Tuesday, June 19, 2007

ISMAIL YUSANTO : TERORISME ITU DICIPTAKAN

Oleh : Nasrul Umam Syafi'i (Syir'ah)

Jakarta- Maraknya terjadi peledakan bom yang diduga
dilakukan para teroris dinilai tidak ada kecocokan
antara motivasi dan aksi. Ini menunjukkan terorisme
memang diciptakan untuk membenarkan war of terrorism,
perang melawan terorisme.

Demikian yang diungkapkan Juru Bicara Hizbut Tahrir
Indonesia (HTI) Ismail Yusanto, kepada Syirah, Selasa
(12/06/07).

Menurutnya semakin banyak bom meladak, berarti semakin
aneh. Karena selama ini bom yang meledak sebenarnya
tidak sesuai dengan motivasi pelaku, yaitu untuk
melawan negara Amerika Serikat.

"Mengapa sampai saat ini semenjak bom Bali I, tidak
ada satupun instalasi Amerika yang kena," katanya.

Bagi Ismail, keadaan ini meniscayaan adanya
ketidakcocokan antara motivasi pelaku untuk melawan
Amerika Serikat dengan aksi yang mereka lakukan.

"Ini tidak cocok antara motivasi dengan fakta yang
ada. Enggak cocok," jelas Ismail.

Misalnya, papar Ismail, kenapa bom meledak di
Denpasar, bukan di Jakarta yang tentunya banyak sekali
instalansi kepentingan Amerika Serikat. Ketika yang
menjadi sasaran adalah Kedutaan, kenapa malah Kedubes
Australia yang dibom. Kembalinya meledak bom Bali II,
ternyata juga banyak turis Australia yang menjadi
korban, bukan turis asing asal Amerika Serikat.

Fenomena ini, tutur Ismail, menunjukkan bahwasannya
terorisme itu diciptakan untuk mendukung dan
membenarkan war of terrorism yang lagi genjar
dikampanyekan.

Apakah mungkin Amerika Serikat dalangnya? "Sangat
mungkin," jawab Ismail.

"Ini ada operasi melakukan penyusupan ke dalam
kelompok Islam yang mempunyai semangat melawan
Amerika. Setelah masuk melakukan provokasi. Ini
gampang sekali. Kemudian proses radikalisasi untuk
melakukan aksi. Agar ada stigmatisasi, bahwa Indonesia
adalah sarang teroris, berkait dengan pondok
pesantren. Kayak gitu," lanjutnya.

Ketika ditanya apa yang harus dilakukan umat Islam,
Ismail memberikan jawaban, pertama, mewaspadai gerakan
penciptaan teroris. Karena secara syar'i, melakukan
pembunuhan terhadap orang dengan tanpa alasan yang
disyaratkan syar'i hukum haram.

Kedua, dengan melakukan jihad dan membentuk khilafah
Islamiyah.

"Karena hanya dengan khilafah kita bisa menghadapi
Amerika secara sepadan. Kalau tidak, kita selamanya
akan terus seperti ini," pungkasnya.[ ]

SUMBER : http://www.syirah. com/syirah_ ol/online_
detail.php? id_kategori_ isi=1768 (Selasa, 12 Juni
2007)

Satrio Arismunandar


http://satrioarismunandar6.blogspot.com
http://satrioarismunandar.multiply.com

No comments: