Thursday, December 21, 2006

Mana yang lebih tenar : SAMSON atau UNGU ?

Ajang AMI Award, yang didukung Panasonic telah memberikan banyak piala kepada SAMSON, sehingga mengukuhkan pesepsi bahwa grup itu paling populer.
Eitttsss.. sebentar ... itu di kalangan apa dulu ?
Meskipun sasaran SAMSON adalah para remaja tapi mungkinkah hanya kalangan tertentu, misal menengah ke atas. Bila kita melihat penciptaan nada-nada yang kebanyakan septime ala jazz mungkin bisa jadi hanya kalangan tertentu yang bisa meng absorbsi.

Meskipun UNGU pada kesempatan itu tidak kelihatan gaungnya, namun dalam waktu yang hampir bersamaan membuat kehebohan. Dalam konser di Pekalongan, ada sekitar 10 orang penonton tewas, 6 orang luka-luka. Ini membuktikan bahwa penggemar UNGU begitu membludak. Hal tersebut merupakan fakta tidak terbantahkan. Alokasi penonton (menurut ijin keramaian cuman 3000), dengan kapasitas lapangan 10.000 orang , mungkin telah dipadati dari 20.000 lebih UNGU mania. PEnataan nada di UNGU banyak menggunakan nada Major dan Minor , bukan septime, sehingga mudah untuk diresapi di semua kalangan.

Nah, sebenarnya validkah penilaian dari AMI Award - Panasonic tersebut ?

Bila kita trace back ke belakang, Panasonic Award juga telah melahirkan penghargaan pada karya berupa sinetron - sinetron , yang sebagian besar adalah sampah.
Definisi sampah ini karena banyak merugikan masyarakat, yaitu berupaya mengganti kultur masyarakat yang mendukung produktivitas menjadi peredaman produktivitas.

Jelas bahwa Sinetron ini cuman mengejar tayang, sama sekali tidak menghargai kualitas, sehingga produser - sutradara - penulis skenario benar2 kacangan.
Kalau pemerannya sih saya anggap udah okay okay saja, toh sebenarnya tugas dari sutradara untuk mengarahkan.

Nah ... ada apa sebenarnya dengan Panasonic ? Ini ajang penghargaan, atau sekedar politisasi bisnis ?

Friday, December 15, 2006

Bahasa Jawa (Sumar Sastrowardoyo)

Pada intinya perbedaan antara bahasa Jawa dan bahasa Indonesia terletak pada sifat bahasa Jawa yang ekspresif dan bahasa Indonesia yang deskriptif.
Bahasa Jawa mendekati kenyataan serta pengalaman secara langsung dengan menangkap pengertiannya dalam satu-satu kata, sedangkan bahasa Indonesia mendekati kenyataan secara tidak langsung dengan melukiskan, sehingga diperlukan suatu uraian untuk menyatakannya.
Sifat ekspresif bahasa Jawa berkaitan dengan kenyataan jasmaniah serta ruhaniah, pengalaman emosional dan intelektual dalam berbagai nuansa artinya.
Misalnya, bagaimanakah saya dapat menjatakan secara efektif di dalam bahasa Indonesia, kecuali dengan deskripsi yang panjang, perbedaan dan pergeseran cara duduk ini?

Ndhodhok, (yang secara etimologis dekat dengan kata "duduk," akan tetapi lebih banyak berarti "jongkok"), jengkeng, jegang, methengkreng, methongkrong (yang sudah masuk ke dalam bahasa Indonesia dalam bentuk "nongkrong"), methungkrung?

Atau bagaimanakah saya harus mencari padanan kata dalam bahasa Indonesia untuk berbagai nuansa berfikir atau "mikir" ini? Nggagas, ngangen-ngangen, nyipta, nggantha, nggrahita, ngunandika, nglegewa, ngetha, nylamur, nylimur, ngawur, ngayawara, ngarang, nglamun, nlesih, neges, ndhedhes.

nggagas = memikirkan sesuatu yang ada hubungan apa yang sudah
terjadi.
ngangen-ngangen = memkirkan sesuatu dengan harapan
nyipta = memikirkan akan membuat sesuatu
nggantha = memikirkan untuk dapat mencapai sesuatu
nggraita = biasanya ditambah dengan kata "ora":
ora nggraita = tidak terfikirkan
ngunandika = pemikiran yang diucapkan (bukan dalam percakapan)
nglegewa, ora nglegewa = seperti nggraita, akan tetapi persoalan
yang lebih berat
ngentha = memkirkan dari segala kemungkinan
nglamur = mengalihkan permikiran persoalan yang belum teratasi
nylimur = fikiran/tindakan untuk memisahkan dari keadaan yang ada
ngawur = tindakan yang tidak berdasarkan perhitungan/pertimbangan
ngayawara = sesuatu/berita yang tidak benar, karena tanpa dasar
ngarang = memikir akan tetapi juga berarti berkata tanpa
bukti/bohong
nlesih = menyimak, meneliti/mencari sampai rinci
neges = mencari kepastian yang positif
ndhedhes = menanyakan sesuatu dengan maksud untuk memperoleh
kepastian


Sumar Sastrowardoyo

Thursday, December 14, 2006

Poligami, Intelijen-Kontra Intelijen

Seperti tertulis dalam Jurnal Intelijen-KontraIntelijen,
yang dikeluarkan oleh CISCI,
dan buku yang dikeluarkan oleh
Mantan Direktur BAKIN,
saat ini memang Indonesia dalam situasi Psywar.

Jadi terjadi perang antar agen2
(perang antar Intelijen - Kontra Intelijen).
Termasuk juga misi2 clendestine operations,
yang mengarahkan ke Indonesia sebagai target
utama di Asia Tenggara.

Bentuk jelasnya adalah berusaha melakukan
"chaos" dengan memelintir "issue"2 apapun,
terutama Islam-Non Islam,
dan mendefinisikan / mengasosiasikan
ajaran2 Islam sebagai kegiatan terorisme.

Salah satu yang sangat berpotensi kuat meledak
adalah salah satu point di dalam ISLAM
berupa Poligami.

Terbukti polemik tentang Poligami telah mencapai
Pemerintah, yang artinya terjadi tekanan2 politik,
baik pro maupun kontra.

Saya kira Indonesia telah cukup menyedihkan,
dengan dihajar berbagai macam masalah termasuk
bencana alam ditambah dengan serangan external,
internal, dimana muara2nya UUD ( Ujung Ujungnya Duit).

Poligami telah menjadi Komoditi penting Pers
untuk memberi pemasukan yang cukup besar.
Entah bagaimana Skenario besar dibalik issue Poligami ini.

Poligami juga telah menyebabkan manusia
terlihat subyektif, terlalu mencari fakta2 untuk
melakuakan Pembenaran, dengan melihat
sangat sedikitnya unsur penyeimbang.
Unsur yang dimaksud adalah dari sisi benefit,
dan kerugiannya, semestinya diberikan porsi setimbang.

Mungkin memang manusa pada dasarnya adalah makhluk subyektif,
dari sononya.

Suatu Hari ... tentang narkoba

Dari: Dhoni Handhoko
Tanggal: 2006 Des 14 09:49
Judul: [ppiindia] Bagaimana itu terjadi pada Alda
------------------------------------------------------------

>>> Bagaimana itu terjadi pada Alda<<<


Sekali-sekali gue menolak ajakan "ke sana ke mari" juga. Pergi
ke
disco untuk mabok (niat banged), ke hotel untuk seks di luar nikah,
dan ke mana aja untuk narkoba.

Kadang-kadang gue udah keterlanjuran ada di sana saat drugs
dikeluarkan. Dalam keadaan ini, gue berpikir ekstrim," Flare!
Kebakaran!", gue gak harus berpikir banyak, pergi keluar tinggalkan
secepat mungkin tempat itu, dengan baik-baik lewat pintu atau
sekalipun jika harus loncat keluar dari jendela.

Untuk prinsip begitu, gue pernah balik ndiri dari Putri Gunung
cottage jam 10 malam karena temen gue keluarin sabu di kamar.
Gue juga pernah jalan kaki ke luar Batununggal karena di kamar kos
temen gue yang anak medan ada ganja, sekilooo jek!

Gara-gara inex separo, temen gue kegep dan masuk rutan 8 bulan.
Pake sabu dua hari berturut-turut, kata tetangga gue, pantat
container kelihatan kayak terowongan, belakang truk gandengan itu
disosor Baleno yang disupirinnya. Kereta api kaleee .... masuk
terowongan.

* * *

Gue belum cerita nih berapa orang teman gue yang udah meninggal
gara-gara drugs, dan bagaimana menderitanya mereka sakau, gila,
o/d, sekarat dan akhirnya mati mengenaskan.

Llo lihat aja deh bagaimana itu terjadi pada Alda, gak begitu beda.

Dapetin barang begituan, nggak susah lah, modal kenal satu pemakau
lo bisa "dibantu" dapetin barang apa saja. Kalo nggak, kalian on
the spot ke tempat-tempat hiburan, kalo kita gak ada potongan polisi,
nyamperin tuh bandar. Yang gue prihatin di tempat kos-
kosan mahasiswa peredaran marak, kalo di kampus gak begitu terang-
terangan, mostly sekolah-sekolah juga gak bisa dibilang bebas 100%.

Sabtu kemaren ada pengedar dan pemakai di sekolah anak gue ketahuan.
Yang ngedar seorang ibu, orang tua murid anak kelas 2, yang pakau
katanya orang tua murid kalangan terbatas yang kenal-kenal aja sama
dia. Dari selentingan katanya bahkan guru juga ada yang pake.

Jualannya udah di plastik-plastik, paket hemat gitu lah. Gilanya
pihak sekolah sendiri mengakui bahwa hal ini sudah berlangsung cukup
lama. Sayangnya sekalipun mereka sudah memperoleh keterangan dari
saksi-saksi bahkan menemukan barang bukti, katanya mereka tidak
berwenang untuk melarang peredaran dan penjualan balado jengkol
bumbu padang di sekolah mereka, malahan Ibu Dais, kepala sekolahnya
berkomentar,"Enak banged nih pedes, saya juga beli dua, daripada
bikin sendiri, gimana ibu-ibu .... ?"

"Capeee deeeh." Jawab ibu-ibu kompak.

* * *

Sodara gue yang udah lama tinggal di Australia setahun sekali pulang
ke tanah air, udah terkenal bawaannya dari luar negeri buat sepupu-
sepupunya: Black Douglas Premium, Old Grand Bourbon seliter dan
Ballantine's Finest yang labelnya made in England.

"Drink dont drunk," katanya,

Lha ya susah dong, yang disediain minuman dengan kandungan
alkoholnya 49%, dua sling shot juga langsung pada jet lag. Serunya
yang minum all those of family, bapaknya, pamannya, adek iparnya,
dan sodara-sodara yang lain.

Maboknya lucu-lucu,

Ada yang keramas malem-malem, ada yang jackpot, ada yang pengen
indomie (gue, abis laper coy), ada yang pagi-paginya keluar terus
markir-markirin mobil.

Soalnya dia emang kerja di Sun Parking di BSM.

* * *

Oh ya sorry banged, tulisan-tulisan gue di cross posting ke beberapa
milis-milis lain: smp5_84, sma8_87 dan barikade.

Tapi kalau suntikan jangan coba-coba di cross posting dari jungkies
satu ke jungkies laennya,

"Gue pemakai putau, pake suntikan rame-rame dari situlah gue
tertular HIV,"kata seorang penderita AIDS di acara Kick Andy di
Metro TV.

Etcetera, hati-hati yah yang suka cross posting di luar pernikahan.
Jangan sampai besok-besok lo masuk Kick Andy juga.

(Lyd, gue pinjem "banged" nya yaaa)

Tuesday, December 12, 2006

Guyon Yook

SEX IS LIKE ....... PRODUCT .... PROMOTION STATEMENT . . . !!!!!!


SEX is like .......Oreo Diputar, dijilat .....trus dicelupin .........
SEX is like .......Balsem Gandapura Terasa hangatnya .........
SEX is like .......hemaviton Sebentar tapi rasakan hasilnya !
SEX is like .......Extra Joss Yok .... ! kita ngejosssssssss ....
SEX is like .......Adem sari Reaksi cepat ...... cessssssss !
SEX is like .......Prolinu Masa nggak mampu ....
SEX is like .......Mc Nugget Enak banget ......
SEX is like .......ajinomoto Eh ... copot ...copot ....... ( S. Bagio )
SEX is like .......kacang garuda Ini kacangku ....... !
SEX is like .......LG Flattron Never seen before ?
SEX is like .......Djarum super Yang penting rasanya ....
SEX is like .......sabun Nuvo smell good
SEX is like .......Indo eskrim meiji Rasanya mengguncang dunia
SEX is like .......balsem cap lang memang cass plang ....
SEX is like .......Joshua Segeer tenan..... rek ....!

SEX is like .......AXE Sentuhan pertama begitu menggoda .......
selanjutnya ...... terserah anda ?????????
SEX is like .......Chatz Mie nggak bakal percaya kalau belon ngerasain ....!
SEX is like .......Frutie genggam dan nikmati .......
SEX is like .......supermie Rasanya lebih berani
SEX is like .......Enzyplex Tak perlu was...was
SEX is like .......Mie remez Remes ........ kocok ........ makan !!!!!!!
SEX is like .......SLI 008 Anak kecil saja tahu
SEX is like .......Naspro Nah ... ini baru pro .....
SEX is like .......sampoerna hijau Asyiknya rame-rame ........ !!!!!
SEX is like .......SCTV sport Don't miss it !
SEX is like .......KISS emmmmmmmm .... ahhh !
SEX is like .......daia lupakan yang lain !

SEX is like .......Gadjah duduk Sarungnya ..... lelaki .... ?????
SEX is like .......aquaproof melapisi sekaligus melindungi
SEX is like .......Salon pas memang passsss .....
SEX is like .......balpirik merah gosok teruuuuuussssss !
SEX is like .......koyo cabe wahhhhhhhh ........
SEX is like .......kopi kapal api jelas lebih enak ...........
SEX is like .......Attack Kecil tapi hebat lho ....... !
SEX is like .......Bentoel Mild Jangan anggap enteng ....... !
SEX is like .......Baterai ABC serba guna dan ...... memang .... tahan lama !
SEX is like .......Baygon jaminan mutu .....
SEX is like .......SCTV ngetop ........... !!!!!!!!!!!!!!!!!!!
SEX is like .......Pompa Sanyo Semprotannya kuat sedotannya kuenceng
SEX is like .......kecap piring lombok Memang puaaaaaaaaling enak .......... !
SEX is like .......Mixadin ngapain cari yang lain ....... ?????

SEX is like .......Pepsi cola I don't like Monday .......
SEX is like .......Head & shoulder's Makin dekat aja tiap hari
SEX is like .......Sprite Kutau yang kumau !
SEX is like .......Stella air freshner Satu untuk semua
SEX is like .......Nescafe Open Up .............................
SEX is like .......Okky jelly kenyalnya ....wah ..... !
SEX is like .......Vita semewah mandi susuuuuuuuuu
SEX is like .......bedak harum sari nempel kayak per.......... ?
SEX is like .......Vegeta mana seratnya ....... ??????????
SEX is like .......Mie & mie Rasanya bikin matiiiiiiiii keenakan ...... !
SEX is like .......Oskadon Pancen oye ..... !
SEX is like .......Nokia 8210 bikin hidup lebih bergairah .......
SEX is like .......Asmasolon Menurun ...... disaat tak terduga
SEX is like .......alkaline ternyata kamu nggak gampang menyerah ya ....
SEX is like .......lipovitan Ruarrrrrrrrrrrrr ........ biasa ........
SEX is like .......Daihatsu Taruna Ayo aja ........!
SEX is like .......Nike Just do it

SEX is like .......Hapy meals mom's choice
SEX is like .......djie sam soe sejarah cita rasa tinggi
SEX is like .......Ericcson Make yourself heard ( OK gilrs, let's make some noise)
SEX is like .......sabun lux begitu halus .... lembut ... ngapain nunggu !
SEX is like .......suklat passssss susunya ..... !
SEX is like .......pro ATT pas buat mu ... pas buat ku
SEX is like .......helmig's enak .... segar ....... !!!!!!!
SEX is like .......balpirik hijau gosok teruuuuuussssss !
SEX is like .......intergraph more than your expectation
SEX is like .......permen Frozz enak gilaaaaaa .................. !
SEX is like .......Rexona Confidence Confidence terus .............. kering sih !!!!!!!!!!
SEX is like .......laurier Wing's Yang penting .... tidak lengket ..... !
SEX is like .......Supermi memang super rasanya
SEX is like ....... masih bisa lagi ..........????
SEX is like .......Wimcycle hebohhhhh......!
SEX is like .......masako mamaa..........m........... yook !

SEX is like .......sutra Meoooooooong ......!
SEX is like .......Madrox To the point saja ....
SEX is like .......Rexona Setia setiap saat
SEX is like .......Coca cola Dimana saja ..... kapan saja ...........
SEX is like .......Sarung kenari untuk semua suasana
SEX is like .......Tango Renyah di luar .... garing dan lembut di dalam .....
SEX is like .......nano nano rame rasanya ....... !!!!!!!!
SEX is like .......Segar Dingin langsung dingin ... langsung segar .... istimewawawawawaaaa !
SEX is like .......si Colek OMO ya.... nggak masalah ....
SEX is like .......Molto lebih segar .... lebih tahan lama ....... dan...... lembuuuuut .......
SEX is like .......Indosiar Memang untuk anda
SEX is like .......Mixagrip ngapain cari yang lain ......
SEX is like .......honda nggak bikin apesssssssssss ..... !

SEX is like .......Gerhana pusing ...... pusingggggggg !
SEX is like .......Neo Rheumacyl eetttt ..... jangan lupa ..... ?
SEX is like .......Chocolate Kalau dapat yang enak ................. luar biasa,
tapi kalau dapat yang biasa .... tetap saja enak !
SEX is like .......krating daeng memulihkan stamina yang loyo
SEX is like .......my baby ......... ibu berbagi kasih ?
SEX is like .......Vivamas pakainya gampanggggggg ....
SEX is like .......escudo beyond your imagination
SEX is like .......pudding mony enak banget sih .....
SEX is like .......konica pastiiiiii ..... !
SEX is like .......Sweet Seventeen memang paling pas buat kita
SEX is like .......jialing nggak bikin kantong boloooooooong ..... !
SEX is like .......Vicks Formula bisa saja !

SEX is like .......Nokia connecting people ........ ??????
SEX is like .......pil kita badan sehat sepanjang hari
SEX is like .......Gatsby Bersih Cara laki-laki
SEX is like .......Entrostop stop cretttttttttt ..... !
SEX is like .......hormoviton penambah stamina pria
SEX is like .......M-150 energi pemberani ...............
SEX is like .......Jamu Sido muncul Euuuuunakkk tenaaaaaaaaannn ...
SEX is like .......kuku bima TL lebih bergairah dan perkasa
SEX is like .......baygon maunya yang top sih
SEX is like .......Param kocok pasti cocokkkkkkkkkkk
SEX is like .......Giv pilihanku ..... !
SEX is like .......kijang memang tiada duanya ...............
SEX is like .......Hit ngapain beli yang lainnnnnnn
SEX is like .......Pall Mall Light up your night
SEX is like .......Sampoerna Other can only follow
SEX is like .......Clear siapa takut ...........!
SEX is like .......Eclair terlalu enak buat anak kecil
SEX is like .......Gus Dur Gitu aja koq repot ......
SEX is like .......close up pede aja lagi !

Saturday, December 9, 2006

hati-hati dengan immodium

be careful, kl diare jgn minum imodium ya...
cari obat yg lain aja...

Cerita saya berikut ini memang OOT , tp saya harus menyampaikan hal ini
agar teman2 lebih waspada, lebih bagus lg jika bisa disebar ke millis2 lain.

Kejadian ini menimpa Mertua Perempuan saya (Mama Lili)

Rabu 06/09/06 : Mama Diare (8 X buang air) terus minum Imodium, abis
itu buang air lgs stop.

Kamis 07/09/06 : Siang Beliau mengeluh sakit perut & pinggangnya,
semenjak kmrn tidak buang air (tersumbat Imodium).

Sore jam 16 Mama sendiri (aku & istri blm plg ktr) berobat ke Klinik
jatibening (24 jam), diklinik itu di ksh bbrp obat (penurun tensi & antibiotik).
Pulang dr klinik jam 18 ketemu aku dirumah, terus Mama makan mlm & lgs
minum Obat2 tsb, selang 1 jam mendadak ngeluh sakit perut & sesak nafas.
Sekitar jam 2 0.30 saya bawa Beliau lg ke klinik sblmnya, dokternya sudah
tdk sanggup utk diagnosa penyakitnya.
Krn panik saya & kel. cari RS terdekat spy dpt tindakan medis yg cepat krn
sakitnya Mama makin jadi & ga bisa ditahan, jadi kita putuskan bawa ke RS
Harum (Kalimalang) dgn pertimbangan jarak yg dekat dr rumah.
Smp di RS Harum sebenernya saya sdh ragu dgn cara penanganan paramedik
& dokter jaga, krn liat kondisi mama yg ksakitan mereka ga aware & ga
cekatan....stlh 15 menit cm diksh infus. Mama mlm itu dirawat di rs tsb.

Jumat 08/09/06 : dari malam ga ada Internis yg periksa mamah sama
sekali, jd cuma dikontrol oleh dr. jaga. Internis baru dtg jam 14.30 sore.
kebayang mama semaleman ga tidur kesakitan & perutnya trus membesar krn metabolisme ga lancar. ini jg gak diperhatiin sm suster2 disana..mereka cm suruh kita sabar menunggu Internis.
Internis yg dtg jg blm bisa ksh tindakan medis krn blm bisa diagnosa smp
seluruh hasil tes & lab keluar (komersil).
Karena khawatir kondisi mama makin buruk, akhirnya kita berniat pindahin
mama ke rs pertamina (cempaka putih). ini aja msh dipersulit sm rs harum tp krn saya & keluarga udah ngotot akhirnya mereka mau ksh surat rujukan & kasih hsl tesnya.
Abis maghrib mama baru otw ke pertamina... smp sana jam 19.30 krn macet di tol.
Di rs ptmn kliatan skali jauh beda penanganannya, mama cm sebentar di UGD
trus lgs masuk ICU, tapi kondisi mama emang udah lemah sekali krn nahan
sakit dr kmarin (ga tidur sama sekali!!). Mama koma dr jam 12 mlm dan
meninggal jam 2.15 (sabtu dinihari).

Diagnosa dr di rs ptmn adalah kondisi mama yg lg ga baik waktu minum
imodium, disitu br tau klo imodium obat keras & sdh tdk direkomendasi
oleh dokter. Imodium memang ampuh utk mampetin diare, tp bakteri didlm
perut msh ada. Imodium juga yg bikin metabolisme mamah terganggu krn
peristaltik dr lambung jd tdk elastis lg (menurut dokter). Itu yg bikin perut
makin besar.

--------------------------------------------------
Original header :
--------------------------------------------------
X-Apparently-To: xxx via 206.190.39.93; Thu, 16 Nov 2006 23:36:44 -0800
X-Originating-IP: [65.54.246.103]
Authentication-Results: mta153.mail.re4.yahoo.com from=hotmail.com; domainkeys=neutral (no sig)
Received: from 65.54.246.103 (EHLO bay0-omc1-s31.bay0.hotmail.com) (65.54.246.103)
by mta153.mail.re4.yahoo.com with SMTP; Thu, 16 Nov 2006 23:36:44 -0800
Received: from hotmail.com ([65.54.187.182]) by bay0-omc1-s31.bay0.hotmail.com with Microsoft SMTPSVC(6.0.3790.1830);
Thu, 16 Nov 2006 23:36:00 -0800
Received: from mail pickup service by hotmail.com with Microsoft SMTPSVC;
Thu, 16 Nov 2006 23:36:00 -0800
Message-ID:
Received: from 222.124.86.180 by BAY18-DAV2.phx.gbl with DAV;
Fri, 17 Nov 2006 07:35:57 +0000
X-Originating-IP: [222.124.86.180]
X-Originating-Email:
X-Sender:
MIME-Version: 1.0
Date: Fri, 17 Nov 2006 14:30:40 +0700
Content-Type: Multipart/related;
type="multipart/alternative";
boundary="------------Boundary-00=_X66V24L0000000000000"
X-Mailer: IncrediMail (5252598)
From: "Nini Djajasaputra"
X-FID: FLAVOR00-NONE-0000-0000-000000000000
X-Priority: 3
To:
Subject: Fw: hati-hati dengan immodium
X-OriginalArrivalTime: 17 Nov 2006 07:36:00.0527 (UTC) FILETIME=[073E59F0:01C70A1B]
Content-Length: 24400

Friday, December 8, 2006

89,4 persen email adalah SPAM

SPAM Merajalela !

Saya sendiri juga tidak terhindar dari serangan SPAM tersebut,
juga rekan saya Priyadi , konon juga sangat di risaukan oleh gangguan
spam ini. Sebenarnya Serangan ini tertinggi adalah di Israel,disusul Amerika
Serikat, dan Hongkong.

"Spam umumnya adalah aktivitas antar negara, jadi adanya koordinasi yg
erat antar negara bisa menjadi cara yg efektif untuk menghentikan spam.
Kerugian akibat Spam di Eropa mencapai 30 Juta Euros, dan dampak
malicious software mencapai 11 Juta Euros per tahun." ( S Roestam)

------------------

89.4 percent of all e-mails are spam

According to a MessageLabs study, the global spam level was in
November 89.4 percent of all e-mails, a rise of 1.1 percent compared to
last month and the highest amount since the beginning of 2005. Mainly
employees of small companies are being spammed.

Monthly they receive nearly twice as much spam messages per user than
medium-sized companies, and 60 percent more virus traffic per user than
large companies. Because their ICT means and budgets are limited and
they have no thorough security experience available, smaller companies
are more likely to become 'preys' of cyber criminals, says MessageLabs.

The number of phishing e-mails in the total of all e-mail threats,
like viruses and trojans, has gone up with 15.7 percent. Phishing
represents 68.8 percent of all 'evil' e-mails.

Israel remains the main target of spammers, despite a drop in the spam
activities with 4.9 percent. The United States remains second, dropp!
ing 1.8 percent, while Hong Kong climbs to the third place. The largest
increase of spam was found in Belgium, rising 6.9 percent, followed by
Switzerland (0.9 percent) and Germany (0.1 percent).
Security.nl

The Netherlands example in Europe concerning spam

The European Commission has recently called upon all regulating bodies
and stakeholders in Europe to give more attention to fighting spam,
spyware and other malicious software. In the announcement the EC states
that Europe still is the victim of illegal activities on the internet,
despite the European legislation which has been adopted in the meantime
to ban for example spam.

In the statement the Netherlands are named as good example. "According
to EU legislation for banning spam the Dutch authorities have succeeded
to force back the amount of spam coming from the Netherlands with 85%.
I would like to see other countries book similar results thanks to a
more efficient preserving policy", said Vivian Reding, European
Commissioner for the Information Society.

According to estimates 54-85% of all e-mail traffic are spam e-mails.
The costs were estimated at 30 billion Euros in 2005. Malicious
software costs approximat! ely 11 billion Euros each year.

The European Commission statement can be found at:
http://europa.eu.int/information_society/policy/ecomm/info_centre/documentation/communic_reports/index_en.htm

Surat Cinta dari Mabes Polisi Republik BBM

BENTUK SURAT:
Seperti undangan, dilipat 3, warna hitam (luar), putih
(dalam) laminating luar dalam.

JUDUL DEPAN:
PEMBAJAKAN ATAS HAK CIPTA ADALAH TINDAKAN KRIMINAL !
(gambar tangan diborgol di jeruji besi.. takutttt)

ISI SURAT:
[ LOGO POLRB]
Markas besar
kepolisian negara republik BBM
badan reserse kriminal
jl. ........
--------------------------------------------

jakarta, /.....Nopember 2006
no.pol. : b/2/08/xi/2006/bareskrim
klasifikasi: biasa
lampiran: -
perihal: himbauan penanggulangan pembajakan hak cipta.

kepada yth:
pedagang hak cipta yg menggunakan cakram optik/pemilik
mall/para pengelola pusat pembelanjaan produk
elektronik dan software/ para distributor dan retailer
produk komputer dan software
di tempat

1. rujukan:
a. undang2 no 19 thn 2002 ttg hak cipta
b. keppres RB no 4 thn 2006 ttg pembentukan tim
nasional penanggulangan pelanggaran hak kekayaan
intelektual.

2. sehubungan masih banyaknya pelangaran hak cipta
terutama perdagangan produk hak cipta bajakan yg
menggunakan cakram optik (CD, vcd, Dvd, Cdrom,dll) dan
penggunaan software komputer secara ilegal/bajakan
oleh perusahaan/korporasi, dengan ini diberitahukan
ttg ketentuan/sanksi hukum sebagaimana uu no 19 thn
2002 ttg hak cipta, sbb:

a. Pasal 72 ayat 1
dipidana penjara paling lama 7 tahun dan/ atau denda
rp. 5 milyar, barang siapa yang memperbanyak hak cipta
tanpa ijin pencipta/pemegang hak (melakukan pembajakan
hak cipta)

b. Pasal 72 ayat 2
dipidana penjara paling lama 5 tahun dan/ atau denda
rp 500 juta, barang siapa yang mengedarkan atau
menjual/memperdagangkan kepada umum barang/produk hak
cipta bajakan.

c. Pasal 72 ayat 3
dipidana penjara paling lama 5 tahun dan/ atau denda
rp 500 juta, barang siapa yang memperbanyak
penggunaan/ menggunakan program komputer secara tanpa
hak (program komputer bajakan) untuk kepentingan
komersial.

3. himbauan ini disampaikan sebagai sosialisasi dalam
rangka upaya bersama menanggulangi pelanggaran hak
cipta yang semakin meningkat, sekaligus sebagai
"peringatan" sebelum dilaksanakannya kegiatan
penindakan dalam rangka penegakan hukum.

4. demikian untuk menjadi maklum.

A.n kepala badan reserse kriminal polrb
direktur II/ekonomi dan khusus

[ Tanda tangan dan Cap ]

Drs. wenny warouw
Brigadir jendral polisi

SEKIAN

Wednesday, December 6, 2006

Pemeriksaan Laboratorium Infeksi TORCH pada Kehamilan

http://www.tempo.co.id/medika/arsip/042002/pus-4.htm

DRAWATI K. M. DAN HADIWIDJAJA D.B.
Staf Ahli Patologi Klinik RSSA/UNIBRAW Malang

Pendahuluan

Angka kematian bayi (AKB) di Indonesia sangat tinggi, bahkan paling tinggi di antara empat negara anggota ASEAN lainnya. Hal tersebut terjadi karena empat penyebab utamanya, yaitu tetanus (19,3%), gangguan perinatal (18,4%), diare (15,6%), dan infeksi saluran napas akut/ISPA (14,4%) masih belum dapat diatasi dengan baik. Kelahiran bayi dengan kelainan kongenital (KK) menduduki urutan ketujuh (4,2%) dari penyebab kematian bayi di Indonesia setelah campak (7,5%) dan kelainan saraf (5,6%). Dengan demikian, apabila penyebab kematian utama di atas dapat diatasi, bukan hal mustahil bila kelainan kongenital akan meningkat peringkatnya sebagai faktor penyebab tingginya angka kematian bayi1.

Menurut laporan Hidayat, angka kejadian bayi lahir dengan KK, khususnya di Malang, ternyata paling tinggi (12,3 per 1000 kelahiran) dibandingkan dengan di pusat penelitian lain seperti Yogyakarta (10,03), Surabaya (7,4), Jakarta (3,8), dan Palembang (1,4 per 1000 kelahiran)1.

Dua puluh tahun yang lalu, perhatian ditujukan pada sekumpulan penginfeksi yang dapat menyebabkan bayi lahir dengan kelainan kongenital, yaitu Toksoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes simplek yang disingkat TORCH. Kemudian, arti TORCH diperluas dengan mengartikan huruf O sebagai "Other diseases" seperti syphilis, infeksi streptococcus group B, listeriosis, dll. Semua infeksi ini mempunyai beberapa persamaan, yaitu pada infeksi maternal biasanya asimptomatik dan berlalu tanpa diketahui. Tapi, akibatnya pada janin bervariasi mulai, dari tanpa gejala sampai gejala yang berat atau bahkan menyebabkan kematian, atau ditemui anak yang bertahan hidup dengan gejala-gejala yang terkait dengan otak, paru-paru, mata, dan telinga2,3.

Infeksi Chlamidia trachomatis dapat dimasukkan ke dalam huruf C. Huruf H dapat meliputi Hepatitis B virus, Hepatitis C virus, Human Immunodeficiency virus(HIV) dan Human Papilloma virus(HPV). Oleh karena itu, konsep TORCH tidak perlu dihapus, akan tetapi hanya perlu memperluas arti dari tiap-tiap huruf saja2,3.

Saat ini, tindakan pencegahan terhadap infeksi ini dimulai dengan perhatian pada kekebalan ibu. Program-program pencegahan ini meliputi strategi imunisasi, pemeriksaan laboratorium untuk uji saring ibu atau bayi, dan pengobatan yang dini2.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk dapat memahami peranan laboratorium dan strategi pemeriksaan laboratorium dalam menurunkan angka kematian bayi dan angka kelainan congenital, khususnya oleh infeksi TORCH.

Dalam makalah ini, akan kami membahas tentang patologi, pemeriksaan laboratorium dan interpretasinya, serta strategi pemeriksaan laboratorium guna mencegah dan mendiagnosis infeksi TORCH pada ibu hamil. Infeksi TORCH yang akan dibahas dalam hal ini adalah Toksoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes simplek saja.

Patologi
Toksoplasma

Toxoplasma gondii adalah parasit protozoa yang merupakan salah satu penyebab kelainan kongenital yang cukup dominan dibandingkan penyebab lainnya yang tergolong dalam TORCH. Hospes primernya adalah kucing. Kucing ini telah mempunyai imunitas, tetapi pada saat reinfeksi mereka dapat menyebarkan kembali sejumlah kecil ookista. Ookista ini dapat menginfeksi manusia dengan cara memakan daging, buah-buahan, atau sayuran yang terkontaminasi atau karena kontak dengan faeces kucing. Dalam sel–sel jaringan tubuh manusia, akan terjadi proliferasi trophozoit sehingga sel–sel tersebut akan membesar. Trophozoit akan berkembang dan terbentuk satu kista dalam sel, yang di dalamnya terdapat merozoit. Kista biasanya didapatkan di jaringan otak, retina, hati, dan lain-lain yang dapat menyebabkan kelainan pada organ-organ tersebut, seperti microcephali, cerebral kalsifikasi, chorioretinitis, dll. Kista toksoplasma ditemukan dalam daging babi atau daging kambing. Sementara itu, sangat jarang pada daging sapi atau daging ayam. Kista toksoplasma yang berada dalam daging dapat dihancurkan dengan pembekuan atau dimasak sampai dagingnya berubah warna. Buah atau sayuran yang tidak dicuci juga dapat menstranmisikan parasit yang dapat dihancurkan dengan pembekuan atau pendidihan. Infeksi T.gondii biasanya tanpa gejala dan berlalu begitu saja. Setelah masa inkubasi selama lebih kurang 9 hari, muncul gejala flu seperti lelah, sakit kepala, dan demam yang dapat muncul hampir bersamaan dengan limpadenopati, terutama di daerah serviks posterior.1,4,5,6,7.

Rubella

Kematian pada post natal rubella biasanya disebabkan oleh enchepalitis. Pada infeksi awal, virus akan masuk melalui traktus respiratorius yang kemudian akan menyebar ke kelenjar limfe sekitar dan mengalami multiplikasi serta mengawali terjadinya viremia dalam waktu 7 hari. Janin dapat terinfeksi selama terjadinya viremia maternal. Saat ini, telah diketahui bahwa infeksi plasenta terjadi pada 80% kasus dan risiko kerusakan jantung, mata, atau telinga janin sangat tinggi pada trisemester pertama. Jika infeksi maternal terjadi sebelum usia kehamilan 12 minggu, 60% bayi akan terinfeksi. Kemudian, risiko akan menurun menjadi 17% pada minggu ke-14 dan selanjutnya menjadi 6% setelah usia kehamilan 20 minggu. Akan tetapi, plasenta biasanya terinfeksi dan virus dapat menjadi laten pada bayi yang terinfeksi kongenital selama bertahun-tahun2,4,7.

Cytomegalovirus (CMV)

Penyakit yang disebabkan oleh Cytomegalovirus dapat terjadi secara kongenital saat bayi atau infeksi pada usia anak. Kadang-kadang, CMV juga dapat menyebabkan infeksi primer pada dewasa, tetapi sebagian besar infeksi pada usia dewasa disebabkan reaktivasi virus yang telah didapat sebelumnya. Infeksi kongenital biasanya disebabkan oleh reaktivasi CMV selama kehamilan. Di negara berkembang, jarang terjadi infeksi primer selama kehamilan, karena sebagian besar orang telah terinfeksi dengan virus ini sebelumnya. Bila infeksi primer terjadi pada ibu, maka bayi akan dapat lahir dengan kerusakan otak, ikterus dengan pembesaran hepar dan lien, trombositopenia, serta dapat menyebabkan retardasi mental. Bayi juga dapat terinfeksi selama proses kelahiran karena terdapatnya CMV yang banyak dalam serviks. Penderita dengan infeksi CMV aktif dapat mengekskresikan virus dalam urin, sekret traktus respiratorius, saliva, semen, dan serviks. Virus juga didapatkan pada leukosit dan dapat menular melalui tranfusi2,4,8,9.

Herpes Simpleks (HSV)

HSV merupakan virus DNA yang dapat diklasifikasikan ke dalam HSV 1 dan 2. HSV 1 biasanya menyebabkan lesi di wajah, bibir, dan mata, sedangkan HSV 2 dapat menyebabkan lesi genital. Virus ditransmisikan dengan cara berhubungan seksual atau kontak fisik lainnya. Melalui inokulasi pada kulit dan membran mukosa, HSV akan mengadakan replikasi pada sel epitel, dengan waktu inkubasi 4 sampai 6 hari. Replikasi akan berlangsung terus sehingga sel akan menjadi lisis serta terjadi inflamasi lokal. Selanjutnya, akan terjadi viremia di mana virus akan menyebar ke saraf sensoris perifer. Di sini virus akan mengadakan replikasi yang diikuti penyebarannya ke daerah mukosa dan kulit yang lain2,4,9,10.

Dalam tahun-tahun terakhir ini, herpes genital telah mengalami peningkatan. Akan tetapi, untungnya herpes neonatal agak jarang terjadi, bervariasi dari 1 dalam 2.000 sampai 1 dalam 60.000 bayi baru lahir. Tranmisi terjadi dari kontak langsung dengan HSV pada saat melahirkan. Risiko infeksi perinatal adalah 35--40% jika ibu yang melahirkan terinfeksi herpes genital primer pada akhir kehamilannya2.

Pemeriksaan Laboratorium dan Interpretasi

Diagnosis toksoplasmosis pada hewan maupun manusia berdasarkan gejala klinis sering sulit ditegakkan karena tidak khas. Dengan demikian, diperlukan bantuan pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan laboratorium yang digunakan untuk diagnosis toksoplasmosis adalah diisolasinya T. gondii. Isolasi toksoplasmosis dapat berasal dari tinja kucing, jaringan otak, otot, kelenjar liur, maupun darah. Cara diagnosis yang lain adalah dengan pemeriksaan histopatologi jaringan tubuh tersangka seperti otot seklet, otot jantung, mata, dll. Pemeriksaan dengan teknik pewarnaan jaringan tubuh tersangka dengan giemsa juga dapat dilakukan11,12.

Pemeriksaan isolasi Toxoplasma gondii cukup sulit. Banyak dikembangkan pemeriksaan yang lebih mudah, yaitu pemeriksaan serologi. Berbagai metode dikembangkan seperti Sabin-Feldman dye test, IgG indirect fluorescent antibody (IFAT), dan ELISA. Untuk tes anti-toksoplasma IgM, digunakan double sandwich IgM-EIA dan IgM immunosorbent assay (IgM ISAGA). Telah dikembangkan pula tes untuk IgA dan IgE.

Produksi antibodi ini tampaknya paralel dengan produksi antibodi IgM. Akan tetapi, durasi IgE lebih singkat dibanding Imunoglobulin lainnya. Sedangkan antibodi IgA anti – P30 dijumpai setelah timbulnya IgM spesifik dan selalu timbul lebih dahulu dari IgG spesifik. Pada kebanyakan kasus, IgG terus naik dan IgM menetap (residual). Sedangkan IgA menghilang terlebih dahulu dan tidak terdeteksi pada fase kronis dari toksoplasmosis. Adanya antibodi IgA anti-P30 pada bayi dapat dipakai untuk menentukan adanya infeksi akut karena IgA tidak dapat melewati barier plasenta2,4,9,12,13. (Lihat gambar 1a)

Di daerah tempat uji saring toksoplasmosis maternal dilakukan, kasus dapat diidentifikasi dengan munculnya antibodi anti-toksoplasma pada wanita yang sebelumnya seronegatif. Antibodi IgM muncul selama minggu pertama infeksi, mencapai puncak pada satu bulan, kemudian menurun. Pada beberapa individu, IgM dapat tetap terdeteksi beberapa tahun setelah infeksi primer. Antibodi IgG muncul beberapa minggu setelah respons IgM dan mencapai maksimum 6 bulan kemudian. Titer yang tinggi dapat bertahan beberapa tahun, tetapi akhirnya terjadi penurunan sedikit demi sedikit, menghasilkan kadar yang rendah dan stabil, serta mungkin seumur hidup2,14.

Akhir-akhir ini, pemeriksaan aviditas IgG anti-toksoplasma telah banyak dilakukan sebagai indikasi baru dari infeksi yang baru terjadi. Aviditas IgG anti-toksoplasma diukur sebagai fungsi disosiasi ikatan hidrogen. Ikatan ini dipecah oleh urea sebagai denaturan protein dalam larutan pencuci pada saat antibodi serum telah terikat secara invitro dengan antigen reagen. Sampel dengan aviditas IgG yang tinggi akan mempertahankan ikatannya dan memberikan sinyal pembacaan yang tinggi. Sebaliknya, bila aviditas IgG rendah, antibodi IgG akan terlepas dari antigen dan ikut terbuang pada proses pencucian sehingga memberikan sinyal pembacaan yang rendah. Aviditas IgG yang rendah menunjukkan infeksi baru, sementara aviditas IgG yang tinggi merupakan petanda adanya kekebalan lampau2,14. (Lihat gambar 1b).

Metode lain yang relatif singkat dengan sensitivitas yang tinggi adalah metode PCR. Teknik PCR ini dapat mendeteksi toksoplasma yang berasal dari darah, cairan serebrospinal, dan cairan amnion12,14,15. Pemeriksaan laboratorium pada rubella ditujukan untuk mendiagnosis rubella kongenital dan untuk mengetahui status kekebalan dari wanita usia produktif. Isolasi virus hanya diindikasikan untuk mendiagnosis infeksi kongenital. Sekarang ini, telah ditemukan pemeriksaan yang lebih cepat dan mudah, yaitu pemeriksaan serologis. Metode yang dipakai adalah Haemaglutination Inhibition Test, Complemen Fixation Test, dan EIA4,7,14.

Seseorang yang mempunyai kekebalan terhadap rubella ditandai dengan adanya IgG-spesific anti-rubella. Seseorang dengan titer hemaglutination inhibition lebih atau sama dengan 1:8, menunjukkan adanya kekebalan pada orang tersebut. Seseorang yang kemungkinan ada kontak dengan rubella, apabila didapatkan peningkatan yang signifikan dari IgM , menunjukkan adanya infeksi akut4. (Lihat gambar 2).

Diagnosis infeksi Cytomegalovirus dilakukan dengan cara kultur virus ini, merupakan metode pilihan. Pemeriksaan serologis yang sering dipakai adalah prinsip Latex Aglutination atau EIA. Dapat juga dengan menggunakan pewarnaan (hematoxylin-eosin, Giemsa) pada benda inklusi di dalam sel epitel sedimen urine yang segar, pemeriksaan histologi dan kultur urine, atau jaringan yang terinfeksi. Selain itu, pemeriksaan dapat juga dengan cara hibridisasi DNA atau dengan teknik PCR8,9,16.

Titer antibodi CMV baru dapat dideteksi empat minggu setelah infeksi primer. Titer antibodi ini akan tetap tinggi sampai beberapa tahun setelah infeksi. Peningkatan titer antibodi sampai empat kali atau titer antibodi yang tetap tinggi, menunjukkan adanya infeksi CMV. Pemeriksaan IgM anti-CMV diperlukan untuk menentukan adanya infeksi yang sedang aktif8.

Pemeriksaan laboratorium untuk virus herpes simplek adalah isolasi virus dari kerokan ulkus, swab tenggorok, saliva, dll. Pemeriksaan serologi yang digunakan adalah cara immunoflorescence dan EIA. Selain itu, dapat juga dilakukan pemeriksaan sitologi dan kultur dari lesi genital. Pemeriksaan serologis yang dilakukan pada infeksi akut dan masa penyembuhan dapat digunakan untuk menentukan adanya infeksi primer, baik oleh HSV-1 ataupun HSV-2. Peningkatan titer antibodi sebanyak empat kali di antara dua pemeriksaan tersebut, menunjukkan adanya infeksi primer. Seropositif paling banyak ditemukan pada penderita yang asimptomatis atau kelainan yang terdapat di daerah yang tersembunyi, seperti serviks, uretra, dan perianal skin. Oleh karena itu, pemeriksaan serologi khususnya diperlukan untuk mengidentifikasi karier4,10,11,16.

Strategi Pencegahan pada Wanita Hamil

Alur strategi pemeriksaan laboratorium dapat dilihat pada lampiran satu sampai enam.

Pemeriksaan pertama yang dilakukan untuk mendeteksi toksoplasmosis pada wanita hamil adalah pemeriksaan IgG dan IgM. Kemudian, bila hasil pemeriksaan IgG positif dan IgM negatif, hal ini menunjukkan adanya imunitas pada penderita. Bila hasil positif pada IgG dan IgM, kemungkinan pada penderita ini terjadi infeksi primer atau infeksi lama dengan sisa IgM. Keadaan ini perlu dilanjutkan dengan pemeriksaan Aviditas IgG. Bila aviditas IgG tinggi, menunjukkan infeksi didapat lebih dari empat bulan yang lalu. Bila tes dilakukan pada paruh kedua kehamilan, perlu dilihat titer dari IgG. Bila titer IgG rendah, menunnjukkan infeksi yang lama. Sedangkan bila titer IgG tinggi, kemungkinan ada infeksi. Ini memerlukan tes konfirmasi, baik IgG maupun IgM. Setelah itu, baru diagnosis prenatal ditentukan, dilakukan pengobatan, serta evaluasi pada ibu dan bayi. Hasil dengan aviditas IgG yang rendah menunjukkan infeksi didapat kurang dari empat bulan. Selanjutnyadilakukan tes konfirmasi pula2.

Pada pemeriksaan pertama, hasil IgG dan IgM negatif. Ini menunjukkan tidak adanya imunitas pada penderita sehingga perlu dilakukan evaluasi terus sampai akhir kehamilan2.

Bila IgG dan IgM positif, menunjukkan adanya infeksi primer di mana perlu dilakukan pengobatan dan evaluasi pada ibu maupun bayinya. Bila IgM positif dengan IgG negatif menunjukkan adanya infeksi baru, kemudian dilakukan pemeriksaan lagi dua sampai tiga minggu kemudian. Jika hasil menjadi negatif, menunjukkan bahwa IgM yang terdeteksi tidak spesifik2.

Strategi pemeriksaan yang dilakukan untuk pencegahan rubella adalah melakukan pemeriksaan IgG. Bila hasil positif, menunjukkan adanya imunitas pada penderita. Bila hasil negatif, menunjukkan tidak adanya imunitas pada penderita dan perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan pada 17 sampai 20 minggu kehamilan . Bila IgG menjadi positif, perlu dilakukan pemeriksaan IgM. Bila IgM positif, menunjukkan adanya infeksi primer. Bila IgM negatif, perlu dilakukan pemeriksaan ulang. Bila pemeriksaan ulang IgG memberi hasil negatif, hal ini menunjukkan tidak adanya infeksi. Infeksi primer yang terjadi pada kehamilan kurang dari 17 minggu akan menimbulkan risiko pada janin sehingga dipertimbangkan dilakukan abortus medicinalis2.

Menurut Roussis dkk., seseorang yang kemungkinan ada kontak dengan rubella, apabila didapatkan peningkatan yang signifikan dari IgM, menunjukkan adanya infeksi akut. Jika kontak terjadi dalam satu minggu dengan IgM negatif, pemeriksaan perlu diulang dua sampai tiga minggu. Jika hasilnya negatif, berarti tidak ada infeksi. Jika ada kontak dan pemeriksaan pertama IgG negatif, maka dilakukan pemeriksaan ulangan dua sampai tiga minggu lagi. Jika titer meningkat sampai empat kali, menunjukkan adanya infeksi akut. Jika pada pemeriksaan pertama tersebut IgG positif dan terdapat peningkatan titer empat kali pada pemeriksaan ulang jarak dua sampai tiga minggu, menunjukkan adanya infeksi akut atau merupakan reinfeksi4.

Untuk mendeteksi infeksi Cytomegalovirus, dilakukan pemeriksaan terhadap IgG anti CMV. Bila hasil negatif, perlu dilakukan tindakan pencegahan. Yaitu, untuk wanita dengan risiko tinggi perlu dilakukan pemeriksaan ulang IgG pada akhir kehamilan. Bila IgG tetap negatif berarti tidak ada infeksi, tetapi bila positif perlu dilakukan tes konfirmasi dengan memeriksa IgG, IgM, dan tes aviditas IgG. Bila IgG dan IgM positif dengan aviditas IgG yang rendah, hal ini menunjukkan adanya infeksi primer. Pelu dipertimbangkan Sectio Caesar pada proses persalinannya2,4.

Pemeriksaan serologi perlu dilakukan pada wanita hamil dan pasangannya untuk mendeteksi adanya infeksi virus Herpes simplek, baik HSV 1 maupun HSV 2. Bila IgG negatif, perlu dilakukan pemeriksaan ulang pada akhir kehamilan. Jika hasil tetap negatif, berarti tidak ada infeksi. Tetapi, bila hasil menjadi positif manunjukkan adanya serokonversi infeksi primer. Selain itu, bila hasil pemeriksaan pertama negatif, perlu dilakukan pemeriksaan pada pasangannya. Jika pasangannya IgG positif maka perlu diberi penyuluhan masalah cara penularan virus. Untuk pencegahan, dianjurkan pemakaian kondom dan menghindari kontak urogenital2.

Pada wanita hamil dengan simptomatik herpes, perlu diperiksa IgG anti HSV 2. Jika hasil negatif maka dilakukan pemeriksaan ulang dua minggu kemudian. Jika hasil menjadi positif, menunjukkan adanya infeksi primer. Dari pemeriksaan pertama dengan hasil IgG positif, menunjukkan adanya infeksi rekuren2.

Ringkasan

Telah dibahas tentang patologi, pemeriksaan laboratorium, dan interpretasi serta strategi pemeriksaan laboratorium guna mencegah dan mendiagnosis infeksi TORCH pada kehamilan.

Infeksi pada wanita hamil dapat terjadi secara sistemik atau genital. Janin dapat terinfeksi melalui plasenta atau kontak langsung dengan penginfeksi jalan lahir. Penyakit infeksi oleh toksoplasma dan rubella sering menyebabkan kelainan congenital. Sedangkan infeksi oleh Cytomegalovirus dan herpes simplek, jarang menyebabkan kelainan kongenital dan hanya menyebabkan infeksi perinatal. Kelainan oleh infeksi TORCH ini dapat terjadi secara kongenital maupun cacad penyakit pada anak dan usia dewasa.

Salah satu penunjang diagnosis adalah dengan pemeriksaan laboratorium serologi. Banyak dikerjakan pemeriksaan kadar IgM, IgG, dan dalam keadaan tertentu diperiksa aviditas IgG. Metode yang digunakan adalah Haemaglutination inhibition, ELISA, PCR, dan lain-lain. Hasil IgG dan IgM positif dengan aviditas IgG yang rendah, menunjukkan bahwa adanya infeksi terjadi kurang dari empat bulan. Sedangkan hasil IgG dan IgM positif dengan aviditas IgG yang tinggi menunjukkan infeksi terjadi lebih dari empat bulan. Infeksi primer, baik oleh HSV-1 ataupun HSV-2, ditunjukkan dengan adanya peningkatan titer IgG empat kali pada pemeriksaan periode infeksi akut dan masa penyembuhan.

Pemeriksaan serologi TORCH secara berkala, baik IgG, IgM, maupun aviditas IgG selama kehamilan, sangat berguna dalam mencegah terjadinya infeksi TORCH pada ibu hamil, janin, maupun pada bayi baru lahir. Masing-masing penyakit infeksi mempunyai alur pemeriksaan yang berbeda. Untuk toksoplasma, rubella, dan Cytomegalovirus, tidak diperlukan pemeriksaan berkala jika pada pemeriksaan pertama didapatkan hasil IgG yang positif dengan IgM yang negatif. Hal ini menunjukkan adanya kekebalan pada ibu hamil.

Mengingat begitu besarnya akibat yang dapat ditimbulkan oleh infeksi TORCH, dan perbedaan respons imun dari masing-masing infeksi, kami sarankan untuk skreening pertama ibu hamil adalah pemeriksaan aviditas IgG anti-toksoplasma. Sedangkan pemeriksaan IgG anti-rubella dilakukan saat pranikah dan pemeriksaan IgG anti-Cytomegalovirus serta IgG anti-herpes simplek dilakukan bila ada gejala klinis serta kelainan radiologis akibat infeksi. Bila hasil pemeriksaan IgG negatif, memerlukan pemantauan ulang sampai akhir kehamilan, baik IgG maupun IgM dengan jarak 2 minggu.

Daftar Pustaka

1. Sardjono TW, Hidayat. Zat anti Toksoplasma pada ibu yang melahirkan bayi cacat dibeberapa rumah sakit di kodya Malang. Maj Kedok Indon, 1998;48 : 431-435

2. Babil Stray-Pedersen. Infeksi TORCH pada kehamilan. Forum Diagnosticum. Oslo : Department of obstetrics and Gynaecology,1997 : 1-7

3. Sumampouw H. Infeksi TORCH pada kehamilan. Surabaya: Lab/UPF Obstetri Ginekologi FK Unair.1-11

4. Roussis P,Campbell BA, Cox SM. Viral infectioan. In : Willett GD,eds. Laboratory testing in Ob/Gyn. Boston: Blackwell scientific Publication, 1994 : 23-30

5. Jenum, Pedersen BS, Melby KK. Incidence of Toksoplasma gondii Infection in 35,940 Pregnant Women in Norway and Pregnancy Outcome for Infected Woman. J.Clin.Microbiol ,1998:2900-2906

6. Gavinet MF, Robert F, Firtion G. Congenital Toxoplasmosis Due to Maternal Reinfection during Pregnancy. J.Clin.Microbiol, 1997:1276-1277

7. Gershon A. Rubella ( German Measles) . In : Fauci AS, Martin JB,eds. Harrison’s Principles of Internal Medicine. New York : Mc Graw-Hill, 1998 : 1125-1126

8. Hirsch MS. Cytomegalovirus and Human Herpesvirus Type 6,7 and 8. In : Fauci AS, Martin JB,eds. Harrison,s Principles of Internal Medicine. New York : Mc Graw-Hill, 1998 : 1092-1095

9. Cheesbrough M. Herpes Simplex Viruses, Human Cytomegalovirus. In: Medical Laboratory Manual For Tropical Countries. England : ELBS, 1984: 362 – 364

10. Corey L. Herpes Simplex-Viruses. In : Fauci AS, Martin JB,eds. Harrison,s Principles of Internal Medicine. New York : Mc Graw-Hill, 1998 :1080-1085

11. Rochman Sasmita. Disertasi Infeksi buatan Toksoplasma gondii isolat Surabaya: Beberapa aspek serologis, Gambaran darah dan Histopatologis Mencit. Surabaya : Unair, 1991 : 137-189

12. Kasper LH, Boothroyd JC. Toksoplasma Gondii and Toxoplasmosis. In: Warren KS,eds. Immunology and Molecular Biology of Parasitic Infection. Boston: Black a: Well Scientific Publication, 1993: 289-290

13. Budijanto SK. Antibodi IgA anti P30 sebagai petanda pada Toksoplasmosis kongenital dan akut. Maj Kedok Indon.1995;45:61-65

14. Peter JB . Toksoplasma, Rubella, Cytomegalovirus and Herpes simplex . In : Peter JB , eds. Use and Interpretation of Test in Medical Microbiology . USA: Santa Monica, 1992: 63-230

15. Aulanni’am, Sardjono TW, Hidayat A. Toxoplasmosis pada Manusia : Deteksi dengan teknik PCR.Malang. Lab Biokimia FMIPA Unibraw

16. Beers MH,Berkow R. Viral Diseases. In: Beers MH,Berkow R,eds. The Merck Manual of Diagnosis and Therapy. Merck & Co.Inc,1999: 1293-1295

17. Nelson CT, Demmler GJ. Laboratory Methods for the Diagnosis of Congenital Cytomegalovirus infection. JIFCC, 1996 ; VIII: 10

Minsky talks about life, love in the age of artificial intelligence

December 4, 2006

Computer science professor Marvin Minsky of the Massachusetts Institute of Technology is known for feats that range from inventing the ultrahigh-resolution confocal microscope to helping found the field of artificial intelligence, which aims to create computers that mimic the human mind.
Article Tools

* PRINTER FRIENDLYPrinter friendly
* SINGLE PAGESingle page
* E-MAILE-mail to a friend
* RSS FEEDSScience RSS feed
* RSS FEEDSAvailable RSS feeds
* MOST E-MAILEDMost e-mailed
* REPRINTS & LICENSINGReprints & Licensing
* Share on Facebook
* Tag with Del.icio.us Save this article
* powered by Del.icio.us

More:

* Globe front page |
* Boston.com

* Sign up for: Globe Headlines e-mail |
* Breaking News Alerts

After 20 years of publishing silence, he has just come out with a new book. Called "The Emotion Machine," it argues that, contrary to popular conception, emotions aren't distinct from rational thought; rather, they are simply another way of thinking, one that computers could perform. He spoke with Globe reporter Carey Goldberg.

Q So here you are, a pioneer of artificial intelligence, writing a book about emotions. What's going on?

A Somehow, most theories of how the mind works have gotten confused by trying to divide the mind in a simple way.

My view is that the reason we're so good at things is not that we have the best way but because we have so many ways, so when any one of them fails, you can switch to another way of thinking. So instead of thinking of the mind as basically a rational process which is distorted by emotion, or colored and made more exciting by emotion -- that's the conventional view -- emotions themselves are different ways to think. Being angry is a very useful way to solve problems, for instance, by intimidating an opponent or getting rid of people who bother you.

The theme of the book is really resourcefulness and why are people so much better at controlling the world than animals are? The argument is: because they have far more different ways to think than any competitor.

Q What, then, is the most important thing for us to understand about our own thinking?

A Your mind can work on several levels at once so, when you think about any particular subject, you also can think about the way you've been thinking -- and then use that experience to change yourself. Similarly, when you admire some teacher or leader, you can try to imitate their ways to think -- instead of just learning the things that they say.

Q What, in your view, is love?

A There's short-term infatuation, where someone gets strongly attracted to someone else, and that's probably very often a turning-off of certain things rather than something extra: It's a mental state where you remove your criticism. So to say someone is beautiful is not necessarily positive, it may be something happening so you can't see anything wrong with this person. And then there are long-term attachments, where you adopt the goals of the other person and somehow make serious changes in what you're going to do.

Q And what is the self?
Page 2 of 2 --

A We often imagine that there's a little person inside ourselves who makes our important decisions for us. However, a more useful idea is that you build many different models of yourself for dealing with different situations -- and each of those self-images can add to your resourcefulness.
Article Tools

* PRINTER FRIENDLYPrinter friendly
* SINGLE PAGESingle page
* E-MAILE-mail to a friend
* RSS FEEDSScience RSS feed
* RSS FEEDSAvailable RSS feeds
* MOST E-MAILEDMost e-mailed
* REPRINTS & LICENSINGReprints & Licensing
* Share on Facebook
* Tag with Del.icio.us Save this article
* powered by Del.icio.us

More:

* Globe front page |
* Boston.com

* Sign up for: Globe Headlines e-mail |
* Breaking News Alerts

Q Are people machines? And how should we feel about that?

A We don't like to think of ourselves as machines because this evokes an outdated image of a clunky, mechanical, lifeless thing. We prefer the idea that inside ourselves is some sort of spirit, essence, or soul that wants and feels and thinks for us. However, your laptop computer has billions of parts, and it would be ridiculous to attribute all its abilities to some spirit inside its battery. And a human brain is far more complex than is any computer today.

Q So a machine can be made to have emotional states if it is programmed with the right ways to think?

A Yes, that is the view I take in this book, but to actually build machines like ourselves, we'll need to develop more theories about the kinds of resources that human minds use. Researchers in the field called artificial intelligence have already developed ways to make separate machines that can do various things that people can do. What's new in this book is that it suggests a new way to combine those older ideas.

However, there still is much more that we'll need to do before we can make machines that are as resourceful as we are, so this project will need some more years of support.

Q So, if your ideas about this could be carried out, how might that affect my everyday life?

A Soon the world will face a shortage of labor as people live longer and have fewer children. Our standards of living will sharply decline unless we can manage to make machines that have the common-sense human abilities that our industries will need.

Also, if we succeed at this, we'll develop new ideas about what happens inside our own minds -- and this should show us ways to improve some of our own ancient ways to think, as well as to enhance and extend the abilities of the machines we make.
© Copyright 2006 Globe Newspaper Company.

http://www.boston.com/news/science/articles/2006/12/04/minsky_talks_about_life_love_in_the_age_of_artificial_intelligence/?page=2

Inti Pandangan Neoliberalisme

Farid Gaban , wrote: Inti Pandangan Neoliberalisme

PASAR YANG BERKUASA
Mempreteli peran dan kewajiban pemerintah, serta membebaskan
perusahaan "swasta" dari setiap ikatan yang dikenakan oleh pemerintah
tak peduli seberapa besar kerusakan sosial yang bisa disebabkannya.

PANGKAS ANGGARAN PUBLIK UNTUK LAYANAN SOSIAL
Kurangi anggaran sosial seperti pendidikan, kesehatan, dan air bersih,
semua itu atas nama pengurangan peran negara.

DEREGULASI
Memangkas hukum dan aturan yang bisa mengurangi penciptaan laba,
termasuk ukuran-ukuran untuk melindungi hak buruh dan pelestarian
lingkungan hidup.

PRIVATISASI
Menjual perusahaan, barang dan layanan milik negara kepada investor
swasta. Walaupun dilakukan atas nama efisiensi yang lebih besar, yang
seringkali memang dibutuhkan, privatisasi mengkonsentrasikan
kemakmuran kepada segelintir tangan dan membuat rakyat miskin tak bisa
mendapatkan barang serta layanan yang mahal.

MENGENYAHKAN KONSEP "THE PUBLIC GOOD" (Kemaslahatan Bersama)
Mengurangi tanggungjawab bersama dan menggantikannya dengan "kewajiban
individu". Membiarkan kaum termiskin untuk menemukan solusi sendiri
atas mahalnya layanan kesehatan, pendidikan dan keamanan sosial serta
menyebut mereka "malas" jika mereka gagal.

GLOBALISASI KAPITALISME: Mitos dan Realitas

MITOS 1: Demokrasi dan kapitalisme berjalan seiring

REALITAS: Demokrasi dan ekonomi pasar yang sehat memang merupakan
cita-cita bagus karena merupakan basis bagi berkembangnya masyarakat
yang mampu mengorganisasikan diri dan memperlakukan anggotanya secara
setara.

Tapi, kapitalisme adalah pembunuh maut bagi keduanya. Kapitalisme
menciptakan ilusi di dalam pikiran mereka yang berkuasa bahwa ideologi
ini merupakan mesin kemakmuran, sementara faktanya merupakan mesin
perusak dan pencipta ketimpangan. Dalam definisi, desain dan praktek,
kapitalisme adalah sistem yang akan mengkonsentrasikan kekuasaan
ekonomi ke tangan segelintir orang dan mengesempingkan banyak orang,
artinya: tidak demokratis.

MITOS 2: Globalisasi akan mengakhiri kemiskinan

REALITAS: Globalisasi ekonomi menciptakan kemakmuran, tapi hanya untuk
segelintir elit yang diuntungkan oleh konsolidasi kapital, merger,
teknologi skala global, dan aktivitas finansial seperti bursa saham
dan bursa uang. Pasang naik perdagangan bebas dan globalisasi
semestinya "mengangkat semua kapal" dan mengakhiri kemiskinan. Tapi,
dalam setengah abad setelah diperkenalkan, lebih banyak kemiskinan di
dunia ketimbang sebelumnya, dan situasinya terus memburuk.

MITOS 3: Globalisasi akan mengakhiri kelaparan dunia

REALITAS: Globalisasi pertanian telah gagal dalam mengatasi krisis
kelaparan di dunia. Pada kenyataannya, justru telah memperburuk
krisis. Selama dua dasawarsa terakhir, jumlah pangan di dunia terus
meningkat, namun meningkat pula jumlah kelaparan. Sebuah studi PBB
belum lama ini menunjukkan bahwa dunia sebenarnya cukup akan pangan.
Problemnya ada dalam distribusi yang tak merata. Globalisasi produksi
pangan telah meminggirkan petani kecil dari tanahnya dan menggantinya
dengan industri pertanian kimiawi yang padat mesin. Globalisasi
produksi pangan memproduksi pangan yang salah dalam suatu proses yang
membuat jutaan petani kehilangan tanah, tak punya rumah, miskin uang,
dan bahkan tak bisa memberi makan sendiri.

MITOS 4: Globalisasi baik untuk lingkungan

REALITAS: Globalisasi secara inheren bersifat merusak alam karena
menuntut produk dan jasa bergerak ribuan kilometer keliling dunia,
melonjakkan ongkos lingkungan yang demikian mahal dalam bentuk polusi
uadara dan air, peningkatan konsumsi energi, dan penggunaan bahan
kemasan serta pengawet kimiawi yang tak terurai. Kemakmuran yang
diperoleh dari perdagangan dunia sangat sedikit yang dibelanjakan
untuk program perbaikan lingkungan. IMF dan Bank Dunia justru praktis
memastikan perusakan lingkungan.

MITOS 5: Globalisasi ekonomi tidak bisa dihindari

REALITAS: Para pendukung globalisasi ekonomi cenderung melukiskan
globalisasi sebagai proses yang tak terhindarkan, atau merupakan muara
logis dari seluruh benturan gaya ekonomi dan teknologi yang berjalan
selama berabad-abad. Mereka melihat globalisasi sebagai hukum alam.

Tapi, globalisasi ekonomi bukanlah evolusi yang natural.
Lembaga-lembaga dunia seperti IMF, Bank Dunia, GATT, NAFTA dan WTO
menempatkan nilai ekonomi di atas nilai-nilai lainnya, serta menindas
kemampuan tiap negara untuk melindungi lingkungan, buruh, dan
konsumen. Globalisasi semacam itu bahkan cenderung menolak kedaulatan
serta demokrasi sebuah negeri jika negeri itu nampak merintangi
"perdagangan bebas". Tapi, tak satupun dari itu tak bisa dihindari.
Menyebut globalisasi sebagai tak terhindarkan adalah upaya
menghipnotis orang untuk meyakini bahwa tak ada yang bisa dilakukan
untuk mencegah globalisasi, sehingga menciptakan sikap pasrah dan
pasif.***

Transmigrasi : Tanah Impian yang cuman Impian

Dalam Era reformasi seperti ini, masih ada juga janji tinggal janji. Para transmigran yang dijanjikan mendapat seperempat hektar tanah hanya berakhir mendapat 20m x 20 m, dengan tanah yang memprihatinkan. Padahal seharusnya secara bertahap dari seperempat hektar dijanjikan akan mendapat dua hektar. Para transmigran yang sudah habis-habisan untuk menjual harta bendanya, mestikah terlantar. Sedangkan pemimpin negara dikatakan sedang sibuk mengurusi (baca: melarang) Poligami. Alih-alih memperhatikan masyarakat miskin, pemerintah cukup lamban mengurusi rakyatnya. Kelambanan ini bisa dilihat pada kasus Lapindo, kebutuhan energi (BioDiesel , PLTN). Korupsi juga masih dilakukan tebang pilih , misal pada kasus korupsi berjamaah.

Harapan Itu Kandas di Owata
http://www.suaramerdeka.com/harian/0612/06/nas18.htm

EMPAT bulan lalu, tepat pada pertengahan Juli 2006, pasangan Kasiyo (40) dan Salimah (32) berangkat dengan kepala tegak.
Bersama 24 kepala keluarga (KK) lainnya, warga Randugarut, Kecamatan Tugu, Semarang itu bertolak ke Desa Owata, Kecamatan Bolango Utara, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo untuk bertransmigrasi. Tujuannya pasti: memperbaiki nasib.
Sebelum berangkat, mereka menjual berbagai barang yang dimiliki, termasuk VCD dan pesawat TV hitam putih ukuran 12 inchi. Hasil penjualan itu, sekitar Rp 1,5 juta, dikantongi sebagai tambahan bekal. Tak lupa, mereka membawa serta tiga buah sepeda, yang akan dipakai selama tinggal di tempat baru.
Terbayang di kepala mereka, ketika itu, tanah seluas seperempat hektare yang menjadi ladang rezekinya. Sesuai janji pemerintah, tanah itu akan dilipatkan menjadi dua hektare. Dan, mereka siap bekerja keras untuk mengolah tanah itu.
Tapi, apa yang didapat setiba di Gorontalo? Kasiyo dan Salimah-bersama 24 transmigran asal Jateng lainnya-hanya bisa menelan kecewa. Pemerintah hanya menyediakan tanah seluas 20 meter x 20 meter, tak ada seperenam luas yang dijanjikan. Itupun tidak seideal yang dibayangkan, tanahnya tak terlampau subur dan berada di lereng yang cukup terjal.
Empat bulan berlalu, para transmigran yang berasal dari Grobogan dan Semarang itu belum berhasil beradaptasi dengan tempat tinggal yang baru. Selama itu, mereka hanya menggantungkan pada jatah hidup (jadup) yang diberikan pemerintah, yakni beras 42 kilogram per bulan dan ikan asin sebagai lauknya.
Hingga akhirnya, 14 November lalu, Depnakertrans memulangkan 23 transmigran itu karena tanah di Owata dipandang tak cukup layak, sementara 2 KK lainnya memilih bertahan di Gorontalo.
Pemulung
Selesaikah derita Kasiyo dan Salimah bersama kawan-kawannya? Tidak. Sepulang dari Gorontalo, nestapa masih merundungnya. Pada mulanya, mereka bersama 13 KK asal Semarang, mereka ditempatkan di panti sosial Kramas, Tembalang. Namun, beberapa KK menolak karena merasa tidak nyaman.
''Saya tidak terbiasa nganggur. Kalau di Kramas itu cuma makan dan tidur saja,'' kata Kasiyo ketika ditemui Suara Merdeka di trotoar Jl MH Thamrin, tepat di samping kantor Pertamina UPms IV, Selasa (5/12).
Maka, dia memilih tinggal di jalanan. Bersama istri dan empat anaknya, dia genap setengah bulan ini tinggal di tepi jalan.
Tiap hari, anak-anak itu harus berkarib dengan udara malam yang tidak menyehatkan. Saputra, anak bungsunya, sempat dilanda demam.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup, Kasiyo menjadi pemulung yang memberinya penghasilan Rp 10.000-Rp 15.000 sehari.
''Padahal kabeh wis entek didol, Mas, termasuk tiga buah sepeda yang saya bawa ke Gorontalo,'' imbuh Salimah, sembari menyeka air matanya.
Tak jauh beda, nasib Agus Didik (40), transmigran asal Kaligawe, Genuk, yang juga terpaksa menggelandang di jalanan. Bersama istri dan tiga anaknya, kini dia tinggal di Kampungkali, tepatnya di ujung timur Jl Mayjen Sutoyo.
Agus juga menjadi pemulung. ''Kami tak tahu, entah sampai kapan harus menggelandang di jalanan....'' (Achiar M Permana-60)