Tuesday, October 2, 2007

ATM Non Tunai BCA Rawan Pembobolan

[Info] Fwd: ATM Non Tunai BCA Rawan Pembobolan
Posted by: "Hendra SeTiaWan" hendra_stw
Sun Sep 30, 2007 5:33 pm (PST)
Jumat, 07/09/2007 14:16
ATM Non Tunai BCA Rawan Pembobolan
Pengirim: Liem Ay Tjhoe

Rabu, 25/07/07 saya ke Griya ATM Bank BCA Pemuda di
Semarang (saat saya melakukan dan menutup transaksi tidak ada orang
di samping/belakang saya) untuk melakukan 2 kali transaksi yaitu:

1. Pembayaran rekening Halo Telkomsel (jam yang tertera di slip 09:50:18).
2. Pemindahan uang ke rekening sesama BCA (jam yang tertera di slip
09:51:44).

Transaksi di ATM non tunai sudah saya tutup, yang ditandai dengan
keluarnya iklan BCA di layar ATM non tunai.

Kemudian saya naik ke dalam Bank BCA untuk mengambil
uang tunai di teller BCA. Setelah selesai di-print saya terkejut
mendapati ada 2 kali pendebetan di rekening yang tidak saya lakukan.
Saya langsung meminta petugas teller, Rhany, supaya segera mengecek
transaksi tersebut. Tetapi teller mengatakan bahwa itu bukan
wewenang teller.

Bukannya saya dibantu malah petugas tersebut mengatakan "jangan-jangan
ibu lupa". Saya dipersilahkan langsung ke Customer Service. Penanganan
Customer Service yang sangat lamban membuat saya harus menunggu selama
1 jam. Pada saat dilayani, didapatkan bahwa rekening
saya kembali digunakan atau dibobol untuk pembelian pulsa Mentari
sebesar Rp 1 juta.

Oleh Customer Service saya ditanya kronologis kejadian. Kemudian saya
dipersilahkan mengisi keluhan dan rekening saya disarankan untuk
ditutup. Berdasarkan informasi yang saya peroleh diketahui 3 kali
transaksi yang tidak saya lakukan merupakan transaksi:

1. Transfer ke rekening BCA atas nama Drs. Adi Nugroho
no rek 658.0284696 Rp 20 juta.
2. Transfer ke rekening Bank Permata atas nama Rudy Hartanto Rp 10 juta.
3. Pembelian pulsa ke nomor 085885444797 Rp 1 juta.

Semua nama tersebut di atas tidak ada satu pun yang saya kenal atau
pun pernah berhubungan dengan saya. Saya juga meminta agar transfer ke
rekening-rekening yang tidak saya kenal tersebut di atas bisa diblokir
secepatnya, yang ternyata setelah dicek sudah terlambat. Jumlah uang
sudah hilang. Dan saya menanyakan setelah mengisi
surat keluhan apakah uang saya bisa kembali? Menurut Customer Service
(nama??) "Biasanya uang tidak bisa kembali" (Saya masih di BCA sampai
jam 2 sore).

Kamis pagi 26/07/07, saya ke BCA Telogorejo untuk mengurus penutupan
rekening. Di sana ditemui pula oleh pimpinan cabang, Bambang yang
menanyakan kronologis kejadian yang serupa dengan
Customer Service BCA Pemuda. Kesimpulan dari hasil diskusi sementara
saat itu mungkin uang dibobol via internet.

Kamis sore 26/07/07, sekitar jam 5 saya ditelepon oleh
petugas BCA Pemuda, Ibu Christine yang menyatakan bahwa didapati
bahwa transaksi dilakukan lewat internet dan hari itu ada 2 orang yang
rekeningnya dibobol .

Jumat, 03/08/07 saya datang ke BCA Telogorejo untuk
menanyakan kelanjutan mengenai kasus saya. Karena pimpinan cabang
sedang pergi, saya ditemui oleh wakil pimpinan cabang, Ibu Vonny
Widjaya. I bu Vonny kemudian menelepon Ibu Christine dan mendapat
jawaban bahwa uang saya tidak bisa kembali karena dianggap kelalaian
nasabah.

Rabu, 15/08/07, saya mendapat pernyataan resmi dari
BCA, uang saya tidak bisa kembali dikarenakan dianggap kelalaian
nasabah. Pada hari yang sama pihak BCA menelepon saya, menawarkan diri
untuk datang ke rumah, untuk apa? Rencana kunjungan ini mahal sekali
ongkosnya, saya harus kehilangan uang saya dulu. Saya akhirnya menolak
rencana kunjungan yang tidak jelas tujuannya itu. Karena
urusan seperti ini seharusnya diselesaikan di BCA, bukan di rumah
nasabah.

Berdasarkan informasi yang saya peroleh dari Halo BCA
(saya menelepon Halo BCA pada waktu dan hari yang berlainan) batas
pentransferan untuk ATM GOLD adalah Rp 25 juta, sedangkan kartu saya
telah digunakan untuk transfer sebesar Rp 35 juta. Bagaimana
pertanggungjawaban BCA?

Tidak tertutup kemungkinan bahwa mesin ATM tersebut
juga mengalami kerusakan sistem, sehingga walaupun saya sudah menutup
transaksi namun format di dalam masih tetap terbuka, sehingga dapat
dibobol orang. Karena saya memperoleh informasi bahwa pada hari itu
ada customer lain yang mengalami masalah yang sama dengan saya.

Selain itu, putri saya telah menemukan kasus serupa di
http://www.kompas. com/kompas- cetak/0.. .ni/3402695.
htm dan Kompas tanggal 27 Agustus 2007 yang menyatakan bahwa ternyata
ada kelemahan dalam ATM non tunai bahwa setelah selesai digunakan
beberapa menit magnet masih berfungsi sehingga rawan dibobol.
Bagaimana tanggung jawab BCA terhadap ketidakamanan ini?

Sudahkah BCA berintrospeksi akan keburukan servisnya?
Kalau memang servis BCA dan mesin-mesinnya yang sempurna pasti
tidak ada complaint di surat pembaca bukan? Kelambanan Customer Service
yang diakui oleh pimpinan cabang, keamanan mesin ATM non Tunai/Tunai
BCA, beranikah BCA menjamin kalau mesin tidak pernah rusak? Adakah pihak
intern BCA yg terlibat? Sudahkah BCA bekerja sama dengan Bank
Permata untuk melacak account Rudi Hartanto? Drs Adi Nugroho yang tidak
saya kenal adalah nasabah BCA, sudahkah dilacak account-nya.

Berdasarkan informasi yang peroleh dari surat pembaca
di surat kabar, biasanya dalam mengatasi masalah ini, BCA cenderung
untuk tidak peduli, dalam arti BCA hanya akan mengeluarkan surat
permintaan maaf dan meminta customer untuk berhati-hati dalam
melakukan transaksi.

Sangat mudah sekali kesalahan dilempar ke customer.
Saya sangat kecewa sekali dengan penanganan pihak BCA (pelayan inikah
yang saya dapatkan setelah sekian tahun menjadi customer) karena
kerugian yang saya alami termasuk besar untuk saya.

Berdasarkan informasi dari pihak intern BCA dan
ekstern besar kemungkinan BCA tidak memberikan penggantian kepada
customer.
"Biasanya uang tidak bisa kembali". Apakah ini slogan
baru? Di mana tanggung jawab BCA? Apakah tanggung jawab itu hanya
sebatas selembar kertas permintaan untuk berhati-hati.

3 comments:

Anonymous said...

wah..kalo bisa infonya jangan forward2 tok kalo begitu si Tom juga bisa loh...
Kelompok Lakon Semarang

Anonymous said...

Kemarin Lebaran kamu ke Jogja gak...
Blogmu kurang nyeni...
Ojo nesu, diterimo wae kritikan iki...

Anonymous said...

Mei mau mengadaken reuni alumnus Padepokan Kelamin Sakti Angkatan Reguler
Silahkan hubungi Emet by SMS