Monday, January 26, 2009

BELAJAR "GOBLOK" DARI BOB SADINO

Seorang rekan wartawan kirim email berikut ini. Semoga bermanfaat.

Pasti Anda bingung dengan judulnya: "goblok" kok dipelajari! Awalnya saya juga bingung, tapi setelah bertemu langsung dengan Om Bob (pangilan akrab Bob Sadino), baru percaya bahwa statement itu benar.

Bob Sadino terkenal dengan pengusaha yang 'Nyleneh' gaya dan pola pikirnya. Sejak dari jaman Soeharto, dia terkenal dengan 'kostumnya' yang selalu bercelana pendek. Begitulah cara Om Bob bertemu dengan semua presiden negeri ini.
Di kediamannya di kawasan Lebak Bulus sebesar 2 hektar, dia membuat kami pusing dengan statement-statementnya yang super Nyleneh. Misalnya dia tanya,"Menurutmu kebanyakan orang bisnis cari apa Jay?" Spontan kita jawab,"Cari untung om!" Kemudian Om Bob balik menjawab,"Kalo saya cari rugi!" Dia menjelaskan, kalo bisnis cari untung, apa selamanya untung? Sama juga kalo bisnis cari rugi, apa selamanya rugi? Maknanya adalah, rugi tak perlu ditakuti. Bahkan karyawan Kemchicks (pabrik daging olahan) dan Kemfarms (exportir sayur dan buah) diijinkan untuk berbuat salah. Sampai-sampai ada karyawan yang pernah membuat kerugian US$ 5 juta dan masih bekerja sampai sekarang.


Goblok atau Pintar?
Trus apa maknanya belajar "Goblok"? Bukankah banyak orang pandai tapi tak berhasil dalam usaha atau bahkan melangkahpun tak berani. Om Bob bilang, kalo orang "goblok" itu tak pandai menghitung, makanya lebih cepat mulai usaha. Kalau orang pinter, menghitungnya 'njlimet', jadi nggak mulai-mulai usahanya. Orang 'goblok' berbisnis tidak berfikir urutan, sedangkan orang pinter, berfikir urut. Orang pintar tidak percayaan dengan orang lain, jadi semuanya mau dikerjain sendiri, seolah tak ada yang dapat menggantikan dirinya. Nah, kalau orang 'goblok', dia akan mencari orang pintar dan harus lebih pintar darinya, untuk menjalankan usahanya. Orang pintar ketemu gagal, cenderung mencari kambing hitam untk menutupi kekurangannya. "Ehm, situasi ekonominya lagi down", atau "Pemerintah nggak mendukung saya", kata orang pintar. Lain hal dengan orang 'goblok', jika ketemu gagal, nggak merasa kalau dia gagal, karena dia merasa sedang 'belajar'. Bahkan Om Bob juga mengatakan bahwa dia sebagai orang 'goblok' tidak melakukan perencanaan usaha, target ataupun mengenal cita-cita. Namun sebaliknya, semua karyawannya harus memiliki target dan perencanaan. Buahnya, orang 'goblok' yang jadi bossnya orang pintar.

Itulah adilnya Tuhan menciptakan orang pintar dan orang 'goblok'. Masalahnya sekarang, siapa yang merasa pintar, siapa yang merasa goblok? Trus, enakan mana jadi orang pintar atau orang 'goblok'? Jika Anda semakin bingung dengan tulisan saya, artinya bagus, berarti Anda mulai ....Goblok! Kalau Anda emosi , berarti Anda pintar. Itu juga kata orang Om Bob lho..! Filosofi 'goblok' Bob Sadino dia ibaratkan seperti air sungai yang sedang mengalir. Ketemu batu di depan, ya belok kanan atau belok kiri. Namun seperti air di sungai, kitapun harus siap dikencingi, dibuangi sampah dan kotoran-kotoran yang lain. Jadi, pilih mana? GOBLOK atau PINTAR?



"Pengusaha tak harus pintar dalam segala hal. Tapi harus pintar mencari orang pintar"




Dr. Leo Marcelinus Handoko HP., SpKJ, MSc
Psychiatrist & Consultant of Nerve Revitalization

No comments: