Saturday, July 28, 2007

Relasi Kebenaran dan Statistik

KEBENARAN (yang) tidak ditemukan dalam statistik.......

ilustrasi;
Nasruddin ditangkap dan diajukan ke pengadilan dengan tuduhan bahwa
ia mencampurkan daging kuda kedalam sayatan daging ayam yang ia
hidangkan di restaurantnya.

sebelum menjatuhkan putusan, hakim ingin tahu berapa perbandingan
jumlah daging yang ia campur antara daging kuda dan daging ayam.
Nasrudin berkata, dalam sumpah," sama sama 50%, pak!

setelah pengadilan seorang sahabat bertanya apa maksud sebenarnya
dengan kata kata "sama sama 50%".
Nasruddin berkata," Satu kuda kedalam satu ayam."

ilustrasi lain;

Rombongan seratus penebang kayu bekerja di hutan selama enam bulan,
dan dua orang wanita mencuci pakaian dan memasak unutk mereka.

Pada akhir masa kerja itu, dua pekerja penebang kayu menikahi dua
wanita itu.

Apa yang dikatakan suratkabar lokal adalah bahwa dua persen laki
laki menikahi seratus persen wanita.

KEBENARAN (yang) tidak juga dapat ditemukan dalam logika.....

ilustrasi;

Dokter; "rasa sakit di kakimu itu disebabkan oleh umur tua."

Pasien; "Jangan anggap saya tolol. kaki yang satunya juga sama
tuanya."

ilustrasi lain;

Suatu hari seorang profesor filsafat di paris menyatakan diri
sebagai orang terbesar didunia dan ingin mendapat pengakuan dari
mahasiswanya dengan cara berikut;

"Manakah bangsa terbesar didunia?"

"Perancis tentu saja," mereka semua menjawab

"Dan manakah kota terbesar di perancis?"

"Jelas paris."

"Dan bukankah tempat terbesar dan tersuci diseluruh Paris adalah
Universitas?
Dan siapakah yang sangsi bahwa fakultas terbesar dan terhormat
disetiap Universitas adalah fakultas Filsafat?
Dan katakan pada saya, siapa yang memimpin fakultas filsafat?"

"Anda," jawab mereka bagai paduan suara.

KEBENARAN (yang) TIDAK JUGA DITEMUKAN DALAM ABSTRAKSI

ILUSTRASI CERITA;
Suatu hari Gensha yang terkenal mengundang ketua pengadilan untuk
minum teh.
Sesudah memberi salam, ketua pengadilan berkata," Saya tidak ingin
menyi-nyiakan kesempatan dengan membuang waktu atas kehadiran guru
besar.
Katakan pada saya, apa artinya apabila mereka mengatakan bahwa
kendati kita memiliki dalam kehidupan sehari hari, kita tidak dapat
melihatnya?"

Gensha menawarkan kue kepada ketua pengadilan itu.
Kemudian menyediakan teh.
Setelah makan dan minum, ketua pengadilan yang berpikir bahwa guru
belum mendengar pertanyaannya, mengulang pertanyaan itu.

"Ya, tentu saja," kata guru.
"Artinya begini; Bahwa kita tidak melihatnya meskipun kita
memilikinya dalam kehidupan kita sehari hari."

Orang yang tahu, tidak mengatakan,
orang yang mangatakan, tidak tahu.
Oleh karena itu orang yang bijaksana diam.
Orang yang pandai berbicara, orang yang bodoh membantah.

KEBENARAN (yang) TIDAK DAPAT DITEMUKAN DALAM KATA KATA....

ILUSTRASI CERITA;

"Saya sudah lama mempelajari spiritualitas" kata seorang tetangga
pada mullah Nasruddin.
"maukah kau datang kerumah saya dan berbicara dengan saya tentang
hal itu?"

Nasruddin tidak melakukan sesuatu.
Ia berpendapat bahwa orang itu, sesungguhnya mempunyai kemampuan
daya pikir lebih dari rata rata, tetapi ia juga menyadari bahwa
mustahil bahwa mistik dapat diteruskan kepada orang lain dengan
ucapan kata kata.

beberapa hari kemudian tetangga itu memanggil dari atap
rumahnya, "Mullah, saya perlu bantuanmu untuk meniup api saya. Bara
apinya mulai padam."

"Mengapa tidak," kata nasruddin.
"Napas saya siap membantumu. Datanglah kerumah saya dan kamu dapat
membawanya sebanyak kau dapat membawa."

ilustrasi lain

seorang pemimpin orkes sedang melatih kelompok orkesnya dan berkata
kepada pemain terompet," saya kira bagian ini harus lebih WAGNERIAN,
jika kamu tahu apa yang saya maksud, yaitu lebih tegas, atau lebih
kuat, dengan penuh penghayatan, lebih dalam, lebih...."

Pemain terompet menyela," Apakah anda ingin lebih keras lagi tuan?"

Yang dapat dikatakan oleh seorang pemimpin orkes yang kurang baik
adalah " Ya, itulah yang saya maksud."

KEBENARAN (yang) TIDAK JUGA DAPAT DITEMUKAN DALAM TEORI TEORI

ilustrasi;

Seorang manajer, yang baru saja kembali dari suatu seminar mengenai
motivasi, memanggil seorang karyawan ke kantornya dan
berkata; "Mulai sekarang kamu harus menyusun rencana dan mengontrol
pekerjaanmu. itu yang akan meningkatkan produktivitas. Saya yakin."

"Apakah saya akan dibayar lebih?" tanya karyawan.

"Tidak, tidak. uang bukanlah unsur pendorong dan kamu tidak akan
mendapatkan kepuasan dari kenaikan gaji."

"Baik, bila produksi saya meningkat, apakah saya akan dibayar lebih?"

"Perhatikan," kata manajer. "KAmu sama sekali belum mengerti teori
motivasi. Bawa pulang buku ini dan bacalah; Buku ini menjelaskan apa
yang sebenarnya mendorongmu."

Selagi melangkah pergi, orang itu berhenti dan berkata, "jika saya
membaca buku ini apakah saya akan dibayar lebih?"

ilustrasi lain;

Sepasang suami istri tidak tahu apa yang harus dilakukan terhadap
anaknya lelaki yang berumur 3 tahun yang irihati terhadap bayi adik
barunya. Mereka mendapat petunjuk dari buku psikologi anak.

Suatu hari ketika anak kecil itu sedang kesal hatinya, ibunya
berkata,"Ambil boneka beruang ini sayang, dan tunjukkan pada ibu
bagaimana kamu bersikap terhadap bayi."

Menurut buku psikologi anak itu, diperkirakan anak lelakinya akan
meninju dan meremas boneka beruang tadi.

tetapi anak tiga tahun ini memegang boneka beruang pada kakinya, dan
dengan senang mendatangi si bayi dan memukulkan boneka beruang itu
pada kepala si bayi.

Dan yang paling penting...

KEBENARAN (yang) DAPAT BERUBAH

Seorang penumpang tersesat diantara geladak kapal Atlantik yang
besar.

Ia akhirnya lari kepada seorang pramugari dan meminta bantuan unutk
menemukan kabinnya.

"Nomer berapa kabin bapak?" tanya pramugari.

"Saya tidak dapat mengatakan, tetapi saya akan tahu pada suatu
ketika, karena ada menara api disisi kapal,"

---------------------
dari : burunhantu

Thursday, July 26, 2007

IMPIAN KAKEK JOMPO MENCARI PEKERJAAN

----- Original Message -----
From: Trikoyo
To:
Sent: Thursday, 26 July, 2007 1:20
Subject: TERIMA KASIH, AKU SEHAT KEMBALI.

TEMAN-TEMANKU YANG BAIK HATI,
AKU SEHAT KOK. SUNGGUH LHO. GAK PERCAYA.
BACA SAJA IMPIANKU YANG KUTULIS BEBERAMA MENIT LALU. LIHAT SAJA DI ATTACH.
AKU CUMA TERGELETAK DI TEMPAT TIDUR SEJAK MINGGU 15 JULI YANG LALU.
SEKARANG SDH NORMAL.
PERCAYALAH AKU GAK NGIBUL KOK.
DAN KALAU SEISI RUMAH INI HARI SABTU PERGI AKU BEBAS NGETIK SEHARIAN GAK ADA YANG MELARANG.
TAPI KALAU ADA ISTERI DAN ANAKKU AKU PASTI DILARANG DUDUK DI DEPAN KOMPUTER.
MASAK ORANG MAU SENANG2 MENGHIBUR DIRI GAK BOLEH.
EMANGNYA AKU INI SDH BENAR2 JOMPO.
BULAN DEPAN KAN SUDAH AGUSTUS DAN 17 AGUSTUS TAK PERNAH KULUPAKAN.
AKU TERINGAT PELURU BELANDA YANG PERNAH BERSARANG DI BOKONGKU.
SAKIT DAN PEDIH RASANYA. MAHAL JUGA YA HARGA KEMERDEKAAN NEGERI INI.
GITU KOK BUAT RAYAHAN KORUPTOR.
STOP SAMPAI SINI.
AKU HARUS TIDUR.
SALAM HANGAT.

TRI RAMIDJO.
----------------------

CERPEN 072607

IMPIAN KAKEK JOMPO MENCARI PEKERJAAN

- AKHIRNYA KEMBALI KE LAPTOP.

Oleh : Tri Ramidjo.



Matahari bersinar terang. Kelihatannya hari ini tidak akan turun hujan, dan aku bisa pergi ke luar rumah tanpa ditemani siapa pun. Kukenakan pakaianku yang paling baik, kemeja putih. Celana panjang hitam kebiru-biruan, kucoba memakai dasi tapi tangan kananku susah digerakkan untuk memasang dasi.



Ah, pakai dasi saja gak bisa padahal dulu sambil lari pun aku bisa mengikatkan dasi dengan benar tanpa melihat cermin.

Aku mencari sepatu hitamku, tapi ternyata sepatu yang sdh 4 tahun tak pernah kupakai itu sudah jamuran dan tak berkilat-kilat lagi. Yang coklat juga begitu.



Ya, 4 tahun istirahat panjang karena stroke itu bikin banyak kerugian.

Suharto Suharto, kok tega-teganya membuat rugi orang lain ya. Kudoa’kan semoga pak Harto panjang usia dan sempat bertobat dan mengembalikan kekayaan negara dan rakyat yang telah ditilepnya.



Kemarin ketika kubuka internet, aku membaca berita, bahwa pak Asvi Warman Adam yang sejarawan muda itu menemukan kecurangan orba menyelipkan kalimat-kalimat ke dalam buku terjemahan bahasa Indonesia Otobiografi bung Karno (Kompas 06 Juni 2007).



Curang ya curang tapi ya mbok jangan mencemarkan nama baik the founding father negeri ini. Mbok ya malu sedikit. O tapi kalau tak bisa malu itu pantas sebab memang hanya tukang bwesi, tukang kayu dan pekerja-pekerja tukang lainnya yang punya palu dan bisa malu untuk memalu paku dan apa saja yang perlu di pukul pakai paklu. Memukul pakai palu itu namanya malu.



Apa kepalanya orba yang sangat keras itu harus dipaku dan dipukul pakai palu? Jangan dong, kasihan. Kan negeri ini punya falsafah 5 sila yang sila ke 2 berbunyi kemanusiaan yang adil dan beradab.



Hahaha. Beradab? Orba mana tahu adab, nyiksa dan membunuhi jutaan orang seenaknya dengan senyum saja bisa, kok. Namaya juga the smiling general yang beruch (terkenal busuk - bahasa Belanda), bukan terkenal harum atau beroemd.



Eee kok jadi melamun gara-gara sepatu jamuran.

Akhirnya aku pergi juga dengan memakai sandal.



Aku jalan ke Pasar Bengkok, kemudian naik angkot (angkutan kota ) ke Ciledug. Dari Ciledug aku naik bis PATAS ke jurusan Senin yang lewat Jalan Sudirman.



Namanya saja bis PATAS yang seharusnya bisa melaju cepat. Tapi karena di jalan penuh kendaraan, bis hanya bisa geremet (jalan pelan-pelan). Ya biarlah, alon-alon asalkelakon kata orang Jawa.



Akhirnya sampai juga di jalan Sudirman.

Aku ragu, di mana aku akan turun ya? Ah sudahlah, aku turun di halte depan itu saja.



Aku jalan tertatih-tatih.

Kulewati Hotel Sahid dan gedung-gedung lainnya. Sampailah akhirnya aku di gedung Mid Plaza.



Di lantai 1 ada kantor Bank of Tokyo dan beberapa kantor lainnya. Aku menuju le lift bersama orang-orang lainnya.



Entah di lantai berapa aku keluar dari lift. Aku menuju sebuah kantor entah kantior apa aku gak perhatikan.

Seorang satpam menegurku :



“Maaf, bapak mau ke mana?” Tanya sopan.

“Anu, pak, saya mau bertemu bapak kepala bagian personalia”, jawabku.

“O, bapak HRD, ya.” Kata satpam itu.

“Saya tidak tahu, apa nama kepala bagiannya pak HRD, pak Hardi. Kan?” tanyaku.

“Bukan pak Hardi pak, tapi doctor andus Haji Ahmad Suharto.” Jawabnya.



Aku mencoba mengingat-ingat nama HRD kepala bagian personalia itu. Beberapa kali aku komet kamit “hrd = hardi, hrd = hardi, aku kuwatir lupa.

Satpam itu mengantarkanku sampai ke pintu masuk ruangan pak “HRD” itu.



“Selamat siang, pak, assalamu’alaikum” ucapku.

“Selamat siang pak, silakan duduk”, jawabnya.

“Maaf pak Hardi, saya mengganggu, bapak. Saya mau minta tolong.” Kataku.

“Pak saya bukan pak Hardi. Nama saya Ahmad Suharto.” Jawabnya.

“O maaf, tadi satpam itu bilang bapak adalah HRD”, ujarku.



“Ya, betul. Saya kepala bagian HRD. HRD adalah singkatan dari Human Resources Deparetment. Dulu bahasa Belandanya Perzonele zaken” jawabnya menerangkan.



“Maaf pak, saya kira HRD itu singkatan nama Hardi.” Ujarku.



“Ngomong-ngomong bapak ada keperluan apa ? Apa yang bisa saya bantu? Nama bapak siapa?” Tanyanya ramah.



“Nama saya Tri Ramidjo. Saya datang kemari ingin cari pekerjaan. Pekerjaan apa sajalah. Pokoknya kerja dan bisa dapat duit untuk makan.” Kataku.



“Umur bapak berapa?”



“Saya 81 tahun, isteri satu orang dan punya anak dua orang semuanya sudah menikah dan cucu dua orang yang satu SMA klas 3 dan yang satu lagi cucu saya berumur 2 tahun 5 bulan.” Jawabku.



“Bapak angkatan 45 ‘kan? Sudah 81 tahun. Bisa kerja apa pak? Masak sudah 81 tahun mau kerja, kerja apa? Pengalaman bapak apa? ‘Kan punya pensiun, kenapa harus kerja.?” Ujarnya.



“Begini pak. Saya gak bisa cerita banyak mengenai rahasia hidup saya. Pokoknya orang hidup harus kerja. Hukumnya orang yang mau makan dan masih punya keinginan mengisi perut, harus kerja. Kalau gak kerja ya gak harus makan, itu prnsip hidup saya.” Jawabku.



“Ya. Tapi bapak tidak memenuhi syarat lagi untuk bekerja. 81 tahun pak, dan bapak punya 2 orang anak yang semuanya sudah bekerja dan sudah punya cucu lagi. Bapak tinggal momong cucu di rumah. Apa bapak gak dikasih makan anak.” Katanya.

“Bukan begitu. Anak saya memberi apa saja yang saya perlukan. Tapi ‘kan anak saya punya kewajiban sendiri untuk memberi nafkah keluarganya, untuk menyekolahkan anaknya, menyediakan duit untuk bermasyarakat misalnya iuran RT, pergi kondangan panggilan orang hajatan dan lain-lain, yang bahasa Jepangnya disebut KOSAI-HI (ongkos-ongkos kebutuhan untuk bermasyarakat) dll. Jadi saya harus bisa mandiri tidak tergantung anak, bisa bayar ongkos foto-copy tulisan yang saya perlukan, bisa beli pulsa HP dll.” kataku.



“Begini pak. Saya tahu keinginan bapak. Kalau kantor ini milik saya saya bisa menerima bapak. Tapi saya ini cuma pegawai yang tunduk pada peraturan kantor ini. Jadi maaf, saa gak bisa menerima bapak bekerja di kantr ini.” Jawabnya.



“Saya tidak kecewa kok. Kita ini ‘kan hidup dalam alam balayah, alam percobaan. Bermacam cobaan hidup memang harus ita jalani. Apalagi saya ini ‘kan CAMAT.” Kataku.



“Lho, bapak ini camat mana? Jadi bapak ini pensiunan camat? Kok masih cari kerja? Uang pensiun camat ‘kan cukup untuk menutup keperluan bapak.” Cerocosnya.



“Ya betul, saya ini CAMAT. Camat yang saya maksud ialah CAlon Mati.” Kataku.



Pak HRD itu tertawa terpingkal-pingkal, dan aku langsung ngibrit pamit pulang duduk di depan komputer kembali.

Ini baru kembali ke LAPTOP namanya.

Hahahaha. Dasar tukang ngibul.****



Kamis Wage, 26 Juli 2006.

Uap Merkuri Menggelayut di Langit Ratatotok

25 Juli 2007; Merkuri sangat berbahaya bagi tubuh manusia. Dalam jangka panjang bisa merusak sistem saraf, ginjal, hati, dan kulit. Beberapa produk kosmetik di Indonesia pernah ditarik dari pasaran di Indonesia karena resiko kesehatan yang diakibatkannya. Namun PT.Newmont Minahasa Raya (NMR) diduga kuat melepaskan zat tersebut ke udara sebanyak 3.301,77 kg (3 ton lebih). Kemungkinan dilakukannya pembuangan merkuri ke udara oleh perusahaan pertambangan emas tersebut terungkap di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (19/07/07) dalam sidang lanjutan gugatan Walhi terhadap PT.NMR, Departemen ESDM serta turut tergugat Kementerian Lingkungan Hidup.

Selama 7,5 tahun masa produksinya di Mesel, kecamatan Ratatotok, Sulawesi Utara, perusahaan tambang tersebut setidaknya membebaskan 5.400 kg merkuri dari alam akibat proses pemanggangan bijih untuk memperoleh emas. Sesuai aturan, merkuri tersebut, setelah diserap dari uap pemanggangan dan berbentuk gel, harus dikirim ke Pusat pengolahan limbah industri bahan berbahaya dan beracun (PPLI-B3) di Cileungsi – Bogor. Namun Newmont hanya mengirimkan gel merkuri (calomel) sebanyak 11 drum, secara keseluruhan beratnya adalah 2.098,23 kg. Hal tersebut dinyatakan oleh Widyatmini S.W yang diajukan sebagai saksi ahli. Sehari-harinya dia bekerja di BPPT dan juga merupakan salah seorang anggota Tim Terpadu penangangan pencemaran di Teluk Buyat.
Tim Terpadu, sebuah tim gabungan yang dibentuk pemerintah menyusul mencuatnya kasus pencemaran PT.NMR di Teluk Buyat, sudah menanyakan kekurangan pengiriman bahan berbahaya dan beracun tersebut. Namun tidak ada tanggapan dari pihak Newmont. Kurangnya pengiriman merkuri Newmont tersebut sejalan dengan isi pemberitaan New York Times dalam salah salah satu isi edisinya, menyatakan PT.NMR melakukan pembuangan merkuri ke udara.
Newmont juga melakukan pengrusakan terhadap ekosistem laut.
Benny Bastiawan, dari Sub Bidang Pemulihan di Kementerian Lingkungan Hidup, diajukan sebagai saksi fakta karena pernah melakukan penyelaman di sekitar tempat pembuangan tailing Newmont di Teluk Buyat. Sambil menjelaskan hasil rekaman penyelaman yang diputar di persidangan, dia menyatakan terumbu karang di sekitar tempat pembuangan tailing mengalami kerusakan parah. Prosesnya terjadi secara bertahap, berbeda dengan kerusakan yang diakibatkan oleh bom ikan kehancurannya terjadi secara langsung.

Terumbu karang merupakan rumah bagi ikan di laut, dengan musnahnya terumbu karang hilang pula ikan di teluk tersebut, sebagaimana dikeluhkan nelayan setempat. Newmont pernah berdalih kerusakan terumbu karang tersebut diakibatkan oleh bom nelayan. Selain itu, jarak pandang dalam laut di sekitar pembuangan tailing hanya sekitar 3 hingga 4 meter akibat banyaknya lumpur. Sementara itu jarak pandang dalam laut di titik penyelaman berjarah 500 m dari lokasi pipa pembuangan tailing bisa mencapai 20 meter.

Kekeruhan tersebut mengakibatkan kurangnya cahaya matahari yang penting untuk tumbuhan makanan ikan. Rusaknya terumbu karang dan keruhnya air laut menjadikan minimnya tingkat keanekaragaman hayati dalam laut di sekitar pipa pembuangan tailing Newmont. (selesai)

Release Walhi--Jatam-- FPPI-- LS-ADI--ABM

Wednesday, July 25, 2007

Lirik "kampungan" Kangen Band

----- Original Message -----
From: GF Sim
To: pepicek-post@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, July 24, 2007 5:35 AM
Subject: [pepicek-post] Anak Tukang Becak jadi Pemimpin Band

Sabtu, 21 Juli 2007


Kangen Suara Jelata

Frans Sartono

Suatu siang di Kantor Warner Music, Jakarta, enam awak band melahap nasi bungkus sambil duduk lesehan di lantai atau duduk bersila di sofa. Mereka adalah personel Kangen Band, kelompok dari Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung, yang belakangan naik daun.
"Pacarku cintailah aku/ Seperti aku cinta kamu/ Tapi kamu kok selingkuh."
Itu penggalan lirik lagu Selingkuh dari Kangen Band, yang menurut seorang produser terkesan agak "kampungan". Akan tetapi, justru nuansa kampungan itulah yang menjadikan perusahaan rekaman Warner mengambil Kangen Band.
Band bentukan 4 Juli 2005 itu kini tengah mencicipi ujung dari sebuah popularitas. Album pertama Aku, Kau & Dia yang dirilis Warner Music Indonesia (WMI) pada Februari 2007 terjual sekitar 300.000 keping. Ini termasuk angka cukup tinggi mengingat artis terkenal pun saat ini cukup sulit untuk meraih angka penjualan 50.000 kopi.
Jadwal konser keliling mereka padat. Bulan Juni lalu mereka tur ke belasan kota di Jawa Tengah, seperti Cilacap, Klaten, Jember, Tuban, Sidorajo, sampai Banyuwangi, dan Kalimantan. Di Sampit, Kalimantan, mereka tampil di hadapan sekitar 19.000 penonton. Kangen bahkan akan tampil pada konser akbar Soundrenalin 2007. Mereka kebagian tampil di Palembang (22 Juli) dan Surabaya (5 Agustus).
Kangen tengah mencicipi rezeki. Meski relatif "kecil" dibandingkan dengan perolehan band penghasil album sampai di atas satu juta kopi, awak Kangen sudah sangat bersyukur. Dodhy, sang gitaris, vokalis, dan penggubah lagu, bisa membeli sepeda motor, pesawat televisi, dan meja-kursi, serta membantu ayahnya yang bekerja sebagai penarik becak.
"Aku sudah meminta bapak untuk berhenti narik becak, tapi enggak mau. Katanya, baik untuk jantung," kata Dodhy Hardiyanto (23) tentang ayahnya yang bernama Paijo.
Setakat, itulah pengalaman paling dramatik dalam perjalanan hidup Kangen sebagai band. Kangen berawak Dodhy pada gitar dan vokal, Andika (vokal), Thama (gitar 2), Bebe (bas), Iim (drum), dan Izzy (keyboards). Mereka sama sekali tak menyangka akan diambil oleh Warner, perusahaan rekaman besar yang juga menaungi Jikustik sampai Maliq & D'Essential. Warner sebagai bagian dari perusahaan rekaman raksasa Warner Group juga mengedarkan album dari sederet nama terkenal, mulai Phil Collins, MUSE, My Chemical Romance, sampai Linkin Park.
"Ketika tiba di Jakarta, kami ketemu Pak Jusak (Produser WMI). Kami diajak makan. Meja makannya gede banget. Kami kaget saat diajak melihat studio rekaman. Kami peluk-pelukan dan menangis," kenang Dodhy saat berkunjung ke WMI, Agustus 2006.
Jelata
Mereka lahir dari realitas kehidupan rakyat jelata, bukan produk reality show. Dodhy pernah menjadi kuli bangunan. Bebe yang bernama lengkap Novri Azwat (18) membantu orangtua jualan nasi uduk di depan Rumah Sakit Abdul Muluk, Bandar Lampung. Rustam Wijaya (22) alias Tama adalah penjual sandal jepit. Iim bekerja di bengkel motor, sedangkan Andika (23), sang vokalis, adalah penjual cendol keliling.
"Makanya suara keras karena biasa teriak-teriak jualan cendol," seloroh rekannya.
Dodhy dan kawan-kawan biasa nongkrong menghibur diri sambil nyanyi di jembatan di Jalan Dr Sutomo. Sesekali, mereka berpatungan agar bisa berlatih band di studio rental. Mereka sering harus menjaminkan sepeda motor sebagai jaminan kekurangan biaya sewa studio.
Pada Juli 2005 Kangen membuat CD demo dan mengirimnya ke stasiun radio di Bandar Lampung. Mereka mengirim demo lagu Penantian yang Tertunda dan kemudian Tentang Aku, Kau & Dia. Karena jarang diputar, awak Kangen sengaja menelepon ke radio tersebut dengan berpura-pura sebagai pendengar yang meminta lagu itu untuk diperdengarkan.
Belakangan Tentang Aku, Kau & Dia sering diputar oleh radio tersebut. Sekitar empat minggu kemudian Dodhy mendengar lagu Kangen diputar oleh penjual CD di kaki lima di Pasar Tengah, Tanjung Karang.
"Waktu itu kami seneng banget denger lagu kami dibajak," kenang Dhody.
Lagu Kangen versi bajakan itu semakin populer pada pertengahan tahun 2006. Di radio, pasar, angkot-angkot di Lampung, sampai sejumlah mal di Jakarta sering memutar lagu Tentang Aku, Kau & Dia versi bajakan. Dari popularitas ala bajakan itu, Kangen banyak mendapat undangan manggung. Mereka pertama kali manggung di Pringsewu, Lampung, dengan honor Rp 800.000.
Popularitas Kangen itu kemudian terendus oleh semacam agen bernama Positif Art Management. Bulan Agutus 2006 Kangen mendapat panggilan untuk tampil di Jakarta. Bermodal uang pinjaman mereka berangkat ke Jakarta.
"Kami ketemu mereka dalam keadaan nganggur. Kami tawari mereka untuk main di Jakarta," kenang Sujana dari Positif Art Management.
"Kampungan"
Mengapa Kangen Band?
"Kami menyukai mass market (pasar massal) selain juga yang segmented-tersegmentasi. Yang segmented ini juga penting," kata Jusak Sutiono, Managing Director WMI yang ditemui di Kantor WMI, Jakarta.
Pasar massal dalam dunia dagang adalah kelompok konsumen paling besar untuk produk tertentu. Lebih spesifik lagi pasar massal untuk Kangen Band tersebut adalah kelompok C dan D. Mereka, dari parameter daya beli, adalah kelompok masyarakat menengah ke bawah.
"Mass market, kelas C dan D, kini dilupakan orang," kata Jusak.
Jusak menengarai, pasar massal cenderung menyukai lagu dengan melodi yang didominasi nada minor serta aransemen sederhana. Di telinga Jusak, Kangen Band menawarkan materi dengaran yang agak berbeda, yaitu adanya sentuhan Melayu dan Mandarin pada beberapa lagu mereka, seperti pada lagu Tentang Bintang atau juga Adakah Jawabnya.
"Dan lirik lagu agak kampungan itu tadi ha-ha-ha...." kata Jusak.
Lirik "kampungan" bisa diartikan sebagai penyampaian dengan kata-kata lugas, tanpa basa-basi atau dirangkai-rangkai agar terkesan indah atau puitis seperti terdengar pada lagu Selingkuh di atas.

Tuesday, July 24, 2007

Survei LSI: 68,8 Persen Setuju Capres Independen

http://myrmnews.com/indexframe.php?url=situsberita/index.php?pilih=lihat_edisi_website&id=39286

Survei LSI: 68,8 Persen Setuju Capres Independen
Selasa, 24 Juli 2007, 16:43:02 WIB

Laporan: Sugihono

Jakarta, Rakyat Merdeka. Sehari setelah Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan bahwa calon independen bisa tampil di pemilihan kepala daerah (pilkada) maupun pemilihan presiden (Pilpres), Lembaga Survei Indonesia (LSI) langsung merilis temuannya. Hasilnya, 80,2 persen setuju munculnya calon independen baik pilkada maupun pilpres.

Demikian dipaparkan Direktur Eksekutif LSI Saiful Mudjani di Galeri Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa siang.

"Secara umum, masyarakat punya aspirasi bahwa pencalonan Presiden dan Kepala Daerah tidak harus dari parpol tapi calon independen harus diberi kesempatan," tandas Saiful Mujani.

Dari survei LSI yang dilakukan terhadap 1.300 responden dari 33 provinsi di Indonesia, sebanyak 68,8 persen responden menyatakan "setuju" dan "sangat setuju" bahwa pencalonan presiden tidak harus dari parpol tapi juga dari jalur individu atau kelompok non-parpol. Angka tersebut menjadi 70,3 persen bagi pemilihan gubernur dan pemilihan bupati/walikota.

"Munculnya dukungan yang luas dari publik atas calon independen tumbuh dari rendahnya kepercayaan publik pada partai politik," kata Saiful.

Sentimen positif terhadap calon independen tersebut juga dilihat sebagai reaksi dari pengalaman bahwa calon dari parpol cenderung bekerja kurang efektif juga. iga

Hidup Super si Superkaya

http://jawapos.com/index.php?act=detail_c&id=296046
Selasa, 24 Juli 2007,
Hidup Super si Superkaya (2)

Oleh:
Dahlan Iskan

Guru Khusus Ajari Anak Kemasyarakatan
CUKUP unik cara Dhirubhai Ambani menyiapkan anaknya, Mukhes Ambani, agar
kelak di tahun 2000-an jadi salah satu di antara 20 orang terkaya dunia.
Ketika Mukhes masih kecil, Dhirubhai tiap hari membuka halaman iklan mini di
koran lokal Mumbai (d/h Bombay). Dia mengamati siapa saja yang hari itu
ingin mencari pekerjaan sebagai guru. Suatu hari, Dharabhai memanggil
beberapa pengiklan itu untuk dites. Dia ingin mencari seorang guru bagi
anaknya. Untuk memberikan bimbingan di luar jam sekolah.

Les privat? Bukan! Guru itu diminta menjadi teman bicara dan teman bermain
saja bagi anaknya. Sang guru boleh mengajak Ambani-kecil pergi ke mana saja
di dalam Kota Mumbai. Ke kebun binatang, ke pasar, ke pantai, ke mana pun
mereka berdua ingin pergi. Lalu, di saat liburan sekolah, sang guru diminta
mengajak Ambani pergi ke desa-desa melihat kehidupan di pedesaan selama dua
minggu.

Syaratnya, sang guru tentu harus bisa menjawab "pertanyaan-anak-kecil" apa
pun dari Ambani mengenai yang sedang dilihatnya. Yakni, jawaban yang
sifatnya mendidik, merangsang lahirnya pemikiran, dan tidak asal jawab.
Itulah sebabnya ketika melakukan seleksi terhadap calon guru anaknya itu,
Dhirubhai amat hati-hati. Jangan sampai anaknya mendapatkan guru yang hanya
bisa asal-jawab atau hanya suka menekan anak kecil.

Dari sistem itu, Dhirubhai ingin anaknya mendapatkan pandangan yang luas
mengenai kehidupan sehari-hari di masyarakat. Terutama setelah di sekolah
anaknya mendapatkan pelajaran yang penuh dengan kedisiplinan ilmu. Untuk
memperoleh sukses dalam hidup, pelajaran kemasyarakatan tidak kalah penting
daripada pelajaran keilmuan. Bukankah banyak sekali orang yang sangat
pintar, tapi tidak sukses dalam hidup?

Koran-koran Mumbai menceritakan riwayat hidup Ambani -yang jadi bahan utama
tulisan ini- dengan penuh kekaguman dan kritis. Tidak jarang Ambani jadi
sasaran empuk pemberitaan media setempat karena praktik-praktik bisnisnya
yang dianggap kurang fair.

Tapi, harus diakui bahwa ayahnya memang berperan amat besar. Sang ayah
memang sudah jadi pengusaha meski belum tergolong sangat besar. Lalu, sang
ayah pula yang merintis berdirinya perusahaan tekstil di tahun 1975 yang
jadi landasan bisnisnya sekarang. Bisnis tekstil dianggap punya masa depan
karena menyangkut hajat hidup satu miliar penduduk India.

Lantaran keluarga Dhirubhai memasuki bisnis tekstil, sang ayah menyarankan
agar Ambani masuk ke fakultas teknik mesin. Dia harus mendalami engineering.
Tapi, Ambani memilih masuk fakultas teknik kimia. Mengapa? Ini gara-gara
film Hollywood yang amat terkenal saat itu, The Graduate. Setelah nonton
film tersebut, Ambani terkesan bahwa plastik akan jadi masa depan yang
menggairahkan. Untuk itu, dia harus belajar kimia, bukan mesin.

Setelah tamat Universitas Bombay dan memiliki gelar sarjana kimia, Ambani
disekolahkan lagi ke USA. Di sinilah, di Stanford University (salah satu
universitas terkemuka di AS yang tidak jauh dari San Fransisco), Ambani
meraih MBA. Dia beruntung saat kuliah di Stanford, dua orang profesor
ekonomi terkemuka menjadi pembimbingnya. Ambani mengakui dua ekonom itu
sangat memengaruhi jalan hidupnya. Yakni, Profesor M.M. Sharma dan pemenang
Nobel ekonomi Profesor Bill Sharpe. Guru besar yang pertama selalu bertanya,
"Dari kimia, apa yang bisa kamu kerjakan untuk menghasilkan uang?" Sedangkan
sang pemenang Nobel selalu bertanya, "Bagaimana kamu bisa mengerjakan suatu
hal yang berbeda untuk dunia?"

"Dua guru besar itu selalu mengajari kita untuk bisa berpikir di luar
kotak-kotak yang sudah ada," katanya pada suatu wawancara dengan media
setempat. Nah, dari situlah, Ambani memiliki ide untuk memasuki industri
polyester. Dengan mengembangkan produk polyester, dia akan bisa mengubah dan
memperbesar bisnis tekstil bapaknya. Ambani senang karena bapaknya langsung
setuju. Tapi, Ambani juga kecewa karena ide itu langsung dikerjakan oleh
bapaknya tanpa menunggu Ambani pulang ke India. Padahal, Ambani masih harus
menyelesaikan kuliah masternya 1,5 tahun lagi. Ambani ingin dia sendirilah
yang akan memulai proyek polyester-nya.

Bagi bapaknya, menunggu 1,5 tahun lagi bisa akan kehilangan momentum.
Bapaknya memang sangat agresif. Kalau tidak, bagaimana hanya dalam waktu 15
tahun perusahaannya sudah berhasil menjadi salah satu yang terbesar di
dunia.

Apalagi, setelah mendapat gelar MBA, Ambani ternyata masih harus menambah
pengalaman yang lain lagi. Kalau semasa kecil Ambani dapat bimbingan
pelajaran kemasyarakatan dari guru ekstrakurikulernya, maka setamat
Stanford, dia memasuki pergaulan besar yang akan menambah network-nya kelak.
Dia mendapat kesempatan bekerja di lembaga di bawah Bank Dunia selama enam
bulan. Yakni, lembaga yang disebut Program Bank Dunia untuk profesional
muda.

Pulang ke Mumbai, Ambani langsung terjun ke grup perusahaan bapaknya,
Reliance Group. Dia bekerja di bawah direksi yang sudah ada. Namun, semua
itu tidak membuat canggung karena Ambani sudah kenal mereka. Sebab, sejak
masih di SMA, Ambani dari sekolah tidak pulang ke rumah, melainkan ke kantor
itu. Dia mulai praktik kerja sejak masih amat remaja.

Magang yang amat dini itu sangat berguna karena, ternyata, sang bapak tidak
berumur panjang. Pada tahun 2002, bapaknya meninggal setelah beberapa lama
menderita stroke. Ambani tampil sebagai pimpinan puncak meski dia masih
punya adik yang bernama Anil Ambani. Dua-duanya pintar dan agresif.
Dua-duanya mengendalikan perusahaan yang selama sepuluh tahun sering ganti
nama karena seringnya melakukan merger di antara anak-anak perusahaan dalam
grup.

Kini Reliance Group menjadi grup usaha terbesar di India, mengalahkan Laksmi
Mittal dan Tata Group. Tahun lalu, omsetnya melampaui Rp 200 triliun dengan
laba lebih dari Rp 20 triliun. Ini berarti Reliance Group sama dengan 20
kali Gudang Garam. Karyawannya secara keseluruhan mencapai 80.000 orang.
Usahanya juga berkembang ke kilang minyak dan pertambangannya sekaligus.

Kilang minyaknya di Gujarat menjadi yang terbesar ketiga di dunia. Di
sebelahnya didirikan pula industri petrokimia yang terkait langsung dengan
kilangnya itu. Maka, berdirilah di kompleks Gujarat tersebut, pabrik
polyester fiber dan yarn terbesar di dunia, pabrik paraxylene nomor 4
terbesar di dunia, pabrik purified therepthalic acid nomor 5 terbesar di
dunia, juga pabrik polypropelene raksasa. Boleh dikata, kompleks itu
merupakan industri pengolahan minyak dan kimia yang terkait dengan minyak
yang paling terintegrasi. Kompleks seperti itu pula yang dulu dirancang
untuk didirikan di Tuban, namun setelah dimulai 12 tahun lalu, sampai
sekarang masih tetap mangkrak.

Memang, perjalanan yang amat cepat perusahaan itu masih belum teruji untuk
jangka panjang. Rating-nya di dunia memang cukup baik (bbb dan baa) serta
bisa mendapatkan kepercayaan untuk memperoleh dana obligasi dengan masa
pengembalian 50 sampai 100 tahun. Namun, mulai juga ada gejala pepecahan
antara Mukesh Ambani dan Anil Ambani.

Bahkan, perselisihan itu sudah masuk ke pengadilan tinggi Mumbai. Ini
terjadi justru ketika perusahaan berhasil menemukan cadangan gas alam yang
amat besar di pantai timur India. Yakni, 40 juta mmbtu atau 40 triliun btu,
dan akan naik dua kali lipat beberapa tahun lagi. Gas itu sudah dapat digali
dan tahun depan sudah akan menghasilkan.

Dua tahun lalu, sang kakak dan sang adik (dalam posisi masing-masing sebagai
pimpinan anak perusahaan dalam Reliance Group) menandatangani kontrak
penjualan gas tersebut. Sebagai pemimpin anak perusahaan yang sedang
membangun pembangkit listrik di dekat New Delhi sebesar 8.000 MW, Anil akan
mendapatkan jatah pertama gas tersebut. Tapi, sebagai pemimpin anak
perusahaan yang membawahkan perusahaan penambangan gas tersebut, sang kakak
ingin juga memperoleh harga jual yang lebih tinggi kepada pihak lain. Sebab,
perusahaan yang di bawah adiknya, sesuai dengan kontrak, akan membeli gas
tersebut USD 2,45 per ton, suatu harga yang lumayan saat itu, tapi sudah
terlalu murah sekarang ini. Perselisihan tidak bisa diselesaikan di tingkat
holding karena keduanya sama-sama duduk sebagai pemimpin holding company.

Karena perkara itu sampai ke pengadilan, lantas beredar rumor bahwa
kakak-beradik Ambani akan berpisah. Masyarakat India ramai membicarakannya.
Kalau benar-benar gak bisa rukun lagi, bisa jadi perusahaan akan dibelah
dua. Sangat mungkin sang kakak akan mengambil bisnis tekstil, petrokimia,
dan ritel. Sedangkan sang adik akan mengambil perusahaan gas dan pembangkit
listrik. Tapi, banyak juga yang berdoa agar jangan terjadi perpisahan itu
karena hanya akan merugikan pemegang saham publik.

Memang, kalau sampai terjadi perpisahan itu, sebuah berita besar akan
menanti. Maklum, perusahaan lagi agresif-agresifnya berekspansi. Grup ini
baru saja mulai masuk ke ritel, dengan cara yang amat berbeda dengan apa
yang sudah dilakukan Walmart atau Carrefour di Tiongkok. Dia membangun
jaringan ritel bukan setelah daya beli masyarakat ada, tapi justru untuk
menciptakan daya beli masyarakat. Caranya, Reliance langsung terjun ke
pembinaan petani produsen dan membina mereka bagaimana bertani cara baru.
Dengan demikian, petani memperoleh penghasilan sembilan kali lipat daripada
cara tradisional -suatu langkah yang akan menarik kalau ditulis secara
khusus untuk itu.

Ada lagi bisnis barunya yang juga baru mulai: mengelola dua kawasan ekonomi
khusus di Mumbai. India memang belajar dari Tiongkok untuk membangun
ekonominya. Termasuk bagaimana harus menciptakan sebanyak-banyaknya kawasan
ekonomi khusus. Wapres kita, Yusuf Kalla, juga ingin sekali segera membuat
lima kawasan ekonomi khusus di Indonesia, tapi banyak sekali hambatannya.
"Kita harus benar-benar belajar apa yang terjadi di Shenzhen, Shanghai, dan
kawasan lain di Tiongkok," ujar Ambani. Ekonomi India kini memang
diunggulkan jadi calon raksasa berikutnya setelah Tiongkok. Bahkan, dunia
sudah mulai membayangkan kalau ekonomi Chindia digabung, bisa akan membalik
dunia. "Chindia", sayangnya, adalah singkatan untuk China-India, bukan
China-Indonesia. (Habis)

Monday, July 23, 2007

Ilmuwan menemukan obat yang dapat menghapus memori yang tidak diinginkan

(Erabaru.or.id) - Ilmuwan asal AS dan Kanada telah mengembangkan suatu metode yang dapat menghambat atau bahkan menghapus memory yang tidak dikehendaki dalam otak manusia. Peneliti terkait mendapati, mereka dapat menghapus memory spesifik satu-satunya dengan obat, sekaligus dapat memastikan memory lainnya tersimpan dengan baik dan utuh. Ahli saraf mendapati, bahwa dengan memanfaatkan saat yang tepat memasukkan obat yang dapat melupakan sesuatu, dimana ketika kita teringat dengan jalan pikiran tertentu, mereka dapat menghalangi simpanan memory, bahkan membuat memory itu hilang.

Menurut laporan sebuah harian di Inggris, penelitian ini menarik perhatian konsultan parlemen Inggris, dengan tegas mereka mengatakan, sekarang perlu menetapkan standar baru, mengawasi penggunaan obat jenis ini, mencegah jangan sampai obat ini digunakan orang sehat sebagai "obat mujarab darurat".
Namun ilmuwan yang ikut berpartisipasi dalam penelitian ini menegaskan, bahwa obat pelupa mungkin memiliki nilai yang sangat berharga dalam mengobati gejala penyakit seperti tekanan stress karena terluka (hati) dan penyakit mental.

Dalam laporan penelitian terbaru yang diungkapkan di majalah "Psychiatry Research", ahli penyakit jiwa dari Universitas Harvard, Boston, menggunakan obat "menghambat" memory penderita yang terluka.

Profesor Nadher mengatakan, "ketika kita mengingat kenangan lama, memory-memory ini mungkin dalam keadaan belum tersimpan, kemudian harus disimpan kembali."

Nadher menuturkan: "ketika memory menyimpan kembali, kita beri obat yang dapat menolak bagian emosi dalam memory tersebut pada penderita. Ia (obat) membiarkan bagian kesadaran dalam memory tetap tersimpan utuh, sehingga dengan demikian penderita dapat mengingat semua bagian kecil, tapi tidak akan terganggu oleh memory tersebut."

Hasil penelitian ini menunjukkan, memory dapat dikendalikan, sebab fungsi memory bagaikan terbuat dari kaca, dimana dalam proses menciptakan memory menampakkan keadaan lebur, dan setelah itu menjadi padat.

Obat yang digunakan ilmuwan, dipandang dapat mengacaukan jalur biokimia yang membuat memory "mengeras" setelah memory ditarik kembali.

Obat yang digunakan peneliti adalah propranolol, obat ini biasanya dipakai untuk mengobati tekanan darah tinggi penderita penyakit jantung. Namun sudah diketahui dapat mengakibatkan penyakit ingatan. Mereka memakai obat ini dan placebo untuk mengobati 19 korban yang pernah mengalami kecelakaan atau pelecehan seksual selama 10 hari, sekaligus meminta mereka menggambarkan ingatan atas peristiwa yang menggoreskan luka di hati yang terjadi pada 10 tahun silam.

Sepekan kemudian, peneliti mendapati penderita yang menggunakan obat tersebut, tanda-tanda munculnya tekanan stress lebih jarang ketika mengenang kembali luka hati di masa lalu, misalnya detak jantung bertambah cepat dan sebagainya.

Dalam sebuah penelitian baru yang dipublikasikan ilmuwan di Universitas New York, peneliti mengatakan berhasil menghapus memory tunggal dalam otak tikus, sekaligus dapat mempertahankan memory lainnya dengan baik dan utuh.

Penelitian ini menimbulkan kekhawatiran sebagian ilmuwan, mereka khawatir obat yang dipakai untuk mengubah memory mungkin akan digunakan semena-mena oleh orang yang sehat, untuk menghapus memory yang tidak diinginkan.

Laporan baru yang dipublikasikan kantor teknologi dan ilmu pengetahuan dibawah yuridiksi parlemen Inggris memperingatkan, harus menetapkan standar pengawasan penggunaan obat jenis ini dan secara ketat membatasi preskripsinya (resep obat).(Sumber Dajiyuan)

http://www.epochtimes.com/gb/7/7/2/n1761077.htm

Thursday, July 19, 2007

The Life of Iranian President Ahmedi Najad

God loves those who are humble in their personal
life too!
The Fox New TV (US) asked the Iranian President
Ahmedi Najad ; "When you look into the mirror in the
morning what do you say to yourself" ?

He answered : I see the person in the mirror and
tells him "Remember, you are no more than a small
servant, ahead of you today is the heavy
responsibility, and that is to serve the Iranian
nation".

And this was how the broadcaster introduced him.

Ahmedi Nijad, the Iranian President who astonished
many when he first reached to the office of the
Presidency by donating all the high valued Iranian
carpets to one of the mosques in Tehran by replacing
them with the low cost ordinary carpets.

He observed that there was a huge extravagant langue
for receiving and welcoming the VIPs and he ordered it
to be closed and asked the Protocol office to arrange
for an ordinary room instead with the wooden chairs,
though more impressive in fact...!

On many instances he joins the cleaning staff of the
municipality for leaning the streets in the area where
his home and the Presidency Office locates.

Under his authority whenever he appoints any
minister to his post he gets a signed document from
him with many points, particularly highlighting that
he shall remain poor and that his personal and his
relatives accounts will be watched and the day he
leaves the ministry shall be with dignity, and
therefore it is not lawful for him or his relatives to
take any advantage of his office.

First of all he declared himself all the "Big"
wealth and property he owned was a Peugeot 504 car,
model 1977, an old small house inherited from his
father forty years ago in one of the poorest zones in
Tehran. His accounts with a zero balance and the only
money comes in to his a/c was from. His salary from
the university as a lecturer with an amount of US$ 250
only.

For your information the President still lives in
that same house. This is all what he owns; the
president of one of the world's important countries;
strategically, economically, politically and with
regard to its oil and defense.

He even doesn't take his personal salary with the
argument that all the wealth belongs to the nation and
he is the safeguard over it.

One of the things that impressed the staff at the
presidency is the bag
the president brings with him every day, which
contains his breakfast, some sandwiches or bread with
olive oil and cheese prepared by his wife and eats and
enjoys it with all happiness, While he stopped all the
deliveries of the special food used to come for the
president.


One of the other things he changed was his personal
carrier "the presidents Aircraft" to a cargo aircraft
in order to save the spending from the public treasury
and he ordered that he will be flying with the
ordinary airline in the economic class.

He organizes meetings every now and then with all
the ministers to know their activities and efficiency
and he closed down the office of the manager of the
president and any minister can enter to his office
without any permission. He also stopped the welcome
ceremonies like the red carpet, the photo session or
any personal advertisement or respect of any kind
while visiting any place in the country.

Whenever he has to stay in any of the hotels he asks
them to make sure not to give him a room with any big
bed because he doesn't like to sleep on beds but
rather likes to sleep on the ground on a simple
mattress with a blanket.

Does any of such manners and practices shows any
disrespect for the high post of the president ??

Refer to some of the photographs which also confirm
the above.

The Iranian president is sleeping in the guest room
of his house after getting away from his special
guards who follow him wherever he goes and photo is
taken by his small brother according to the Wifaq
Newspaper which published this photo and the next day
the photo was published in most of the world's
newspapers and magazines and particularly the
Americans.

During the prayer you can see that he is not sitting
in the first row!!!!
And the final photo is of his dining room where the
president is busy eating his meal.

===
> From: Yoe Zaharsyah (Donny)
> Sent: Wednesday, July 18, 2007 8:43 AM
> To: Staff Jakarta Office
> Subject: The Life of Iranian President Ahmedi Najad
--------------------------------------------------------
A Nizami talk :

Saat ini ada 2 presiden yang saya kagumi: Evo Morales
dan Ahmadinejad.
Keduanya berani untuk mandiri dan peduli pada rakyat.

Ini pernyataan Morales ketika menasionalisasi
Perusahaan Swiss yang dianggap mencuri uang dari
rakyat Bolivia:
===
http://en.wikipedia.org/wiki/Evo_Morales
He said “Companies that respect Bolivian laws, that do
not steal money from the Bolivian people, will be
respected. But if the companies do not respect the
laws, I have no other alternative than to recover
those companies
===

Keduanya memiliki semangat untuk melayani rakyat.
Bukan dilayani rakyatnya.

Ahmadinejad ke kantor bawa bekal makanan sendiri yang
dibuat istrinya. Kalau di sini saya yakin berjejer
juru masak kepresidenan yang total bergaji puluhan
juta per bulan.

Saya lihat pemimpin kita baru bisa dilayani. Belum
bisa melayani rakyat. Paling banter hanya bisa
melayani presiden dari negara adikuasa.

Ketika George W Bush mau datang ke Indonesia, dalam
waktu 2 minggu milyaran rupiah dihabiskan dan helipad
yang tidak dibutuhkan Bush pun dibuat di kebun Raya
Bogor.

Namun ketika rakyat Sidoarjo kehilangan rumah,
pemerintah tidak mau mengganti rumah mereka meski
sudah setahun lebih. Pihak swasta lah yang diminta
mengganti meski dengan cara mencicil. Itu pun ternyata
hasil verifikasi tanah mengecewakan rakyat karena luas
tanah mereka berkurang jauh.

Rakyat membayar pajak hingga rp 400 trilyun lebih per
tahun kepada pemerintah. Tapi ketika ada yang
menderita, pemerintah enggan menolong mereka.

Rakyat Iran jauh lebih makmur dari rakyat Indonesia.
Toh pemimpinnya sederhana. Hanya punya mobil peugeot
tahun 1977 dan rumah kumuh warisan orang tua.

Sementara di Indonesia rakyatnya miskin, namun para
pejabatnya punya harta puluhan milyar rupiah. Dan
pejabat ini bisa menghabiskan milyaran rupiah hanya
untuk acara kawinan anaknya.

Friday, July 6, 2007

2007 virtualization trends

What we call today server virtualization (hardware virtualization sometimes) is a compelling technology, quickly pervading worldwide datacenters with the promise of money saving and more efficient management.

While this is true, there are a lot of factors which concurrently reduce benefits of server virtualization: high starting costs for hardware, complexity and discrepancies in software licensing, lack of support, lack of experienced professionals and training, lack of tools able to address long-term issues.

Server virtualization is a revolutionary technology for sure, but it's still very immature in several aspects: some of the above shortcomings will drive future market trends.


First of all SANs will become a mandatory companion for virtualization, obliging even smaller companies to purchase network storage equipment, falling back to cheaper NAS only for very small projects.

To reduce costs and be ready to scale up, cheaper iSCSI models with modular architectures will be the preferred choice.

At the same time virtualization will drive sales of high-density multi-core CPUs, which leads to higher consolidation ratios.

A single eight-core host will easily accommodate 32 virtual machines on average, which is more than enough to build a complete datacenter for many SMBs. And if this is not enough Intel is already working on an 80-cores prototype, available in production within five years.

In such scenario hardware will have to be more redundant and reliable than ever, obliging customers to buy more expensive hosts, with each physical component doubled, including motherboard and CPU.

Concurrently vendors will start to satisfy a moderate demand for enhanced disaster recovery capabilities in virtualization platforms from enterprise customers having to address severe high availability requirements.

Above the hardware, companies will start preferring solutions which are already supported in virtualization scenarios, urging software houses to reconsider their support and licensing models.

As soon as application virtualization will become more popular the already started evolution of licenses will have to change its path again, probably finding that usage tracking of physical resources is the best way to go.

Anyway the process is expected to take a lot of time, with almost no chances to successfully complete within this year.

Going further on software side, the most impellent issue customers will have to address will be management of hundreds, even thousands of virtual machines, with or without licensing revolution.

Here vendors offering datacenter automation tools have the chance to collect a notable success among enterprises starting from end of 2007.

But server virtualization is not the only technology doomed to success.

On the client side I think application virtualization market will start growing in the second half of the year, after Microsoft, Citrix and Symantec will revolution application distribution with products acquired during 2006.

A last note: the battle for market dominance, actually seeing VMware, Microsoft and XenSource/Virtual Iron as main contenders, will start after launch of new Windows hypervisor, codename Viridian, planned somewhere between end of 2007 and beginning of 2008, and will play entirely on the SMB market, where initial startup price is the biggest obstacle in virtualization adoption.

So expect a remarkable attention to smaller companies in the coming months.


This article originally appeared on SearchServerVirtualization.

---------------
From : http://www.virtualization.info/2007/03/2007-virtualization-trends.html