untuk berhati-hati melakukan
aktivitas admin situs ataupun cpanel di warnet ataupun di tempat umum
(hotspot).

Jika terpaksa gunakan portable browser, periksa keylogger, dan gunakan
htpps:// meskipun usaha ini hanya untuk meminimalisir saja.
paling aman ya gunakan komputer sendiri, dan gunakan akses dari
rumah/kantor kita sendiri (meski inipun tidak terjamin keamanannya
juga :D)

menurut saya, kasus mas johanes itu lebih pada pencurian password
cpanel bukan memanfaatkan script jomlaa untuk melakukan reset cpanel,
karena sistemnya berbeda (sepengetahuan saya loh ya, mungkin yang
lebih expert lebih tahu)

*di warnet jogja, saya sering panen password di IE ataupun
browser-browser yang memiliki fasilitas autosave password :D
hati-hati ya...

kenz

Wednesday, June 13, 2007

BUMN dan Gejolak Minyak Goreng

Rabu, 13 Juni 2007

BURAS




Gejolak Minyak Goreng!



H.Bambang Eka Wijaya:

"SETELAH fluktuasi harga beras dan gula, ditingkah minyak tanah yang hilang-hilang timbul, kini giliran minyak goreng membuat gara-gara!" ujar Umar. "Dari harga normal di kisaran Rp5.300--Rp5.550 per kg, pekan ini minyak goreng tembus Rp10 ribu per kg!"

"Itu terjadi karena menjurus langkanya bahan baku minyak goreng di pasar dalam negeri, akibat harga crude palm oil (CPO) di pasar internasional mencapai 700 dolar AS per ton!" sambut Amir. "Akibatnya, para produsen CPO--minyak sawit--mengutamakan ekspor dan pabrikan minyak goreng dalam negeri sulit mendapatkan bahan baku! Pengaruh harga pasar internasional itu tak bisa diatasi pemerintah kita, sehingga Kantor Menko Perekonomian menyatakan keseimbangan baru harga minyak goreng dalam negeri di hari terakhir ini berada pada kisaran Rp6.800--Rp7.000 per kg!"

"Dari perkembangan di pasar internasional sebenarnya kenaikan minyak goreng dari harga terendah semula Rp5.300 menjadi Rp6.800 atau Rp1.500 per kg!" timpal Umar. "Tapi akibat bahan baku di pasar lokal menjurus langka, mekanisme pasar tidak berjalan normal dan terjadi shock hingga harga tembus Rp10 ribu per kg! Di situ terlihat, peran regulator dalam mengelola supply bahan baku dan distribusi komoditas di pasar yang cenderung lemah, sehingga pasar lepas kendali!"

"Dengan dalih negeri kita mengikuti program liberalisasi pasar, pemerintah bisa mengelak tak lagi mencampuri mekanisme pasar!" tukas Amir. "Dalih itu boleh-boleh saja! Tapi kenyataannya, 70 persen produk CPO nasional dikuasai BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang secara praktis di bawah kendali pemerintah! Jadi, kalau sejak awal regulasi berjalan baik, harga minyak goreng tetap bisa terkendali pada harga keseimbangan baru, Rp6.800 per kg--seperti harga operasi pasar hari terakhir di Jawa--tak tembus Rp10 ribu per kg!"

"Dari gejolak harga berbagai kebutuhan pokok--beras, gula, minyak tanah, dan minyak goreng--selalu terlihat kelemahan pada faktor regulasi yang bertanggung jawab menjaga stabilitas ekonomi!" timpal Umar. "Maka itu, cukup menyentak orang dewasa, ketika rombongan murid taman kanak-kanak (TK) berkunjung ke Istana Wakil Presiden hari Selasa kemarin, seorang bocah TK menanya Wakil Presiden kenapa harga minyak goreng naik! Apa pun jawaban Wakil Presiden bisa tinggal menjadi klise karena anak kecil pun tahu masalah ini tak bisa dilepaskan dari tanggung jawab pemerintah--dengan dalih liberalisasi pasar secanggih apa pun!"

"Tanggung jawab pemerintah itu terletak pada kewajibannya menjamin tersedianya secara cukup kebutuhan pokok bagi seluruh rakyat negeri ini dengan harga dan tempat pembelian yang terjangkau!" tegas Amir. "Untuk itu, faktor supply dan distribusi tak boleh lepas dari kontrol pemerintah! Ketika gejolak harga kebutuhan pokok rakyat terjadi akibat supply dan distribusi lepas dari kendali pemerintah, maka labilitas perekonomian nasional itu jelas semata akibat kelalaian atau ketakmampuan pemerintah menjalankan kewajibannya!" ***

From : http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2007061300535116

Tuesday, June 12, 2007

Surabaya: Pelacur anak laris manis

Senin, 11/06/2007 10:12 WIB
Menguak Erotisme Dolly(2)
PSK Anak Laris Manis
Steven Lenakoly - DetikSurabaya

Surabaya - Jam di tangan menunjukkan pukul 22.00
malam. Langit Surabaya tampak cerah tak berawan,
secerah riuhnya suasana Dolly. Saat itu tidak ada yang
berbeda dengan malam sebelumnya di lokalisasi ini.

"Bang SMS siapa ini bang..kok pakai sayang-sayang"
sayup terdengar samar dari sebuah kafe karaoke yang
berada di tengah lokalisasi Dolly.

Makin mendekat makin menguat lagu itu. "Selamat malam
mas, silakan masuk," ucap seorang pelayan yang duduk
di bangku putih tanpa sandaran di depan kafe tersebut.

Telinga terasa ingin pecah ketika masuk dalam ruangan
yang di depannya ditampilkan big screen atau televisi
layar besar dan menampilkan video lagu yang
dipopulerkan Trio Macan itu.

Di tempat itu juga terdapat panggung seukuran 3 meter
kali 5 meter, lengkap dengan peralatan bandnya. Ada
gitar, bongo, drum dan bass serta keyboard.

Di sekitarnya juga terdapat ruangan gelap itu yang ada
7 baris sofa warna biru berkapasitas 2 orang yang
ditata secara vertikal. Ada dua sisi, kiri dan kanan.
Setiap sisi ada dua sofa kecil yang di depannya
terdapat 2 meja seukuran sofa.

detiksurabaya.com memilih tempat duduk di 2 baris dari
belakang. Tak lama berselang setelah duduk, datang
seorang pelayan mengenakan pakaian warna coklat dengan
motif batik.

Pelayan itu membawa membawa gelas bir ukuran besar dan
selembar tisu kepada seorang pria paruh baya yang
duduk di ujung sofa

Kemudian dia meletakkan bir itu di atas meja warna
coklat yang ada di depan pria itu. "Mau diminum apa
mas," kata pelayan itu ramah sambil menatap dan
tersenyum kepada kami, usai memberi minuman kepada
pria itu.

Setelah memilih minuman, detiksurabaya.com melihat ke
belakang. Di belakang tampak seorang perempuan dengan
tinggi 170 centimeter, berambut ikat sebahu, bertubuh
sintal, berparas tidak terlalu cantik, mengenakan
pakaian mirip pakaian wanita hamil warna biru motif
kembang yang sedang bercengkrama dengan bartender.

Kami pun mengacungkan tangan, dengan sigap perempuan
itu datang. "Ada apa?" tanyanya. "Saya sedang mencari
teman. Ada tidak?". "Ada, sebentar ya," jawabnya.

Ia kemudian melangkah kembali ke depan meja bar.
Setelah menunggu 15 menit menunggu, ia datang kembali
dan mengatakan, "Malam ini sedang keluar semua,". Dia
pun menawarkan dirinya untuk menemani. "Ya sudah, saya
saja yang menemani," terangnya.

Kami berdua terus ngobrol. Perempuan itu sebut saja
Sheila (26) asli Madiun. Ia juga mengaku telah bekerja
di tempat tersebut 6 bulan yang lalu, saat pertama
kali tempat itu beroperasi. Sebelumnya ia bekerja di
sebauh kafe yang ada di jalan Mayjen Sungkono.

Obrolan berlanjut, lantas kami pun bertanya, apakah
ada PSK yang masih anak-anak. Ia terdiam beberapa saat
sambil menatap penuh curiga kemudian ia mengaku ada.
"Ada, kalau memang mau," tegasnya.

Memang PSK anak ini tidak secara terang-terangan
melacurkan diri seperti kebanyakan PSK. Menurut aturan
wisma, PSK yang masuk harus berumur 18 tahun. Di bawah
itu, wisma tidak mau menerima.

Wisma juga harus menanggung risiko yang besar jika
memang harus memperkerjakan anak di bawah umur. Sebab
dapat dijerat tindak pelanggaran hukum oleh pihak
kepolisian.

Bagaimana transaksi PSK di bawah umur? Untuk
berkenalan dfengan mereka hanya lewat kenalan atau
memanfaatkan keunggulan SMS.

Sheila mengaku mempunyai lima PSK yang berada di bawah
umur. Semuanya berada di bawah 17 tahun. "Ada lima
orang," ungkapnya. Kami pun janjian untuk bertemu di
tempat yang sama keesokkan harinya. Pertemuan pun
berlanjut hingga ke tengah malam hari berikutnya.

Sekitar pukul 23.00 malam itu Surabaya diguyur hujan
deras. Setiap orang berteduh di rumahnya
masing-masing. Tidak terkecuali di lokalisasi Dolly.
Memang kerlip lampu wisma dan suara dentuman musik
disko dangdut tidak sekeras jika cuaca cerah.

Puluhan lelaki juga berteduh di warung rokok maupun
halaman wisma. Meskipun demikian, kata-kata tawaran
menjajakan perempuan terus terucap.

Langit yang gelap gulita disertai kilat dan guntur
tidak menyurutkan niat sebut saja Nadya (16) untuk
untuk berhenti melangkah. Langkahnya semakin keras
menuju kafe karaoke, tempat kami janjian. Di samping
Nadya, berjalan Sheila. Sheila, adalah perempuan yang
berkenalan dengan kami pada malam sebelumnya.

detiksurabaya.com telah menunggu di sofa yang sama.
Telah juga menikmati lagu dangdut yang kali ini
dibawakan secara live. Band ini memiliki vokalis
perempuannya bergaya mirip Inul Daratista.

"Sudah lama menunggu?" tanya Sheila mengagetkan. Ia
kemudian mengenalkan pada seorang perempuan yang
bertubuh kurus, mengenakan tank top warna merah mudah
dan celana jins biru.

"Nadya," katanya lirih. Dua detik kemudian ia duduk.
Mulanya kami duduk berjauhan tapi lama-kelamaan
semakin mendekat dan semakin panas. Anik lalu memesan
bir hitam, perbincangan kami mulai.

Parasnya memang terlihat seperti anak baru lulus SMU.
Make up yang dikenakan tidak terlalu tebal, dipadukan
dengan liptik warna merah. Kesederhanaanya pun
terlihat, tak ada kata-kata nakal yang keluar dari
mulutnya, seperti layaknya para PSK senior.

Nadya mengaku asli Wonocolo. Wonocolo adalah daerah di
selatan Surabaya dan berdekatan dengan IAIN Sunan
Ampel.

"Saya keluar dari sekolah kelas dua SMU," terangnya.
Karena ekonomi keluarga, dirinya harus rela tidak
meneruskan sekolah.

Ayahnya adalah pelayar di kapal pesiar Cendrawasih,
ibunya ibu rumah tangga biasa. "Saya sebenarnya tidak
ingin jadi seperti ini," katanya.

Keadaan keluarga yang mencekik membuatnya memutuskan
untuk keluar sekolah. Belum lagi diperparah dengan
ayah yang tidak pernah pulang ke rumah sejak tahun
2004. "Kabar terakhir, dia layar ke Thailand,"
tuturnya.

Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga pula, adik
bungsunya harus meninggal dunia pada umur tiga bulan
karena kelainan di tubuhnya. Nadya adalah anak kedua
dari lima bersaudara.

Awalnya dirinya masuk ke Dolly setelah
direkomendasikan oleh seorang teman. Sebelum kerja di
lokalisasi, ia bekerja di Asiana, sebuah tempat
karaoke di Darmo. Perasaan takut tertular penyakit
sering menghantui dirinya.

Nadya juga menyatakan bahwa yang menghubungkan dengan
tamu adalah Sheila. "Ia adalah mamiku," tegasnya.
Tarif semalam yang dipatoknya sebesar Rp 500 ribu. Itu
tidak bisa ditawar lagi. Sedangkan tarif menemani
minum dan menikmati lagu hanya Rp 35 ribu per jamnya.
Minimal pelanggannya harus membooking 2 jam.

Malam berlanjut, lagu demi lagu berganti. Nadya
mengajak untuk jalan untuk sewa kamar karena sudah
"panas". "Maaf aku sekarang tidak punya uang," ujar
detiksurabaya.com menolak halus ajakannya. Kami pun
urung keluar.

Jam booking sudah habis, Sheila datang menjemput
sambil mengingatkan kalau jam sewa sudah habis. Sheila
menjelaskan, ia memang berperan sebagai mami yang
menghubungkan anak buahnya yang masih masih belia.

"Semua anak buah saya yang berjumlah lima orang
berumur 16 tahun. Dan kami tidak ikut dalam wisma,"
ungkapnya. Setiap tamu yang laku, ia akan mendapatkan
komisi Rp 7.500.

Memang pelacuran anak masih marak terjadi. Apa yang
kami ditemukan adalah contoh kecil dari masih banyak
Sheila lain yang menjajakan anak-anak sebagai
komoditas.

Sheila mengaku setiap malam anak buahnya selalu habis
laris dicari orang. Praktek ini terselubung dan tidak
mudah ditemui. (stv/mar)

sumber: www.detiksurabaya.com

Wednesday, June 6, 2007

Tiga Pemilik Warnet Resmi Masuk Rutan

Rabu, 06 Juni 2007
Tiga Pemilik Warnet Resmi Masuk Rutan


MALANG - Setelah dijebloskan ke rumah tahanan (rutan) sejak Kamis 1 Juni lalu, secara resmi Kapolwil Malang Kombes Pol M. Amin Saleh memberikan keterangan tentang kepastian penahanan tiga orang pemilik warnet yang diduga menggunakan software ilegal.

"Anda sudah bisa lihat sendiri, mereka telah mengenakan baju tahanan dan tadi (kemarin siang, Red) ketiganya sedang diperiksa penyidik," ungkap Amin saat melakukan sidak rutin ke rutan polwil siang kemarin.

Ketiga tersangka yang ditahan itu, lanjut Amin, telah mendekam di rutan sejak sepekan lalu. Tersangka berinisial AR, AC, dan EM ini ditahan menyusul terpenuhinya semua unsur yang memungkinkan seseorang untuk ditahan, karena khawatir mempersulit proses penyidikan. Misalkan menghilangkan barang bukti atau bahkan melarikan diri.

Dari pantauan Radar yang sempat menyaksikan ketiganya siang kemarin masuk ke ruang penyidikan, wajah mereka tampak pucat. Saat keluar dari sel tahanan menuju ruang penyidik, mereka telah disambut anggota keluarga yang hendak membesuknya. EM, tersangka wanita, tak segan-segan memeluk kerabat wanitanya.

"Sudah sabar ya, ini cobaan," tutur seorang kerabat wanita ini berusaha menenangkan EM yang tercatat sebagai pemilik warnet di Jalan Dieng, Sukun.

Hal yang sama juga diikuti AC. Suami EM sekaligus pemilik warnet di Jalan MT Haryono, Lowokwaru, ini seakan tak kuat menahan rasa sedih. Dia berusaha secepat mungkin masuk ke ruang penyidik. "Ayo, ngobrol di ruang dalam ae," katanya.

Kapolwil menambahkan, saat ini masih ada satu tersangka lagi yang belum bisa ditahan karena sedang sakit di RS. "Saya juga ragu, apa ini hanya upaya dia untuk menghindar. Karena saat panggilan pertama dia hadir, namun panggilan berikutnya mendadak sakit," ungkapnya.

Untuk memastikan kondisi kesehatannya, Amin memerintahkan penyidik memeriksa dokter yang merawatnya. Informasinya, pemeriksaan dokter dilakukan Kamis (8/6) besok. Sebagaimana diketahui, pemeriksaan tersangka sempat berulangkali gagal dilakukan, karena beberapa di antara mereka mendadak sakit saat akan diperiksa. (mas)

----
From : http://jawapos.co.id/index.php?act=detail_radar&id=163608&c=88

Tuesday, June 5, 2007

Humor Nasi : Nasi ternyata sangat berbahaya

Hasil research yang baru saja kami lakukan membuktikan bahwa makan nasi
ternyata tidak baik bagi kita.

Buktinya :

1. Nasi MENYEBABKAN KECANDUAN.
Responden kami yang tidak makan nasi selama sehari saja akan kelaparan
dan merasa sangat ingin makan nasi lagi.

2. SETENGAH dari seluruh siswa Indonesia yang makan nasi nilainya ada di
bawah rata-rata kelas.

3. HAMPIR 99% KEJAHATAN terjadi dalam waktu kurang dari 24-jam setelah
pelakunya mengkonsumsi nasi.

4. Suku-suku pada zaman batu yang tidak pernah makan nasi terbukti TIDAK
PERNAH mengidap tumor, Alzheimer, osteoporosis, ataupun Parkinson.

5. Dokter melarang bayi yang baru lahir untuk makan nasi. Hal ini
menjadi bukti bahwa nasi punya dampak berbahaya yang sudah dibuktikan
oleh ilmu kedokteran.

6. Nasi yang kering biasa dimakan oleh ayam. Nah, sekarang anda perlu
curiga dari mana flu burung berasal.

7. Jumlah pemakan nasi di Indonesia jauh lebih banyak dibandingkan
dengan jumlah pemakan nasi di negara maju. Ini mungkin salah satu
penyebab keterbelakangan pada negara ini.

8. Di warung-warung, biasanya KULI makan nasi dalam jumlah lebih banyak
daripada kaum eksekutif. Hal ini membuktikan jika makan nasi MENURUNKAN
kemampuan ekonomi seseorang.

9. Makan nasi dapat menyebabkan rasa haus alias MENYERAP air. Padahal
tubuh kita sebagian besar terdiri dari air.

10. Dalam kondisi tertentu, makan nasi MENINGKATKAN resiko kematian.
Misalnya makan nasi sambil menyetir mobil.

11. Pengidap DIABETES lebih dianjurkan makan kentang daripada nasi.
Berarti nasi kurang baik bagi kesehatan.

12. Makan nasi menyebabkan keinginan mengkonsumsi sayur dan lauk.
Misalnya nasi bandeng (nasi + bandeng goreng), nasi kucing (nasi +
kucing goreng),
dsb. Hal ini bisa menyebabkan obesitas.

13. Nasi mengandung ZAT BESI yang konf elektron terluarnya 4s2. Zat lain
yang elektron terluarnya 4 adalah Racun ARSENIK (4p3), Batu batere TITANIUM
(4s2), dan racun yang menyerang Superman yaitu KRIPTON (4p6). Ini
mengindikasikan bahwa nasi punya kesamaan dengan zat- zat berbahaya
lainnya.

14. Kitab suci (samawi) tidak pernah menyebut-nyebut soal nasi. Para
Nabi juga tidak makan nasi. Lagipula nasi bukan sesuatu yang dianjurkan
agama sehingga keabsahan penggunaannya pun belum dapat dipastikan.

15. Nasi DIMASAK dalam suhu lebih dari 100 derajat Celsius. Itu panas
yang cukup untuk bunuh orang.



Edy
http://www.frateran.com/forum/archive/index.php/t-860.html