Wednesday, June 20, 2007

nyari duit dengan mengorbankan moralitas masyarakat : "Maaf, Saya Menghamili Isteri Anda"

"Maaf, Saya Menghamili Isteri Anda," memang hanya sebuah judul film. Tapi judul film yang satu ini ternyata mengundang komentar banyak orang yang membacanya. Salah satunya di sebuah milis orang tua dari Balita ini.

"Hhhm, tiap kali saya baca judul filem ini (tadi liat posternya di MM bekasi), jadi gak abis pikir kenapa judul ini yang dipake ama sutradaranya. Baca sekilas, kesannya urusan ngehamilin isteri org cuman masalah kecil, tinggal minta maaf. Kenapa judulnya bukan, 'Sialan.., eloe Ngehamilin Isteri Gue..' atau.."Gue bacok luh, ngehamilin isteri gue' ya,"

"Sepertinya rasa malu sudah susah didapat . Bagaimana dengan anak-anak kita besar nanti ya seperti apa bangsa ini dan seperti apa generasi ini .kalau hal-hal yg seperti itu sudah dianggap lumrah atau wajar ...,serem ..." sambung Indra.

"Mungkin yang lebih pas kalo judulnya ' Lho koq saya bisa menghamili Isteri Anda????' atau mungkin film itu sekuel dari BCG..bisa jadi judulnya ' Buruan Hamilin Gue' .. Judul Film ..seperti juga Judul buku., judul tulisan, seringkali nggak nyambung sama substansinya...dan kebiasaan sutradara Indonesia..bikin judul yang bombastis..terserah isi filmnya ada muatan moralnya atau tidak....," kata Dwi.

"Emang aneh judul filmnya. Menghamili istri orang. Masih mending kagak dibacok ama suaminya," ujar Fitri

"Kenapa sih gak ada kesadaran dari sutradara, produser and so on bahwa yang ia buat itu menimbulkan efek yang menurut saya buruk buat masyarakat. Kalo memang mau membangun bangsa ini, jangan cuma dibebankan ke
pundak pemerintah. Kalo masing-masing individu do the best in their field (taela bahasanya) untuk memajukan bangsa ini pasti gak akan memilih judul itu. Alasannya kebebasan berkreativitaslah. Kalo hasil karyanya ditelen mentah-mentah sendiri mah gpp. Ini nyari duit dengan mengorbankan moralitas masyarakat," kata Nining

nc (nurcahyo)
--------
jurnalisme@yahoogroups.com
tanggal 20 Jun 2007 15:06
judul [jurnalisme] 'Maaf, saya menghamili..."

1 comment:

kohaci said...

Emang benar mas, saat ini susah bedain antara malu dengan seni ...
Kasihan untuk generasi penerus nanti..