Monday, May 4, 2009

Seputar Kisruh Nazrudin - Antasari - Rani Juliani

Sekarang ini lagi ramai dan hangat dibisacarakannya perihal kematian Nazrudin. Ini dikarenakan dugaan mengenai otak pembunuhan berujung ke Antasari, pemimpin KPK yang lalu (saat ini cuti / non aktif). Antasari sendiri sudah membantah keterlibatannya dalam tindakan eksekusi terhadap Nazrudin. Saya akan membuat teori yang paling mungkin tentang situasi ini.

Pada dasarnya memang wanita sering digunakan untuk misi-misi khusus, seperti dalam marketing atau peperangan under ground. Hanya saja, memang trik-trik marketing memang mirip dengan strategi perang.

Bila berbicara fakta yang didapat kepolisian, maka hampir dapat dipastikan bukti yang mengarah pada hubungan dekat Rani dan Antasari.
Sekarang, mengapa harus ada yang bersimbah darah ? Nasrudin tewas disambar peluru. Nazrudin diceritakan sebagai suami dari Rani. Tapi adalah hal yang SANGAT ANEH bila tiba-tiba Antasari dikatakan dengan serta merta telah membunuh Nazrudin, mengingat prestasi sementara ini dalam mengungkap korupsi, meskipun masih sekelumit kalau dilihat dari prosentasinya, dan masih banyak yang menggantung. Ada 2 hal yang masih menggantung, patut dicatat : masalah Aulia Pohan (besan SBY), dan IT KPU yang melibatkan ratusan miliar anggaran hanya untuk program aneh / dipaksakan.

Apa cerita yang paling mungkin? Saya mencoba membuat garis awah tekanan.
Bahwa laki-laki biasanya jatuh oleh wanita, ini banyak terjadi di cerita-cerita orang besar. Selain itu dimungkinkan juga mendidik agen-agen intelijen wanita untuk misi-misi critical, biasanya highly effective. Saya membaca berita di televisi bahwa ada Pakar Intelijen yang menyebutkan bahwa Antasari dijebak.
So, kita asumsikan memang terjadi hubungan Antasari-Rani Juliani. Dibalik terjadinya hubungan adalah adanya jebakan, tinggal siapa yang menjebak. Ada yang menulis bahwa penjebak ini sebenarnya adalah Nazrudin, yang mengumpankan ke Antasari, dan dimakanlah jebakan ini. Antasari gak berkutik, bila rahasia ini dibeberkan. Maka Antasari dituntut untuk menguak korupsi di suatu BUMN gula, mengingat Nazrudin mengincar posisi Direksi di BUMN tertentu. Cuman konon dibalik BUMN ini sangat pelik, karena akan menyeret dana untuk membiayai operasi-operasi dalam hal perpolitikan. Artinya ini menyangkut nama baik berbagai macam partai (ada dugaan banyak partai yang dibiayai oleh dana korupsi di BUMN tersebut). Antasari punya kedekatan kuat dengan partai politik tersebut.
Sehingga konon terpaksa Antasari mengeksekusi Nazudin.
--
Namun saya masih sangsi dengan skenasio di atas. Saya lebih berpikir bahwa memang sebenarnya Antasari musti ditembak jatuh dari KPK karena sudah menyusahkan banyak orang dengan mengobok-obok sampai ke DPR, atau ke kantong-kantong kekuasaan. Setelah sekian lama maka dibuatlah skenario tersebut. Ada 2 orang yang saya curigai disini, yaitu sosok Sigid dan Rani Juliani itu sendiri. Sigid adalah orang bekas Golkar yang masuk ke PKB. Sosok ini cukup aneh karena dikatakan sebagai biang perpecahan PKB, meskipun dikatakan pernah ada hubungan Yenny - Sigid. Sigig bisa berlaku sebagai intelijen penyusup / lapangan yang melakukan aksi-aksi. Bisa saja Sigid mendidik Rani untuk menjadi semacam agent yang mendekati Nazrudin. Saya menyebut Nazrudin lah yang pertama termakan oleh skenario ini, yang seterusnya menyiapkan skenario lanjutan untuk mendekatkan Rani ke Antasari (Step 2). Setelah itu yang mendapat nasib buruk adalah si Nazrudin, entah ini memang telah disusun skenarionya , atau hasil perkembangan lebih lanjut di lapangan.

Yang jelas bila disusun teorinya bisa sangat-sangat pelik, namun mengarah pada penghentian upaya-upaya antikorupsi, termasuk dugaan IT KPU. Kita lihat saja performance KPK setelah ditinggalkan Antasari, apakah semakin baik atau makin buruk, ini akan menjadi sinyalemen tersebut.