Tuesday, September 4, 2007

Ganyang Malaysia ? : cerita2 menakutkan di malaysia II

Cerita tentang nasib "Indonesian" di negeri seberang
memang banyak sekali. Kadang-kadang membuat geli dan
sering kali membuat sakit hati, tapi ini lebih
dikarenakan kelakuan kita sendiri sebagai "Indonesian"

1. Pernah saya melakukan perjalanan bersama seorang
teman, dan teman saya yang bernama "Kamaruzaman" ini
tidak bisa lewat Imigrasi di Changi karena namanya
yang sama namanya dengan nama yang diedarkan oleh
Interpol sebagai teroris.
Dia dipaksa masuk ruang interogasi di Changi dan
ditanya hampir selama 8 jam oleh petugas di imigrasi
dan polisi. Dia bisa lepas dari Imigrasi Changi
setelah petugas interpol datang dari Thailand dan
memeriksa dia hanya selama 10 menit saja.
Tapi selama 8 jam itu dia sempat "pipis" dicelana
karena diancam hukuman gantung sebagai
teroris....hehehe
Ketika dia sampai di hotel tempat kami menginap dia
marah besar sama saya karena saya lagi makan "Ayam
Tandoori" di Little India dan tanda pesan kamar
hotelnya ada dikamar saya.

2. Pernah suatu kali saya membawa 5 staf saya yang
belum pernah keluar negeri dan mereka berbahasa
Inggris sangat pas-pasan. Karena ingin lihat suatu
negara secara jelas kami putuskan melalui perjalanan
darat dan naik Kereta Api.
Ketika tiba diperbatasan antar negara di wilayah
Johor, 3 orang staf saya ditahan di kantor Imigrasi
perbatasan Singapura dan Malaysia karena diduga kuat
memiliki hubungan dengan teroris. Mungkin nama -nama
mereka seperti Hamdan, Taslim, Saiful patut diduga
kuat sebagai anggota teroris. Mereka diminta turun ,
dan dimasukkan kedalam kamar 1m x 1m untuk
diinterogasi. Beruntung mereka membawa surat
perjalanan dari kantor sehingga ketika dihubungi ke
Indonesia mereka akhirnya bisa dilepaskan.
Ketika kereta api mulai berjalan meninggalkan
perbatasan ke dua negara, berlarian mereka mengejar
dan ketika sudah duduk, keringat dingin mereka
bertetesan....hehehehe.

3. Pernah saya mendarat disebuah negara. Sebelum
melalui imigrasi, setiap penumpang dimasukkan kedalam
ruang kecil dan seekor anjing kecil yang ganas sudah
menanti didalam ruang itu. Kalau dia menyalak bisa
repot juga, artinya saya membawa narkoba.Tetapi saya
beruntung, anjing kecil yang ganas itu tidak menyalak.
Hanya teman seperjalanan saya jadi repot karena
anjingnya menyalak lama sekali.
Teman saya digelandang kedalam ruang, diminta melepas
pakaian, dan kemudian anjing itu menyalak pada kaos
kaki teman saya yang telah dilepas....gak tahu kenapa.
Mungkin sudah 5 hari tidak dicuci dan berbau mirip
narkoba.
Dia dilepas dengan syarat tidak membawa kaos
kakinya...hehehe.

4. Pernah suatu kali saya tertahan diimigrasi karena
salah jawab. Karena saya akan tinggal cukup lama maka
saya membawa cobek dan ulekan agar bisa bikin sambel
or masak masakan "indon" Petugas menggeledah koper
saya dan menanyakan tentang kedua benda itu...saya
menjawab fungsi ke dua benda itu dengan manis, tapi
dia tanya lagi mulai kapan benda-benda itu digunakan.
Dengan ringan saya jawab " Maybe since a thusand years
ago..." Wah saya digelandang ke ruang kecil di
imigrasi karena dianggap penyelundup barang purbakala.
Untung akal agak banyak dan saya bilang itu benda baru
dan kalau dia mau boleh ambil tapi kalau boleh setelah
saya selesai menuntut ilmu di kota itu hehehe. Setelah
2 jam berdebat saya dilepaskan ....dan cobek serta
ulekan itu sekarang menjadi penghias ruang tamu rumah
si petugas imigrasi itu...... (Nasi Tim...Timothy Rice
or Tim Rice namanya).

Rasanya tidak perlu takut pergi kemana saja asalkan
anda gak bawa hal-hal yang terlarang seperti narkoba
dan barang terlarang lainnya. Usahakan selalu paspor
atau copynya ada didompet anda. Nanti kalau selalu
ketakutan seperti Tempurung dibawah Katak
looo.....Santai aja. Gitu aja koq susah.

Bisul [ Budi Sulistyo ]

------------------

Kalau masuk Malaysia, Singapore, sebaiknya jenggot dan kumis dicukur, pakai
baju lengan panjang, rapih, warna cerah, pakai dasi, kalau perlu pakai jas.
Jangan sekali-kali pakai kaos, Tshirt atau sejenisnya. Pasti perlakuan
mereka beda. Saya sudah coba.

Pernah saya masuk Malaysia lewat udara, pakai baju rapih, bilang mau
langsung ke sunway lagoon untuk conference Invensys Asia Pacific, nggak ada
masalah.
Karena ada keperluan beli spare-part kitchen equipment hotel, maka saya ke
Singapore lewat darat (bus), pakai baju lengan pendek, tanpa dasi. Masuk
Singapore ditanya macem2, saya bilang cuma mau sehari saja, dan saya tinggal
di apartemen di Orchard road yang disewa kantor.

Pulangnya, masuk Malaysia lagi pakai bus, masalah lagi. Ditanya macem2,
mereka nggak percaya kalau saya mau masuk Malaysia untuk conference dan
bisnis. Agar "wawancara" cepat selesai, saya keluarkan dokumen2
korespondensi pembelian pipa2 HDPE ukuran besar untuk disupply ke tambang,
dan lolos.

Mungkin benar pepatah Jawa: "Ajining raga amarga saka busana".

Salam,
Prasetyo Roem.
-------------------------------------------------------

----- Original Message -----
From: "Priana Sudjono"
Sent: Tuesday, September 04, 2007 10:52 AM



> Pada saat saya masuk ke Penang pasport saya diperiksa. Pasport saya
> kebetulan sudah agak penuh, tapi si petugas bolak-balikin itu pasport.
> Saya
> mendekat, siapa tahu dia mencari sesuatu dan saya bisa bantu. Engak
> tahunya
> si petugas tiba-tida membentak saya, kasar sekali. Saya terkejut sambil
> mundur. Padahal saya datang bersama dua orang jepang. Mereka lancar saja
> bahkan petugasnya ngangguk2. Mungkin orang malaisia mencurigai kita !
> Dasar malaisia mesti diganyang, lebih baik enggak usah baikan deh sama
> orang
> malaisia. Saya juga punya banyak pengalaman buruk dengan orang malaisia
> yang
> merasa dirinya lebih dari kita.
>
>

No comments: