Wednesday, February 2, 2011

Justiani Liem Siok Lian

Nama resmi (menurut dokumen) JUSTIANI. Alumni Teknk Informatika ITB angkatan 1981, PErempan 3 Anak: Annisa Dharma , Shakina Dharma, Avicena Farkhan Dharma. Sejak mahasiswi sudah aktif dalam berbagai kegiatan, diantaranya: Ketua PAnitia Speech Contest - Student English Forum (SEF) 1981. Ketua HMIF (Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika) IT 1982-1983. Wakit Ketua FKHJ (forum Ketua Himpunan Jurusan - Pengganti Dewan Mahasiswa) periode 1984-1985. Lulus Sarjana Muda 1984 dengan IP 4,83 (dari 5) kemudian menikah 1984. Cuti kuliah selama 1 tahun, melahirka anak pertama, 1985-1986. Wartawati Berkala ITB. Aktivis Yayasan Mamdiri, Community Development dengan Teknoogi Tepat Guna. Ke Irian Jaya untuk program Penyebaran Informasi TTG melalui Microfiche. Ke Pesantren Guluk-guluk, Madura untuk program yang sama. Ke PEsantren Pabelan, mengjar di Institut Pengembangan Masyarakat. Mendirikan Yayasan Anak Merdeka, Street Kids Education through Cultural Artistic Activities and Multimedia. Sambil ngobyek di Puskom ITB menggerakkan proyek-proyek komputerisasi. Dan di PIKSI ITB mengajar kursus-kursus singkat,Menjadi programmer di beberapa tempat (programmer tembak). Lulus Teknik Informatika ITB akhirnya pada Februari 1988. MElamar menjadi Dosen ITB, diterima di PAU-ME (Pusat Antar Universitas - Mikroelektronika) tapi kemudian ketahuan bekas aktivis mahasiswa, lalu di cekal oleh Rektor ITB yang ketakutan dan melakukan self-censorship atas nama kekuasaan Orde Baru, sehingga teraksa diberhentikan dari PAU-ME.
Nekad jadi dosen, diterima di Politeknik ITB ciwaruga (sekarang Politeknik Negeri Bandung) karena POLBAN butuh KEtua Jurusan Teknik Komputer (dulu PAT Komputer) yang baru dipindahkan dari Puskom ke Ciwaruga, disamping Direktur POLBAN yang tidak peduli apa itu Orde Baru. Langsung Acting Ketua Jurusan Teknik Kmputer di Politeknik ITB, sambil mengerjakan proyek-proyek untuk Garuda Maintenance Facility, Kerjasama dengan POLRI, membuka filial dari Politeknik Bandung di sore hari, memulai komputerisasi student entry test, banyak lagi proyek komputerisasi dan mengajar tentu pada tahun 1991 mulai belajar di McGill University dengan biaya pemerintah Kanada selama dua tahun, setelah sebelumnya tinggal di Vancouver selama beberapa bulan, lalu menetap di Montreal, Tesis S2 terlantar karena pembimbing cuti, terus putus beasiswa maka harus mencari kerja. Jadi teaching assistant beberapa mata kuliah, jadi pegawai puskom universitas, jadi research assistant di lembaga penelitian teknologi pemerintah Quebec, namanya CRIM (Centre Recerche d'Informatics de Montreal).
Bekerja di NortelNetworks divisi Advanced Speech Lab di Montreal sambil menyelesaikan tesis. Akhirnya keterusan berkarir di Montreal sebagai Senior System Integration and Product Prototype Development untuk produk-produk speech recognition berbagai aplikasi di berbagai platform. Menerima potongan-potongan software dari para periset speech recognition dari berbagai speech research center internal (Nortel Lab) dan eksternal (CMU, MIT, Stanford, dll.) untuk diintegrasikan menjadi suatu prototipe produk sebelum di-outsourcing kepada development group dari Rusia, India, Cina, dll ke berbagai platform.
Sambil bekerja di Nortel Networks Montreal, mengikuti program S3 di INRS (Insitute Nationale Recerche Scientific) Telecommunications Universite du Quebec. Tinggal di Kanada selama 8 tahun rasanya begitu monoton, rutin,tertata, setiap week end piknik ke danau, antai atau ski resort, begitu saja, maka diskusi sosial politik jadi hiburan. Aktif di forum Diskusi para Indonesianis seperti George Kahin, Daniel Lev, Ben Anderson, Takashi Shirashi, Jeffrey Winters, dll. di Amerika Utara. Anggota Pengajian ISNET (Islamic Network) yang merupakan forum pengajian via internet di tingkat dunia dan MISG (Malaysia Islamic Study Group).
Pada tahun 1998 kembali ke Indonesia untuk melahirkan dengan dukungan dari dukun bayi dan dukun pijat yang tidak ada di Montreal, Kanada. Sambil momong, aktif jadi Network Adviesor dari CITN (Canada Indonesia Technology Network) yang ditempatkan Departemen Koperasi, lalu oleh Adi Sasono diminta membantu merumuskan Pos Ekonomi Rakyat (PER) yang merupakan jaringan nasional untuk multi -purpose telecentre (one-stop-services for public services and SMEs and Cooperatives), yang kemudian membawanya menjadi Direktur Eksekutif Induk Koperasi PERNetworks dan Direktur Program - Perhimpunan Indonesia Bangkit.
PAda tahun 2000 President  / CEO IBUTeledukasi (universitas virtual - e-learning university pertama di Indonesia) bekerjasama dengan Universiti Tun Abdul Razak (UNITAR) Malaysia. Atas PRakarsa Cybersity tersebut, mendapat penghargaan sebagai Wanita Telematika pertama di Indonesia dari Menteri PEhubungan dan Telematika dan dari Menteri PEriwisata, namun padaa saat yang hampir bersamaan Mendiknas (Dirjen Pendidikan Tinggi) melarang keberadaan IBUTeledukasi karena dianggap belum ada undang-undang yang mengatur tentang pendidikan model baru tersebut.
PAda tahun 2002 President/ CEO SMarT (Sistem Mandiri Terintegrasi) yang dibentuk atas restu Menteri Negara BUMN Laksamana Sukardi dna dukungan Direjen PU, Junius Hutabarat, untuk melakukan "corporate restructuring" BUMN dengan memanfaatkan teknologi informasi komunikasi serta rekayasa keuangan global.
Bersama beberapa BUMN Konstruksi dan Korporasi MSC Malaysia merencanakan Program ACEH SMART PROVINCE yang berbasis teknologi informasi dalam mengembangkan aktivitas terpadu pendidikan, sosial dna ekonomi di Provinsi NAD, dalam naungan PM Mahathir Mohammad, disepakati di ASENA SUMMIT Denpasar Bali 2003.
Sayangnya prakarsa terhenti karena skema-skema keuangan dalam negeri belum mengalami perombakan sebagaimana Thailand dan Malasia.
SMarT kemudian berkolaborasi dengan Constantius Funds Asia PAcific (CFAP) Canada, Decagon Co. Ltd. Seattle, membantu corporate restructuring dalam kerangka Thailand Incorporated sampai dengan awal 2006.

Kemudian :
Dosen di Universitas Multimedia Nusantara (UMN) yang bernaung di bawah Kompas Gramedia Group, juga sebagai PEriset bidang " Multimedia Corporate Restructuring and The Digital Economy" dan sebagai Ketua Tim PEngembangan e-learning di bawah koordinasiPembantu Rektor I UMN.Sambil menyelesaikan disertasi PhD. nya pada The Institute of Gold Dinar Economy yang merupakan lembaga pendidikan tinggi dan riset internasional berbasis internet yang menghubungkan periset di seluruh dunia dalam bidang terkait, di bawah naungan World Islamic Trade Organization (WITO).

----
dimabil dari :
http://books.google.co.id/books?id=xrD0izUy9xgC&pg=PA368&lpg=PA368&dq=justiani+liem+siok+lian&source=bl&ots=TuKK4oInRY&sig=juxTTVMfVg_5HQZGqALXz_9w3VY&hl=id&ei=0RRJTY34BcfZrQfI6ICnDg&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=1&ved=0CBQQ6AEwAA#v=onepage&q&f=false

Friday, July 30, 2010

Cara membuat kopi luwak

Dulu-dulunya saya berpikir bahwa kelezatan kopi luwak itu karena keahlian luwak untuk memilih biji kopi. Sehingga ini menjadi biji kopi spesial atau pilihan. Namun setelah membaca dari harian Kompas, ternyata mahasiswa kita telah bisa mengambangkan kopi luwak dengan proses ilmiah / laboratorium. Coba kita lihat ulasannya :
Lailatul dan tiga temannya menduga adanya peranan bakteri asam laktat (BAL) dalam fermentasi kopi luwak. Setelah meneliti feses luwak, Lailatul menemukan 32 isolat bakteri di dalamnya. Sebanyak empat isolat yang dominan merupakan BAL dari genus Lactobacillus dan Leuconostoc. BAL ini digunakan sebagai bahan dasar produksi ragi fermentasi multikultur BAL.“Bakteri itu bisa kami kembang-biakkan selama empat hari, dan dijadikan ragi fermentasi,”Hilda Rosmalia menambahkan.
Ragi fermentasi BAL itu lantas dicampurkan dengan biji kopi yang telah dipilih dan dibersihkan. Selama 24 jam dicampurkan, hasilnya, kualitas kopi berubah menjadi lebih baik dan “nyaris setara” kualitas kandungannya dengan kopi luwak. Untuk membikin 1 kilogram kopi FB itu cukup menggunakan 1 gram ragi fermentasi BAL.
 Baguslah bila kita bisa mengambangkan teknik-teknik pemrosesan hasil alam, mengingat negara kita RI ini, selalu ketinggalan dalam pengolahan hasil alam dibandingkan negara lain, Cina katakanlah. Mungkin kita bisa menciptakan suatu Image Indonesia yang baru dengan Negara Kopi Luwak. Siapapun yang ingin menikmati kopi, silakan datang ke Indonesia.

Thursday, July 29, 2010

Keong Racun

Pagi tadi nonton Infotaintment membahas fenomenalnya Keong Racun. Kalau saya mencari di tumpukan arsip cuman nemuin temuannya Dr Takeshi Yamada tentang Siput (Keong) yang mengandung racun. Tapi ini bukan tentang itu, namun musik beraliran Dangdut Koplo. BEgitu mendengar istilah ini sebenarnya geli juga, yaitu Dangdut tapi mengandung kata Koplo, biasanya ini adalah musiknya orang menenggak pil koplo dengan musik yang bisa membuat gedhek-gedhek. Sudah Dangdutnya Koplo, ditambah dengan judulnya yang cukup seronok yaitu Keong Racun, sebenarnya sih saya juga sudah lama mendengar lagu ini entah dimana. Kok lagunya lucu banget (sebenarnya lebih tapatnya unik). Akhir-akhir ini yang paling menghebohkan adalah duo lipsing Sinta dan Jojo yang meng-upload gayanya yang gokil (meminjam istilah dari Dewi Persik mengenai duo ini).  Coba kita simak Klarifikasi Sinta dalam berita heboh kali ini :

"sebenernya kita ga da maksud buat tenar atau ngartis gda niat sama sekali, apalagi kena famous syndrom . malah kita takut, malu, syok ada pemberitaan yang engga engga gara2 ini ," ditulis Sinta di http://sintanurmansyah.blogspot.com.





Saya Quote lagi dari Hai-Online yang menjelaskan seperti ni:

Dalam blog -nya itu, Sinta menjelaskan bahwa awalnya ia berniat untuk meng-upload video itu di Facebook, namun karena gagal terus akhirnya dicari jalan tengah, dengan meng-upload lebih dulu di Youtube, kemudian di-embed ke Facebook. Namun ternyata videonya malah bikin heboh Youtube. Sampai saat ini video "Keong Racun" dari Sinta and Jojo sudah ditonton hampir 70 ribu orang.

Artinya ini adalah kepopuleran yang tak disengaja. Thanks to online social media dan teknologi saat ini yang bisa membuat heboh. Ada yang tertarik membuat terobosan lagi ?

Wednesday, July 21, 2010

Do you Know Rick Ross?

William Roberts, (born in 1977) better known as Rick Ross is a rapper from Carol City, Florida. He took his name from Freeway Rick Ross, a LA drug boss who had one of the biggest narco distribution network back in the '80s - '90s. His records are under the Slip-N-Slide label, which as of 2006 works with Def Jam Records.
Rick Ross' first album "Port of Miami" was released on August 8, 2006. The main single "Hustlin'" went to #7 on the charts and #54 on Billboard Hot 100.
Ross says that his rap mentors are Ice Cube, JT Money, Trick Daddy, and The Notorious B.I.G

Tuesday, July 13, 2010

Habib Rizieq : Empat Kelompok Berkonspirasi Membubarkan FPI

Empat Kelompok Berkonspirasi Membubarkan FPI

Tulisan diambil dari : http://www.eramuslim.com/berita/bincang/habib-rizieq-syihab-ada-empat-kelompok-yang-berkonspirasi-ingin-membubarkan-fpi.htm


Wawancara dengan Ketua Umum DPP Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab

Sebagai salah satu kekuatan massa umat Islam Indonesia, Front Pembela Islam (FPI) yang beranggotakan 7 juta orang dianggap paling berbahaya bagi musuh-musuh Islam. Pasalnya, FPI dinilai paling keras dalam memberantas kemaksiyatan sebagai wujud dari pelaksanan amar makruf nahi mungkar di Indonesia. Maka tidaklah mengherankan jika mereka bersatu dan melakukan konspirasi dengan menghalalkan segala cara untuk membubarkan FPI.

Sejak tahun 2006, FPI berusaha diadu domba dan difitnah, agar pemerintah memiliki dalih untuk membubarkan FPI. FPI berusaha dibenturkan dengan Banser dan terakhir dengan Satgas PDIP. Namun perilaku jahat kelompok Liberalis itu selalu mengalami kegagalan. Terakhir pada peristiwa Banyuwangi (24/6) lalu, dimana FPI difitnah akan membubarkan sosialisasi kesehatan yang dilakukan tiga anggota DPR RI, namun nyatanya konsolidasi para eks tapol PKI.

Berikut ini wawancara dengan Ketua Umum DPP FPI, Habib Rizieq Syihab, seputar konspirasi jahat untuk membubarkan FPI. Jika sampai berhasil, maka akan menjadi langkah awal untuk membubarkan ormas-ormas Islam di Indonesia yang dinilai keras menentang kedholiman dan ketidakadilan. 


Apakah ada konspirasi untuk membubarkan Front Pembela Islam (FPI)  pasca peristiwa Banyuwangi atau sebelumnya ?

Sebetulnya konspirasi sejumlah pihak untuk pembubaran FPI sudah berlangsung sejak lama. Kita juga sudah mengidentifikasi pihak-pihak yang melakukan konspirasi untuk membubarkan FPI.

Pertama, kelompok mafia,  yang memang selama ini FPI dianggap sebagai momok yang sangat menakutkan sekaligus menganggu bisnis haram mereka. Adapun yang saya maksud mafia disini, apakah mereka yang terlibat dalam sindikat narkoba, film-film porno, perjudian, pelacuran dan sebagainya. Ini semua sudah menjadi sindikat dan bukan kejahatan biasa, sementara FPI sejak lahir sangat concern dalam persoalan tersebut.  FPI banyak mengungkap, menguak bahkan memejahijaukan mereka sehingga sudah jelas mana kelompok mafia ini menjadikan FPI sebagai musuh. Mereka mempunyai kepentingan untuk membubarkan FPI.

Kedua, yang masuk dalam konspirasi adalah kelompok liberal. Karena mereka melihat FPI secara fulgar melakukan konfrontasi terhadap gerakan-gerakan kaum liberal. Artinya FPI tidak lagi sembunyi-sembunyi bahkan perang pemikiran maupun  perang di lapangan sekalipun. Karena kalau kita lihat peristiwa perjuangan RUU Pornografi dan Pornoaksi, bagaimana kelompok liberal memanfaatkan preman-preman untuk menyerang posko FPI di berbagai daerah. Jadi artinya mulai perang pemikiran sampai perang otot. Belakangan kita lihat banyak usaha kaum liberal yang kandas, apakah itu judicial review UU Pornografi, UU Penistaan Agama. Termasuk juga upaya mereka memanfaatkan Gus Dur untuk membatalkan TAP MPRS No XXV/MPRS/ 1966 soal PKI, tetapi kan usaha mereka kandas. Sebetulnya kandasnya mereka bukan hanya karena perjuangan FPI, tetapi semua ormas Islam. Cuma karena FPI dianggap terlalu fulgar, mungkin lebih meninjau atau mungkin konfrontasinya lebih terbuka, sehingga mereka melihat FPI sebagai musuh utama. Jadi kelompok liberal ini masuk dalam konspirasi tersebut.

Ketiga, kelompok Kristen radikal. Radikalisme ada di semua kelompok. Kelompok Kristen radikal mempunyai catatan tersendiri terhadap laskar-laskar Islam, mulai dari peristiwa Ambon hingga Poso. Dimana salah satu diantaranya adalah FPI. Ditambah lagi gerakan Kristen radikal ini yang mencoba mendirikan gereja-gereja liar di berbagai tempat. Jadi bukan geraja resmi yang mempunyai ijin resmi dan sesuai dengan peruntukannya, no problem. Markas FPI di Petamburan Jakarta Pusat ini sekitarnya ada 5 gereja, hubungannya dengan FPI saat ini baik-baik saja. Bahkan para pendetanya suka sowan kemari dan kita diskusi, no problem. Kenapa, karena gereja-gereja ini resmi punya ijin dan sesuai dengan peruntukannya. Sementara kalau ruko jadi gereja, kan lain cerita. Berarti peruntukannya untuk rumah tinggal dan toko, kok tiba-tiba berubah jadi gereja.

Sebetulnya penutupan gereja-gereja liar ini merupakan gerakan masyarakat, tetapi lagi-lagi FPI yang dituduh. Mungkin dalam gerakan tersebut ada warga FPI yang ikut bersama masyarakat. FPI kan sekarang dimana-mana ada, warganya juga dimana-mana ada. Tidak selalu perbuatan mereka mengatasnamakan organisasi FPI. Ada kalanya mereka bergerak atas nama organisasi tetapi ada kalanya atas nama masyarakat, jadi mereka tidak sendiri. Kalau mereka bersama masyarakat setempat, jangan salahkan FPI. Tetapi walau bagaimanapun juga, keterlibatan warga yang berafiliasi kepada FPI ini akhirnya membuat FPI terseret juga, Sehingga bagi kelompok Kristen radikal, FPI menjadi musuh utamanya. Jadi ada kelompok mafia yang merasa bisnis haramnya terganggu, ada kelompok liberal yang aqidah sesatnya juga terganggu dan ada kelompok Kristen radikal yang gerakan Kristenisasinya juga terganggu.

Keempat, adanya konspirasi politik. Kelompok-kelompok politik melihat banyak kepentingan politik mereka yang terganggu dengan gerakan-gerakan ormas Islam. Sekarang ada konspirasi, dimana kelompok politik ingin mengoalkan suatu UU, tiba-tiba UU ini berbenturan dengan Syariat Islam.  Secara otomatis akan berhadapan dengan gerakan Islam dan salah satunya adalah FPI. Mungkin dimata mereka FPI dilihat terlalu fulgar melakukan konfrontasi, sehingga dianggap menganggu agenda politik mereka. Jadi konspirasi antara kelompok mafia, liberal, Kristen radikal dan politik. Mereka bersatu untuk menjadikan FPI sebagai musuh bersama.

Berarti mereka mencari momentum yang tepat untuk membubarkan FPI ?

Akhirnya mereka mencoba mencari momentum untuk pembubaran FPI. Momentum apa saja yang mereka dapat, apakah momentum peristiwa Depok, dimana ada kontes waria yang dibubarkan warga yang didalamnya juga ada FPI. Bagaimana dengan peristiwa Bekasi, dimana ada patung yang dirubuhkan, walaupun sebetulnya yang merubuhkan patung adalah Walikota Bekasi, bukan FPI atas desakan masyarakat. Tetapi di media massa yang dituduh kan FPI.

Kenapa peristiwa Banyuwangi dianggap momentum, karena memang lebih dahsyat daripada Bekasi, Singkawang dan Depok. Persoalannya ada tiga anggota DPR RI yang katanya sedang melakuan kunjungan kerja.  Artinya, kalau melibatkan anggota DPR RI berarti bersingungan dengan lembaga tinggi negara. Ini berarti bisa dikatakan subversib kalau membubarkan acara negara. Meraka lihat ini momentum penting untuk dibenturkan dengan berita FPI telah membubarkan kunjungan kerja anggota DPR RI dan FPI mengusir anggota DPR RI.

Peristiwa Banyuwangi mereka jadikan momentum untuk membubarkan FPI. Cuma mereka kecelek, mereka salah fakta, karena ternyata di Banyuwangi, subhanallah nasrullah. Tepatnya pada 25 April 2010 lalu, DPW FPI Banyuwangi dibekukan karena ada konflik internal diantara mereka yang terkait Pilkada. Kemudian sikap politik dari para pengurus FPI berbeda, yang membuat mereka ada sedikit konflik. Kemudian kita tugaskan Sekjen FPI untuk menyelesaikannya dan  akhirnya disepakati supaya tidak ada fihak yang dimenangkan dan dikalahkan, maka dibekukan dulu. Berarti, kalau sudah dibekukan tidak boleh ada pergerakan apapun atas nama FPI. Tahu-tahu mereka mengkaitkannya dengan FPI, kan salah fakta dan mereka kecelek. Pada peristiwa ini kan tidak ada yang memakai seragam FPI. Jadi kesimpulannya, mereka salah fakta. Mereka sudah ramai-ramai ingin membubarkan FPI, ternyata salah fakta.

Begitu Munarman, Ustad Awit dan Ustad Khathath tampil di televisi, dengan debat terbuka dan kita ungkapkan fakta-faktanya, akhirnya mereka malu sendiri. Karena mereka malu, maka mereka lari ke berbagai peristiwa sebelumnya seperti insiden Monas. Sekarang semua film yang ditayangkan Metro TV, RCTI atau televisi swasta lainnya, itu peristiwa yang sudah diadili, sudah divonis dan pelakunya sudah dipenjara, artinya sudah inkracht dan  sudah selesai. Tidak ada satu persoalan hukum yang diadili sampai dua kali. Kalau persoalan hukumnya telah selesai, kok televisi mengadili lagi. Pengadilan saja tidak berhak untuk mengadili lagi, apalagi televise. Jadi kesimpulannya, mereka kecelek.

Mengapa selama ini media massa terutama televisi dan koran selalu memojokkan FPI, bagaimana tanggapan Habib ?

Kalau media massa memojokkan FPI, memang ada beberapa asumsi. Pertama, kelompok-kelompok yang memusuhi FPI adalah kelompok beruang seperti kelompok mafia, liberal, Kristen radikal dan kelompok politik. Meraka bisa dengan mudah untuk memberi siaran televisi. Jadi ini hanya persoalan duit, siapa yang bisa bayar itu yang mereka beritakan dengan senang hati.

Saya kasih contoh, pada saat Ustad Awit tampil di salah satu televisi dengan menyerahkan salah satu film ceramah  Ribka Tjiptaning di Banyuwangi, mereka kita tantang untuk berani setel ini karena isinya soal PKI, ternyata mereka tidak berani. Adapun yang disetel lagi ribut-ributnya.  Tetapi ceramah Ribka soal PKI di Banyuwangi selama 20 menit, kok tidak berani mereka setel. Apa karena FPI tidak bayar, kalau disuruh bayar nanti dulu. Tadi itu asumsi pertama, tetapi indikasinya kan kuat siapa punya duit bisa menguasai media massa.

Kedua, jangan lupa, hampir semua stasiun televisi tidak ada yang luput dari protes FPI. Hampir semua televisi pernah didemo oleh FPI. Biasalah, mungkin mereka tersinggung karena pernah didemo FPI. Jadi mereka enggan untuk menyiarkan berita-berita yang menurut mereka dapat mengangkat citra FPI. Jadi sepertinya ada sakit hati dan dendam kepada FPI yang pernah mendemo mereka. FPI tidak peduli kalau mereka salah kita demo. Metro TV, SCTV, RCTI dan Indosiar pernah kita demo, bahkan TVRI pernah kita demo.  Televisi mana yang tidak pernah kita demo. FPI tidak peduli  memdemo televisi, yang penting kalau salah ya kita protes. FPI tidak peduli apakah beritanya akan dimuat  atau tidak dimuat di televisi. Itu asumsi kedua, artinya indikasinya kan ada.

Ketiga, ini yang paling kuat. Sesuai dengan dokumen Rand Corporation, disitu ditulis donasi-donasi AS dan sekutunya memang berupaya dengan segala kekuatan finansialnya untuk membeli media massa. Paling tidak, kalau tidak beli ya mereka kuasai. Itu memang ada dalam Rand Corporation, itu artinya terperinci betul. Adapun yang menarik disitu juga disebutkan, kalau ada perbuatan-perbuatan yang menaikkan citra yang dilakukan kelompok Islam manapun tidak boleh dimuat. Bukan hanya FPI, tetapi kelompok Islam manapun. Sebaliknya, kalau ada perbuatan-perbuatan yang sekiranya dapat menurunkan citra kelompok Islam, maka harus dimuat dan harus diulang-ulang.

Makanya jangan kaget, kita bisa lihat acara di Metro TV dan SCTV, peristiwa penyerangan tempat biliar yang dijadikan ajang judi oleh laskar FPI tahun 2002 atau sudah 8 tahun lalu. Tetapi film itu selalu diulang, kadang-kadang kalau diulang seperti peristiwa Banyuwangi filmnya selalu diulang. Berarti apa yang dilakukan SCTV dan Metro TV serta beberapa televisi lain sesuai dengan dokumen Rand Corporation. Bukan saya mencoba mengkait-kaitkan, tetapi faktanya memang begitu.

Apa isi dokumen Rand Corporation ?

Dalam dokumen itu juga disebutkan, kalau kelompok-kelompok Islam yang mereka anggap sebagai musuh, kalau menyebutkan identitas cukup nama saja, tidak perlu disebut titelnya seperti Prof Dr dan sebagainya.  Kalau Kyai Haji  dan Habib jangan disebut KH dan Habibnya. Kalau Ustad jangan disebut ustadnya, pokoknya disebut namanya saja. Tetapi sebaliknya, kalau kelompok yang mendukung mereka harus disebut dengan lengkap titelnya, seperti Prof, Dr, PhD, MA, MSc dan sebagainya, itu tertulis dalam dokumen Rand Corporation. Jadi dengan demikian, ini memang grand design mereka. Jadi tidak perlu kaget dan ini tidak akan menjadi yang terakhir. Besok pasti mereka akan mencari lagi momentum untuk membubarkan FPI, dan  itu akan terus berlangsung sampai mereka berhasil membubarkan FPI. Kita harapkan sekarang gerakan Islam semakin merapatkan barisan dan memperkokoh ukhuwan Islamiyah, karena sebetulnya yang ditarget itu bukan hanya FPI saja tetapi semua gerakan Islam. Mungkin FPI dianggap sebagai pintu gerbangnya untuk dibobol terlebih dahulu.

Apa kerugian yang akan dialami bangsa Indonesia seandainya FPI sampai dibubarkan ?

Secara pribadi kalau FPI dibubarkan tidak ada masalah.  Kalau hari ini Front Pembela Islam dibubarkan, maka besok akan saya bikin Front Pecinta Islam. Dengan singkatan yang sama, pengurus yang sama, gerakan yang sama dan wajah yang sama pula, kan UU tidak melarang. Jadi saya tidak pernah pusing dengan pembubaran. Nanti kalau Front Pecinta Islam juga dibubarkan, maka akan saya bentuk Front Penyelamat Islam. Jadi mengapa pusing-pusing, saya tidak pernah pusing mengenai pembubaran ini, tidur saya tetap nyenyak.

Jadi saya bicara pribadi, artinya yang ingin saya tekankan, ada FPI atau tidak ada FPI amar makruf nahi mungkar tetap wajib dijalankan. Ada FPI atau tidak ada FPI, perjuangan para kader FPI yang ada dimana saja tetap berjalan. Artinya, saya dan kawan-kawan yang ada di FPI tidak pernah menjadikan FPI sebagai tujuan perjuangan. Kita selalu mengingatkan, FPI cuma kendaraan. Jadi kalau kendaraan ini rusak ditengah jalau atau dibakar orang atau dicuri orang atau kendaraan terbalik dan tidak bisa dipakai lagi, kita ganti kendaraan yang lain. Kenapa susah-susah amat karena FPI bukan  tujuan. Tujuan kita hanya mencari ridha Allah, tujuan kita liilai kalimatillah subhanahu wa taala. Jadi bukan tujuan kita mencitrakan FPI, membaguskan FPI, membesarkan FPI. Itu hanya proses perjuangan, tujuannya liilai kalimatillah subhanahu wa taala.

Itu yang secara pribadi saya melihat wacana pembubaran FPI, bahkan saya katakan bukan wacana lagi. Sebab ini sudah merupakan gerakan  sistimatis  yang dilakukan musuh-musuh Islam untuk membubarkan FPI. Tetapi memang kalau kita bicara secara umum buat masyarakat kasihan.  Kalau  ormas Islam bukan hanya FPI  yang concern terhadap amar makruf nahi mungkar terhadap penegakan keadilan melawan kedholiman. Kalau yang seperti ini sampai dibubarkan, kasihan umat Islam itu sendiri.  Artinya kekuatan mereka semakin lemah, kekuatan pembelaan mereka semakin surut. Bahkan kita khawatirkan  begitu ada ormas Islam semacam FPI yang dibubarkan, jangan-jangan nanti ada masyarakat yang takut untuk berjuang. Itu yang kita khawatirkan. Artinya mereka nanti akan menjadikan proyek percontohan. Jangan keras-keras, nanti nasibnya akan seperti FPI. Nanti kita jadi takut melawan kedholiman, kemungkaran, mafia, bajingan dan takut melawan okum pejabat yang bejat akhlaknya, ini berbahaya. Jadi kalau ada pembubaran suatu ormas Islam, ini kan melemahkan semangat juang umat Islam Indonesia. Walaupun secara pribadi kita tidak akan kendor, walaupun dibubarkan sepuluh kalipun kita tetap akan berjuang. Tetapi umat yang awam kan tidak begitu fikirannya.

Jadi kalau FPI dibubarkan, berarti akan mengulang sejarah ketika Soekarno meminta Masyumi membubarkan diri atau dibubarkan tahun 1960 lalu ?

Kalau kita kembali kepada sejarah Sukarno, ini kan sejarah yang sangat oronis. Tatkala Masyumi dituduh terlibat dalam PRRI,  ini kan tuduhan dan firtnah, Masyumi kemudian dibubarkan. Tetapi begitu PKI yang nyata-nyata berkhianat, Sukarno tidak membubarkannya. Ini fakta sejarah, ada apa ? Seharusnya Sukarno bersikap adil. Kalau Masyumi dibubarkan, PKI yang terlibat pemberontakan G30S seharusnya dibubarkan. Ini lebih berbahaya,  tetapi  nyatanya tidak dibubarkan Sukarno.

Sejak zaman kemerdekaan, terjadi pergulatan apakah itu ideologi, pertempuran fisik antara kelompok Islam dengan sekuler. Jadi kelompok sekuler ini memang selalu ingin menang sendiri. Jadi segala yang jelek dari sekuler mereka maklumi, tetapi apapun yang kelihatannya jelek dari kelompok Islam, kalaupun  tidak jelek mereka jelek-jelekkan. Itu akan dijadikan mereka alasan untuk penghancuran.

Sekarang kalau kita bicara soal pembubaran, kita lihat alasannya. Apa alasan  mereka ingin membubarkan FPI, karena FPI melakukan sejumlah kekerasan. Saya tidak ingin membela diri. Katakanlah benar FPI melakuan kekerasan, itupun kekerasan harus kita diskusikan dulu. Apa betul itu kekerasan, apa betul itu kekerasan struktural yang dilakukan secara organisatoris atau bagaimana. Itu masih perlu diskusi dan pembuktian dulu, andaikata FPI dituduh keras dan musti dibubarkan. Pertanyaan kita, bagaimana dengan berbagai kekerasan yang dilakukan partai politik. Berbagai pilkada di daerah sejak reformasi hingga sekarang ini selalu diwarnai kekerasan. Ada pembunuhan, pembakaran gedung pemerintana, pembakaran mobil, pembakaran pom bensin, luar biasa. Itu yang tidak pernah dilakukan FPI. FPI tidak pernah bakar gedung pemerintah, FPI tidak pernah membunuh Ketua DPRD, ini kan massa partai.

Kalau FPI dibubarkan, Parpol harus juga dibubarkan ?

Jadi kalau massa FPI melakukan kekerasan FPI nya harus dibubarkan, maka logikanya kalau massa partai melakuan kekerasan, maka partainya harus juga dibubarkan. Sekarang massa PDIP, PKB dan Demokrat melakukan kekerasan. Kalau begitu PDIP, PKB dan Demokrat harus dibubarkan. Ini kalau kita memakai logika pembubaran. Jadi tidaklah adil jika ada massa FPI melakukan kekerasan maka FPI dibubarkan. Tetapi kalau massa partai yang melakukan kekerasan, partainya tidak dibubarkan, enak betul ! Memang yang punya negara ini partai ! Kekerasan yang dilakukan massa partai lebih dahsyat, lebih keras bahkan biadab. Masak Ketua DPRD Sumatera Utara sampai dibunuh di dalam Gedung DPRD. Pembakaran gedung kabupaten seperti di Tuban dan pembakaran mobil di Mojokerto. Apa ada aksi FPI semacam itu. Apa ada massa FPI seperti itu. FPI paling-paling memakai pentungan. Adapun yang dirusak cuma kaca biliar dan tidak lebih dari itu. Ini kalau kita bicara fakta. Kalau pemerintah ingin membubarkan FPI, maka PDIP, PKB, Demokrat dan Golkar juga dibubarkan, jadi sama-sama bubar, termasuk negara ini juga bubar.

Selama ini kelompok liberal ingin membenturkan FPI dengan massa Gus Dur dan sekarang PDIP, tetapi usaha mereka selalu gagal ?

Kelompok liberal ini tidak mempunyai massa, tidak mempunyai grass-roots. Mereka antek Barat dan hanya mampu membuat LSM-LSM komprador. Mereka dibantu dengan bantuan asing, ini mereka sendiri yang mengakuinya.   Kalau kita ingin bicara jujur, FPI ingin dibubarkan karena  melangar UU No. 8 Tahun 1985 tentang Keormasan. Sekarang salah satu larangan dalam UU Keormasan adalah menerima bantua luar negeri atau asing. LSM yang dibuat kelompok liberal, semuanya menerima bantuan asing.  Bubarkan meraka dulu, FPI sudah siap untuk dibubarkan. Jadi kita bubar-bubaran, mereka ini tidak bercermin. Jadi kalau ada pepatah  mengatakan kuman disebarang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tak tampak.  Kesalahan FPI yang kecil jauh mereka lihat, tetapi kesalahan mereka yang besar dalam diri  mereka sendiri, tidak mereka lihat.

Kelompok liberal memang tidak punya massa. Masyarakat mana yang mau jadi antek asing. Serendah-rendahnya pendidikan, pemikiran, status sosial dan ekonomi  masyarakat Indonesia, secara umum mereka masih mempunyai ras cinta tanah air, cinta bangsa dan negara. Mereka tidak mau menjual negaranya untuk orang asing. Sehingga kelompok liberal tidak mendapatkan tempat di tengah masyarakat dan mereka tidak mempunyai kekuatan grass-roots. Adapun yang mempunyai kekuatan grass-roots di Indopnesia seperti NU dan Muhammadiyah. Kalau partai politik seperti PDIP yang mengakar ke bawah.

Kelompok liberal  melihat FPI sebagai ancaman dan FPI mempunyai kekuatan grass-roots kebawah. Bagaimana cara untuk menghadapi FPI, mereka berusaha untuk menunganggi NU tetapi tidka berhasil. Karena waktu itu Ketua PBNU KH Hasyim Muzadi, beliau dikenal orang baik, cerdas dan tidak bisa ditunggangi oleh Ulil dan kawan-kawan. Karena itu ketika tersiar kabar di beberapa daerah terjadi konflik antara massa FPI dengan NU, KH Hasyim Muzadi langsung klarifikasi.  Itu ternyata bukan NU, tetapi massa preman yang dibayar suatu kelompok dan dipakaikan baju NU. Akhirnya kebongkar semua dan mereka cuma ingin mengadu domba.

Dikabarkan ada  seorang tokoh yang kirim Banser palsu ke Pengadilan, tetapi ternyata itu preman yang diberi baju Banser. Padahala Banser sendiri tidak tahu menahu. Berbagai cara kotor seperti ini dilakukan kelompok liberal. Karena Gus Dur sudah meninggal dunia dan mereka menunganggi NU sudah tidak ada pintunya, maka sekarang mereka mencoba menunganggi PDIP. Kebetulan ada kasus Banyuwangi PDIP sedang marah, maka masuk Ulil ngipasin PDIP. Kebetulan Ulil pengurus Partai Demokrat. Maka kita sampaikan informasi itu ke PDIP, apa anda mau ditunganggi sama Partai Demokrat dan diadu dengan FPI, sehingga PDIP jadi mawas diri. (Abdul Halim)

Tuesday, June 8, 2010

Antara Ariel, Cut Tari dan Luna Maya

Heboh banget dunia hiburan saat ini. Dikejutkan dengan penampilan selebritis yang mirip dengan Luna Maya, Ariel dan Cut Tari. Saat ini diketahui khalayak adalah beredar 2 video. Namun ada pihak yang tidak jelas sumbernya mengatakan bahwa masih ada 21 , atau 24, atau 32 video lagi yang bisa di rilis. Efeknya begitu dahsyat. Kontrak-kontrak yang berhubungan dengan para selebritis ini langsung di evaluasi. Terus terang saja saya menyangsikan adegan-adegan itu diperankan oleh Ariel yang aseli. Yang kasihan Ariel kini bahkan menyandang gelar Ariel Peterporn. Sekali lagi saya TIDAK YAKIN bahwa video yang beredar adalah aseli.

Bayangkan, masa katakanlah ada 32 video mesum , kesemuanya pelakunya adalah Ariel, sangat-sangat aneh (sangat tidak meyakinkan). Selain itu apakah ada kemiripan dengan anggota-anggota tubuh Ariel ? Apakah tidak 'senjata' nya tersebut terlalu besar ? Ini mirip diperankan oleh aktor 'porn' professional. Mungkin loh ya ....

Kalau kita ingat, ada acara mirip2 selebritis, termasuk acara the Promotor, termasuk di situ juga ada Luna Maya. Artinya memang banyak di dunia ini yang mirip2 selebrities tersebut.

Mungkin saja ada sindikat khusus pencari talent yang mirip2 selebrities, dan mau di film-kan / beradegan begituan. Selain ini bisnis entertain sedang marak, peperangan pun bisa terjadi sangat keras. Termasuk penggantian2 aktornya pun bisa dilakukan secara radikal, terutama dengan character assasination. Jadi mungkin kita sedang memasuki era baru pertempuran bawah tanah di dunia selebrities...hehe

Tuesday, May 25, 2010

Pembuatan Biopremium dari Singkong

BIOTANOL
Dari Limbah Tepung ke Premium

(Senin, 24/08/2009 01:08:38) Bioethanol adalah ethanol (ethyl alcohol dengan rumus kimia C2H5OH) yang diproduksi dari bahan bakar nabati. Bioethanol merupakan suatu cairan bersih yang tidak berwarna, bila digunakan tidak menyebabkan polusi lingkungan, dan bila dibakar menghasilkan gas asam arang (karbon dioksida atau CO2) dan air.
Penggunaan ethanol umumnya digolongkan ke dalam tiga kelompok, yaitu sebagai bahan minuman (beralkohol), bahan bakar (energi), dan penggunaan untuk industri (sebagai pelarut ataupun pembuatan zat kimia lain).
Di sektor energi, penggunaan bioethanol sebagai bahan bakar didasarkan pada kenyataan bahwa bioethanol cukup mudah terbakar. Bioethanol murni dapat saling larut sempurna dengan premium dalam segala perbandingan serta merupakan komponen pencampur beroktan tinggi (High Octane Migas Component atau HOMC) bagi premium. Oleh karena itu, bioethanol dapat juga disebut biopremium karena dapat digunakan sebagai penambah atau pengganti bahan bakar premium.
Bioetanol merupakan alat dengan bahan dasarnya dari limbah tepung tapioca yang berasal dari ketela pohon atau singkong, diproses untuk dimanfaatkan sebagai bioetanol untuk bahan bakar alternatif pengganti premium. Alat ini terdiri dari beberapa sistem, yaitu; sistem Sacharifikasi, sistem fermentasi, sistem distilasi, dan sistem kondensasi yang mampu memproduksi bioetanol dengan kapasitas 10 liter/hari.
Hasil dari bioetanol ini telah diuji di lab TAKI ITS untuk mengetahui karakteristiknya. Hasilnya menunjukan bahwa biotanol ini bekerja dengan baik, terbukti dari hasil pengujian diperoleh bioetanol dari limbah tepung tapioka yang memiliki karakteristik hampir sama dengan bahan bakar premium.

Pembuatan Alat
Diawali pada proses fermentasi, yaitu tepung yang telah sampai pada titik telah berubah menjadi gula sederhana (glukosa dan sebagian fruktosa). Proses selanjutnya melibatkan penambahan enzim yang diletakkan pada ragi (yeast) agar dapat bekerja pada suhu optimum. Proses fermentasi ini akan menghasilkan etanol dan CO2.
Bubur kemudian dialirkan kedalam tangki fermentasi dan didinginkan pada suhu optimum kisaran 28-32 C. Ini membutuhkan ketelitian agar tidak terkontaminasi mikroba lainnya. Karena itu keseluruhan rangkaian proses liquifikasi, sakarifikasi dan fermentasi haruslah dilakukan pada kondisi bebas kontaminan.
Selanjutnya ragi akan menghasilkan etanol sampai kandungan etanol dalam tangki mencapai 8-12 % (biasa disebut dengan cairan beer), dan selanjutnya ragi tersebut akan menjadi tidak aktif, karena kelebihan etanol akan berakibat racun bagi ragi. Tahap selanjutnya adalah destilasi, namun sebelum destilasi perlu dilakukan pemisahan padatan-cairan, untuk menghindari terjadinya clogging selama proses destilasi.
Lalu dilanjutkan pada proses destilasi. Proses destilasi dilakukan untuk memisahkan etanol dari beer (sebagian besar adalah air dan etanol). Dimana campuran etanol dan air setelah divakum dari proses fermentasi, kemudian campuran tersebut (etanol dan air) dihisap oleh pompa motor menuju tangki destilasi untuk didestilasi.
Titik didih etanol murni adalah 780 C sedangkan air adalah 100 C (kondisi standar). Dengan memanaskan larutan pada suhu rentang 78 C akan mengakibatkan sebagian besar etanol menguap, dan melalui unit kondensasi akan bisa dihasilkan etanol dengan konsentrasi 95 %. Etanol inilah yang dapat digunakan sebagai bahan bakar.

Kerangka Tetap
Unit kerangka tetap adalah komponen yang berfungsi sebagai landasan dan penyangga dari unit kerangka kerja dan unit pengontrol. Komponen ini terbuat dari besi siku, besi plat, dan pipa besi,yang pengerjaanya menggunakan pekerjaan las. Adapun gambar rancangan separti gambar dibawah ini :

Gambar 3.2 Rancangan Kerangka Tetap.

Alat
Las listrik, geraji besi, mesin gerinda, sikat besi, amplas, mesin bor, martil, mistar, tang, kunci pas, penitik, kikir.

Bahan yang diperlukan
Besi plat siku dengan panjang 12500 mm, lebar 30 mm dan tebal 2 mm untuk bingkai meja. Pipa besi dengan ukuran panjang 2500 mm, diameter pipa 20 mm dan tebal 2 mm untuk tiang penyangga tabung, 1 lembar pelat dengan panjang 1500 mm, lebar 700 mm dan tebal 1 mm untuk meja penyangga, paku ripet, kawat las, cat, thiner.

Bahan Dasar
Ubi kayu (singkong), ragi, dan air.

Meja penyangga
Dalam pembuatan meja untuk unit kerja dan unit komponen dilakukan dengan memilih pelat lembaran berketebalan 1 mm, karena alas ini nantinya akan menyangga komponen unit kerja dan harus tahan terhadap beban dari unit kerangka kerja sewaktu proses produksi. Sebelum membuat alas, lebih dahulu membuat rangka dari sebuah plat siku yang dirangkai seperti bentuk trapesium yang mempunyai ukuran panjang 1500 mm, lebar 700 mm, tinggi 400 mm dan tebal 2 mm. Setelah selesai pelat setebal 1 mm tersebut kita pasang diatasnya, samping kemudian kita kunci dengan las.

Tiang Penyangga
Dalam pembuatan tiang penyangga dilakukan dengan memotong pipa besi yang berukuran panjang 600 mm, dan 700 mm dan berdiameter 20 mm menggunakan gergaji. Setelah terpotong kita pasang pada posisi bagian belakang meja penyangga yang mana pengerjaanya menggunakan pekerjaan las. Setelah tiang penyangga sudah terpasang selanjutnya meletakkan unit kerja pada masing-masing tiang penyangga.
Unit kerangka kerja
Unit kerangka kerja pada proses destilasi adalah komponen berupa besi stenliss steel yang berbentuk sebuah tabung dan kerucut yang digabung yang mana pengerjaanya menggunakan pekerjaan las. Adapun gambar rancanganya seperti gambar 3.3 dibawah ini :

Gambar 3.3 Rancangan kerangka kerja.
Tabung dan kerucut
Volume kerangka kerja terdiri dari volume tabung dan kerucut.
Volume tabung : Luas alas x tinggi
Volume kerucut : 1/3 Luas alas x tinggi
Dimana luas alasnya adalah lingkaran maka :
Volume tabung : 3,14 x r2 x tinggi tabung
3,14 x 7,52 cm x 30 cm
3,14 x 56,25 cm x 30 cm = 5298,75 cm3
Volume kerucut bawah : 1/3 x 3,14 x r2 x tinggi kerucut
1/3 x 3,14 x 7,52 cm x 7 cm = 412,125 cm3
Volume kerucut atas : 1/3 x 3,14 x r2 x tinggi kerucut
1/3 x 3,14 x 7,52 cm x 5 cm = 294,37 cm3
Jadi volume tabung kerja 5298,75 cm3 + 412,125 cm3 + 294,37 = 6005,24 cm3

Bahan
Pipa stainlees berukuran panjang 300 mm dan berdiameter 150 mm untuk tabung proses destilasi, plat stainlees berukuran panjang 400 mm, lebar 400 mm dan tebal 2 mm sebagai penutup tabung dan kerucut tabung, kawat las

Proses pembuatan :
Unit kerangka kerja merupakan unit pada proses produksi biopremium, unit ini terdiri dari beberapa bagian, antara lain :
Penutup tabung
Dalam pembuatan penutup tabung,digunakan sebuah plat stainlees dibentuk kerucut dengan ukuran diameter 150 mm, dan bagian tepi diberi lubang untuk tempat mur dan baut pengeras penutup agar tidak bocor.

Elemen pemanas :
Dalam pembuatan tabung dengan ukuran tinggi 300 mm dan diameter 150 mm. Didalam tabung dipasang elemen pemanas dan dinding tabung dilubangi sesuai dengan mur elemen pemanas. Setelah dirangkai dengan tabung menggunakan baut.



Pompa motor
Pompa motor terletak diantara saluran pembuangan tabung fermentasi ke saluran pemasukan tabung destilasi.
Pengontrol
Unit komponen pengontrol terletak pada unit kerangka tetap yang mana khususnya pada bagian meja penyangga.
Thermocontrol.
Saklar.
Adapun rancangan dari keseluruhan alat biopremium seperti gambar dibawah ini :



Gambar 3.4 Alat Biopremium.

Tempat dan waktu pengerjaan alat bioetanol.
a. Waktu pengerjaan
Waktu pengerjaan sekitar satu bulan.
b. Tempat pengerjaan.
Untuk pengerjaan pengelasan dan perakitan dilakukan di bengkel pribadi � TEGUH JAYA � di daerah perumahan kepuh permai waru sidoarjo. Sedangkan untuk instalasi kelistrikan dikerjakan di laboratorium bahan bakar fakultas teknik Universitas Negeri Surabaya.