Wednesday, August 2, 2006

Peneliti LAPAN: Awan Aneh Sebaiknya Perlu Diwaspadai

Arifin Asydhad - detikcom

Jakarta - Awan aneh muncul di langit Jakarta dan sekitarnya. Di Bandung, awan aneh ini juga terlihat jelas. Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) berpendapat awan ini biasa saja, masyarakat tidak perlu takut. Namun, peneliti Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) berpendapat awan aneh ini perlu diwaspadai. Ada kemungkinan awan aneh ini indikasi akan terjadinya gempa.

"Awan tersebut memang aneh. Ini anomali. Saya sudah mempelajari berbagai bentuk awan, tapi awan yang satu ini memang awan tak biasa," kata Kadarsah, meteorolog yang kini menjadi peneliti di LAPAN dan berkantor di LAPAN Bandung, saat berbincang-bincang dengan detikcom, Selasa (1/8/2006).

Kadarsah mengaku awan aneh ini terlihat jelas dari kantor LAPAN Bandung di Jl. Pasteur antara pukul 09.00 hingga 10.00 WIB. Berbeda dengan pendapat BMG, Kadarsah menilai awan aneh ini kemungkinan memiliki kaitan dengan peristiwa gempa.

"Sebelum terjadi gempa Pangandaran, teman-teman saya di LAPAN juga melihat awan yang sama. Awan aneh seperti ini dulu juga sempat muncul di Yogya dan Bantul, saat gempa susulan masih terjadi," ujar peneliti yang akan melanjutkan studi S3-nya di Tokyo Technology Institute di Jepang itu.

Memang, kata dia, awan aneh ini masih menjadi perdebatan di antara para ilmuwan. Tapi, kata dia, sebaiknya BMG merespons dengan baik munculnya awan aneh ini. "Apakah awan aneh itu terkait atau tidak dengan gempa, sama-sama perlu dibuktikan dan perlu dilakukan penelitian mendalam," kata alumnus ITB jurusan meteorologi itu.

Kadarsah termasuk pihak yang berpendapat bahwa awan aneh ini kemungkinan terkait dengan gempa. Apalagi, munculnya awan aneh ini juga muncul di banyak negara-negara yang pernah diguncang gempa. Karena itu, munculnya awan aneh ini perlu diwaspadai.

Ada teori sederhana yang dikemukakan Kadarsah. "Coba amati air yang keluar dari kran. Bandingkan antara air kran yang didekatkan dengan magnet dan tanpa magnet. Itu keluarnya akan berbeda," kata dia. Hal yang sama akan terjadi antara gempa dengan awan.

Dalam berbagai referensi, masalah ini sebenarnya sudah banyak dibahas. Bahkan, ada ilmuwan Cina dan Turki yang telah melakukan observasi mengenai awan aneh ini dalam waktu yang lama, sekitar 20 tahun.

"Kesimpulan observasi, dari 39 gempa yang diamati, ada 29 gempa yang terjadi setelah sebelumnya terlihat awan aneh itu," kata dia.

Setelah melakukan observasi mengenai hal ini, meteorolog Cina dan Turki itu kini sedang meneliti secara ilmiah tentang kaitan awan aneh dengan gempa ini. Hingga sekarang, belum diketahui hasil penelitiannya. Mereka pun sudah mengenalkan mengenai kejadian ini dengan istilah 'meteoseisme' atau 'meteoquake'.

Sementara itu, salah seorang pembaca detikcom, Munab, memberikan kesaksian yang memperkuat pandangan ini. Alumnus ITB pernah melihat awan aneh di utara Singaraja, Bali, pada 22 Juli 2006. Dua hari kemudian, 24 Juli, muncul gempa di Singaraja, meski berkekuatan kecil. (asy)
-------------------------------------------------
Dari: sri d
Tanggal: 2006 Agu 1 15:44
Judul: [Itb75] Peneliti LAPAN: Awan Aneh Sebaiknya Perlu Diwaspadai

No comments: