Wednesday, August 30, 2006

Under ground blow, Lapindo

Salam Rekan Milis FPK

Sebab musabab terjadinya under ground blow itu yang pasti kesalahan manusia tidak menjalan standart operating prossedur apalagi untuk sumur panji 1 adalah eksplorasi. Artinya kalau sumur boe eksplorasi disain lumpur pemboran harus save artinya jangan sampai terlalu besar dan juga jangan terlalu kecil atau berkurang, karena apa fungsi lumpur dalam pemboran dia akan memberikan tekanan hidostatik sebesar 0,465 psi/ft dikalikan kedalaman lubang yang dibor ini kalau kondisi dibawah mempunyai tekanan normal, akan tetapi kalau dibawah kondisinya tidak normal bisa ditambah faktor pengaman sampai 30% berat lumpurnya apalagi untuk sumur eksplorasi. Kalau tekanan hidrostatik lumpur terlalu besar maka formasi akan pecah (breakdown formation) yang akhirnya akan menyebabkan total loss dan semburan di lokasi lain seperti yang terjadi sekarang.atau sebaliknya kalau tekanan hidrostatik lumpur terlalu kecil akan terjadi blow out pada sumur itu karena tekanan yang dihasilkan oleh lumpur
tidak mampu menahan tekanan dari dasar lubang bor. Ada juga penyebab terjadinya underground blow out atau blowout terjadi saat cabut masuk rangkaian pipa bor. saat cabut kecepatan pencabutan jangan terlalu cepat dan mengejut karena saat mencabut ruang dibawah matabor terjadi kevakuman dan dapat mengakibatkan tekanan dasar sumur menendang ke ruangan dibawah matabor (effect swabbing) yang akibatnya dapat terjadi blowout di sumur itu, apalagi sumur itu langsung ditutup rapat sehingga kalau tekanan tendangan dari dasar lubang bor besar dapat menendang ke arah samping karena aliran tekanan dari dasar lubang setelah sampai diatas ruangan yang ditutup akan balik (terjadi back pressure). seharusnya biar aja terjadi blowout pada sumur itu dari pada terjadi seperti sekarang menyamping ke arah mana yang tidak beraturan, ditambah dinding lubang bor dalam kondisi terbuka tidak ada pipa selubung atau casing. memang kalau sekarang sudah terjadi yang perlu dilakukan adalah dengan membor
directional atau sidetracking atau relief well. tapi yang perlu diperhatikan adalah disain lumpur jangan menggunakan padatan reactive solid atau very low solid content atau oil basemud ditambah persiapan berbagai macam loss circulation material dari yang jenis butiran halus, berserat, sampai limbah industri tekstil kain perca, padi dari ladang sawah penduduk yang terkontaminasi, sampai batang dan pelepah pisang. Jumlah sumur tidak hanya 3 relief well tapi harus 5 atau sesuai arah mata angin akan lebih bagus untuk mengetahui arah aliran lumpur dibawah dan dengan metode MWD dan LWD. Demikian sekilas singkat informasi buat rekan-rekan milis FPK.

Salam
Nur Suhascaryo

-------------------------------------------------------------
Tanggal: 2006 Agu 30 12:25
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Semburan Sulit Distop

1 comment:

Anonymous said...

saya tertarik dengan komentar anda secara keteknikan ttg mslh ini. Kebetulan jg saya seorang mahasiswa tambang, dan skrng sedang melakukan tugas akhir mengenai kandungan lumpur lapindo. bersediakah anda membantu saya dalam mencari informasi mengenaikandiunganlumur lapindo?
syaiful-01@mining.itb.ac.id