Friday, June 22, 2007

Orang-Orang Terkaya di Indonesia (Versi majalah Forbes)

Indonesia merupakah negara ke-4 didunia dalam jumlah penduduknya sebanyak
230 juta dan terdiri dari 17,500 pulau. Lebih dari separoh dari 40 orang
Indonesia terkaya ini memperoleh harta mereka dari sumber daya alam dan
sumber manusianya yang berlimpah. Milyarder seperti Rachman Halim, R. Budi
Hartono dan Putera Sampoerna termasuk dalam lima besar yang mendapatkan
hartanya dari hasil produksi rokok kretek dan real estate. Trihatma Haliman
mengeruk keuntungan sebesar $900 juta dalam penjualan apartemen di seluruh
Jakarta. Belum lagi yang menjadi kaya dari penjualan barang-barang keperluan
rumah tangga antara lain sabun detergen merek Wing Biru oleh Eddy William
Katuari Wings Group, mie instan Indomie oleh Liem Sioe Liong Indofood dan
Teh Botol Sosro. Kekayaan para cukong ini jika dijumlahkan akan mencapai
sekitar $22 milyar dan sekitar $28 milyar disimpan di Singapura.

Mereka juga mengincar sumber daya alam Indonesia dimana dua diantara
limabesar, Sukanto Tanoto dan Eka Tjipta Widjaja masing-masing
memiliki kekayaan
sekitar $2.8 milyar dan $2 milyar dari hasil kayu pembuat kertas. Martua
Sitorus pada posisi ke-14 mengelola minyak kelapa melalui usahanya bernama
Wilmar International. Urutan rankingnya sebagai berikut:

Keluarga Sukanto Tanoto- $2.8 milyar. Umur 56, status kawin dengan 4 anak.
Mulai bisnis sebagai pemasok peralatan ke perusahaan minyak Negara. Dalam
tahun 1973 beralih ke usaha produk hutan dan pada 1995 mengusahakan produksi
kertas. Perusahaan miliknya Asia Pacific Resources pernah masuk New York
Stock Exchange tapi ditarik dari bursa saham di tahun 2001. Saat ini
perusahaannya RGM International masih bergerak dalam bidang produksi kertas,
minyak kelapa dan sumber daya energi.

Keluarga Putera Sampoerna - $2.1 milyar. Umur 58, status kawin dengan 4
anak. Produksi rokok kretek ketiga terbesar sebelum kemudian sahamnya
dikuasai oleh Philip Morris.

Keluarga Eka Tjipta Widjaja - $2 milyar. Umur 85 status kawin dengan 15
anak. Datang dari RRT ke Indonesia sejak kanak-kanak. Berjualan biskit pada
umur 17 tahun namun kemudian memupuk hartanya dari usaha produksi kertas dan
minyak kelapa. Sekarang anak-anaknya meneruskan usahanya melalui perusahaan
bernama Sinar Mas.

Keluarga Rachman Halim - $1.8 milyar. Umur 59 status kawin, Pabrik rokok
kretek merek Gudang Garam merupakan yang terbesar di Indonesia.

Keluarga R. Budi Hartono - $1.4 milyar. Umur 65 status kawin dengan 3 anak.
Memiliki pabrik rokok kretek merek Djarum. Produknya diekspor keluar negeri.

Keluarga Abdul Rizal Bakrie - $1.2 milyar. Umur 59 status kawin dengan 3
anak. Mewarisi usaha orang tuanya Bakrie Group. Saat ini bergerak di bidang
infrastruktur.

Keluarga Eddy William Katuari - $1 milyar. Umur 55 status kawin dengan 4
anak. Usaha sabun cuci detergen merek Wing. Juga saat ini bergerak dibidang
penjualan kebutuhan rumah tangga. Juga dalam bidang real estate dan kimia.

Trihatma Haliman - $900 juta. Umur 54 status kawin dengan 2 anak. Real
estate developer antara lain komplek perumahan dan apartemen Agung Podomoro.
Juga bergerak dibidang retail.

Arifin Panigoro - $851 juta. Umur 61 status kawin dengan 2 anak. Mendirikan
perusahaan minyak Medco Energy International tahun 1980. Go public tahun
1994. Juga bergerak dalam bidang pengeboran minyak di Sumatera Selatan.

Keluarga Liem Sioe Liong - $800 juta. Umur 91 status kawin dengan 4 anak.
Membangun Salim Group dalam usaha di bidang makanan, pelayaran dan semen.
Memiliki Bank Central Asia dan Bank First Pacific.

Keluarga Mochtar Riyadi - $570 juta. Umur 76 status kawin dengan 6 anak.
Usaha mencakup membeli bank-bank yang sudah sekarat. Juga membeli saham yang
menguasai perusahaan yang menerbitkan majalah Forbes edisi Indonesia.

Peter Sondakh - $530 juta. Umur 54 status kawin dengan 3 anak. Pemegang
saham terbesar Rajawali Group bergerak dalam bidang telekomunikasi,
bahan-bahan keperluan rumah tangga, transportasi dan perhotelan.

Prajogo Pangestu - $510 juta. Umur 55 tahun status kawin dengan 3 anak.
Usaha dalam bidang hasil hutan, perkayuan dan logging.

Martua Sitorus - $475 juta. Umur 46 tahun. Dijuluki sebagai Raja minyak
kelapa. Perusahaannya Wilmar International merupakan pabrik minyak kelapa
terbesar di Asia. Juga bergerak di dalam bidang perdagangan.

Paulus Tumewu - $440 juta. Umur 54 status kawin dengan 3 anak. Pendiri
Departemen Store Ramayana. Bergerak di bidang pakaian jadi sejak tahun 1978.

Murdaya Poo dan Siti Hartati Cakra - $430 juta. Masing-masing berumur 65 dan
60 tahun dengan 4 anak. Tim suami istri sebagai supplier pada perusahaan
listrik Negara. Mendirikan Murdaya Group yang dikenal juga dengan nama Berca
Group di tahun 1990. Konglomerat dalam bidang perkayuan dan agen sepatu
Sneakers.

Keluarga Husein Djojonegoro - $ 360 juta. Umur 57 status kawin dengan 4
anak. Mengelola ABC consumer group mula-mula usaha pabrik anggur kemudian
merambah ke bidang makanan, pasta gigi dan baterei.

Chairul Tanjung - $310 juta. Umur 44 status kawin dengan 2 anak. Pendiri
Para Group yang bergerak di bidang jasa-jasa finansiel, penyiaran, property
dan energi.

Hadi Surya - $305 juta. Umur 70 status kawin dengan 3 anak. Usaha kapal
tanker dengan nama Berlian Ladju dengan armada sebanyak 50 kapal tanker.

Tan Kian - $300 juta. Umur 48 status kawin dengan 3 anak. Bergerak di bidang
property. Ikut memiliki Marriott Hotel dan Ritz Carlton Hotel dan mendirikan
Pacific Place sebuah komplek pertokoan dan proyek hotel.

Sjamsul Nursalim - $ 295 juta. Umur 64 status kawin dengan 3 anak. Pendiri
group Gajah Tunggal dan bergerak di bidang produksi ban mobil, usaha bank
dan pertambangan.

George dan Sjakon Tahija - $265 juta. Masing-masing umur 48 tahun dengan 2
anak dan umur 53 tahun dengan 3 anak. Usaha dari orang tua dalam berbagai
bidang jasa finansiel.

Edwin Soeryadjaya - $230 juta. Umur 57 status kawin dengan 3 anak. Ikut
mendirikan Saratoga Investama Sedaya. Anak dari William Soeryadjaya perakit
mobil Astra International yang dijualnya pada tahun 1992. Berencana
mendirikan pabrik pembangkit tenaga listrik.

Kartini Muljadi dan Dian Paramita Tamzil - $225 juta. Muljadi adalah seorang
bekas jaksa. Memiliki pabrik obat Tempo Scan Pacific di tahun 1982 bersama
adik perempuan bernama Tamzil. Muljadi saat ini pension tapi masih sebagai
penasehat hukum. Tamzil adalah Presiden dari Tempo Scan.

Keluarga Harjo Sutanto - $220 juta. Status kawin dengan 4 anak. Mendirikan
Wings group di tahun 1948 dengan Johannes Ferdinand Katuari. Bersama
keluarga diperkirakan memiliki 25% dari usaha di bidang bahan kebutuhan
sehari-hari dan bidang distribusi.

Soegiharto Sosrodjojo - $215 juta. Umur 72 status kawin dengan 5 anak. Dalam
tahun 1970 memimpin Sosro Group yang memproduksi The Botol Sosro.

Tan Siong Kie - $200 juta. Umur 90 tahun status kawin dengan 3 anak.
Mendirikan Rodamas Group in tahun 1960 yang mendistribusikan barang
elektronik, alat pendingin dan kimia. Sekarang bergerak juga di bidang
makanan dan perbankan.

Aksa Mahmud - $195 juta. Umur 61 status kawin dengan 5 anak. Dealer dari
Mitsubishi di Sulawesi Selatan. Sekarang bergerak di bidang energi,
infrastruktur.

Soetjipto Nagaria - $150 juta. Umur 66 status kawin dengan 2 anak.
Mendirikan complex perumahan mewa di Jakarta Utara dengan usaha bernama
Summarecon Agung.

Keluarga Ciputra - $145 juta. Umur 74 status kawin dengan 4 anak. Pendiri
dari Ciputra Group yang membangun perumahan mewah disekitar lapangan terbang
di Jakarta. Saat ini juga bergerak di bidang real estate di Jakarta,
Surabaya dan Hanoi.

Kris Wiluan - $140 juta. Umur 56 status kawin dengan 2 anak. Mula-mula usaha
penyediaan pipa-pipa untuk konstruksi di Singapore dan Pulau Batam di tahun
1970. Saat ini juga bergerak di bidang turisme, transportasi dan property.

Keluarga Sutanto Djuhar - $135 juta. Umur 77 status kawin dengan 5 anak.
Bekas partner bisnis Liem Sioe Liong dari Salim Group. Salah satu Dewan
Komisaris dari Bank First Pacific dimana ia memiliki 10 persen saham.

Husein Sutjiadi - $120 juta. Umur 52 status kawin dengan 2 anak. Bermula
sebagai pedagang cocoa lalu berpindah ke bidang produksi dan export cocoa
dimana dia membeli 26% saham di Davomas.

Keluarga Boenyamin Setiawan - $115 juta status kawin dengan 2 anak. Salah
seorang pendiri industri obat Kalbe Farma dan bergadung dengan Dankos Labs
untuk membentuk perusahan obat terbesar di Asia Tenggara.

Tomy Winata - $110 juta. Umur 48 status kawin dengan 2 anak. Pemegang saham
Artha Graha Bank dan usaha property Agung Sedayu.

Jusul Kalla - $105 juta. Umur 64 status kawin dengan 5 anak. Pemimpin dari
Kalla Group. Bergerak di bidang engineering, property, konstruksi dan
telekomunikasi. Saat ini sebagai Ketua Umum dari Partai Golkar dan menjabat
sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia.

Keluarga Soedarpo Sastrotomo - $100 juta. Umur 86 status kawin dengan 3
anak. Pendiri dari perusahaan pelayaran Samudra Indonesia yang saat ini
merupakan perusahaan pelayaran terbesar di Indonesia.

Keluarga Alim Markus - $95 juta. Umur 55 status kawin dengan 6 anak. Ayah
dan pamannya pendiri dari Maspion Group di tahun 1962 yang mula mula membuat
alat-alat dapur dari aluminum. Juga mengembangkan usaha ke bidang pembuatan
alat-alat rumah tangga dari bahan plastic dan gelas.

Jakob Oetama - $90 juta. Umur 75 status kawin dengan 5 anak. Pendiri suratkabar
Indonesia dengan nama Kompas di tahun 1965 dan berkembang sampai saat ini
menjadi Kompas Gramedia group sebagai usaha penerbitan terbesar di
Indonesia.

Tjandra Kusuma - $80 juta. Kawin dengan 3 anak. Mulai usaha dengan Eka
Tjandranegara mendirikan Mulia Group di tahun 1980 dan sekarang memimpin
Mulia Land yang membangun kompleks pertokoan terbesar di Jakarta dengan nama
Mulia Industrindo yang juga memproduksi ceramic dan gelas.

--
Best Regards,

Hansen Nugraha Aris

No comments: