Saya Mengidap Penyakit Bookaholic
Senin, 03-03-2008 09:18:44 oleh: heri_spica
Kanal: Gaya Hidup
Saya termasuk orang yang mengidap suatu kelainan yang barangkali bisa dimaklumi oleh sesama penderita, tapi buat orang lain mungkin dianggap berlebihan atau mengada-ada, aneh, nyentrik, buang waktu dan uang atau nyaris seperti pengidap autis sewaktu terjangkit penyakit ini.
Saya mengidap penyakit Bookaholic: cinta atau gila pada buku, suka baca buku, mengoleksi dan membahas apa saja tentang buku dengan orang lain.
Gejala-gejala penyakit ini antara lain:
1. Betah berlama-lama di toko buku/perpustakaan.
2. Teliti melihat buku-buku yang dicari.
3. Mata melebar dan berbinar-binar, mulut tersenyum waktu menemukan buku yang dicari dan disukai. Tampak bahagia waktu menikmati sebuah buku.
4. Bisa kalap dan lupa diri kalau melihat buku, beli dulu baca belakangan karena khawatir buku itu akan dibeli orang lain dan mungkin tidak ada lagi.
5. Memeriksa kesempurnaan buku yang akan dibeli/dibaca: tidak terlipat, sobek, masih licin, bersih, ujung kertas masih tajam, dan bau kertas masih enak dicium.
6. Hafal judul buku, nama pengarang dan illustrator (kalau ada), penerbit, tahun terbit, cetakan, jumlah halaman, ukuran buku.
7. Ingat tokoh-tokoh dan jalan cerita dari suatu buku yang dibaca atau resensinya.
8. Hampir selalu ‘nyambung' dan akrab dengan sesama pecinta buku, terutama yang satu selera, saling mengerti dan memahami pengalaman menyenangkan atau menyedihkan di sekitar buku.
9. Sulit percaya pada orang yang mau pinjam buku. Kalau dipinjamkan akan ada sederetan nasihat ‘ini-itu' dan peringatan pada peminjam, ‘boleh dan tidak' pada sebuah buku yang dipinjamnya.
10. Bookaholic percaya 100% pada orang yang meminjam buku. Tapi kalau buku yang dipinjam hilang atau rusak, kepercayaan si Bookaholic akan hilang bahkan tidak mau lagi berteman atau bertemu dengan si peminjam yang menghilangkan/merusak buku, walau tidak sengaja atau memang tidak peduli.
11. Kalau sudah membaca buku, Bookaholic akan nyaris kehilangan kesadaran atas lingkungan sekitarnya, juga marah bila keasyikannya diganggu orang lain.
12. Nota/bon pembelian buku sering disimpan sebagai pengingat kapan, di mana dan berapa harga beli waktu membeli sejumlah buku.
13. Buku ditandatangan, diberi tanggal (kadang-kadang juga harga pembelian), disampul dan disimpan, disayang dan dirawat dengan perhatian khusus.
14. Sesama Bookaholic saling mencari dan berbagi informasi tentang buku bagus, harga dan tempat, terutama untuk kolektor buku langka atau yang sudah tidak di terbitkan lagi.
15. Sering mengunjungi situs toko buku, membandingkan harga dan pelayanan antar situs toko buku, mencari informasi pameran, buku baru, harga discount.
16. Membaca/memperhatikan nyaris media apa saja selama yang ditulis/dibahas menarik perhatian terutama tema/jenis cerita yang disukainya.
17. Bookaholic kadang-kadang berminat menonton film yang diadaptasi dari buku dan membandingkan antara versi buku dengan versi film.
18. Ikut menjadi anggota kelompok atau komunitas pecinta buku.
Kebiasaan-kebiasaan para Bookaholic:
1. Selalu menyediakan waktu dan uang untuk mencari dan membeli buku.
2. Suka mencium kertas buku, baik masih baru atau sudah lama/bekas.
3. Membaca buku sambil melakukan kegiatan lain: makan, mendengar musik atau (maaf) di toilet.
4. Nyaris bisa membaca dalam posisi apapun: duduk, tidur, berdiri.
5. Sering menyesal dan heran pada diri sendiri: kok ga bisa nahan diri untuk ga beli buku? Alasan yang paling logis: beli dulu karena takut kehabisan atau dibeli orang lain, waktu untuk membaca bisa diatur kapan saja.
6. Juga heran kenapa waktu itu beli buku jenis tertentu yang dia belum tentu baca atau tertarik membaca. Biasanya buku itu hanya asal dibaca dan tidak selesai, diberikan ke orang lain atau disimpan dan dilupakan.
Pandangan orang lain tentang Bookaholic:
1. Dianggap aneh kalau tertawa atau sedih sendiri waktu membaca buku.
2. Membuang waktu dan uang untuk membeli buku.
3. Buku membuat Bookaholic tidak peduli orang lain.
4. Terlalu banyak membaca bisa membuat mata tidak sehat.
5. Bookaholic biasanya berkacamata.
6. Seorang Bookaholic biasanya culun dan ga gaul.
7. Kalau diajak ngobrol hal-hal di luar buku kadang-kadang ga nyambung.
8. Pengetahuan luas hingga disebut Ensiklopedi berjalan.
9. Tidak ada hal yang berguna dari membaca buku (Kontradiktif dengan no.8).
Tindak pencegahan dan pengobatan:
Tidak ada cara efektif mencegah atau mengobati penyakit ini. Seorang Bookaholic sendiri yang harus bisa mengendalikan diri untuk tidak menjadi terlalu parah mengidap penyakit ini. Dengan mengatur waktu lebih efisien untuk membaca dan bersosialisasi, penyakit ini bisa dinikmati tanpa dianggap aneh dan dijauhi orang lain.
Apakah anda seorang Bookaholic?
heri_spica
http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=6950&post=9
Wednesday, March 5, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
-
“Ki sanak, siapakah nama Ki Sanak? Dari manakah asal Ki Sanak? Sebab dari pengamatan kami, Ki Sanak bukanlah orang daerah kami…” Ia ...
-
Pada intinya perbedaan antara bahasa Jawa dan bahasa Indonesia terletak pada sifat bahasa Jawa yang ekspresif dan bahasa Indonesia yang desk...
-
Source: http://www.egmca.org:8080/artikel/art10/lihatKomentar ============== * bagus banget nih kalau alat ini bener- bener bisa kerja. ...
No comments:
Post a Comment