Wednesday, February 22, 2006

Menjadi Apapun Dirimu.........

Menjadi karang-lah, meski tidak mudah. Sebab ia akan menahan sengat
binar mentari yang garang. Sebab ia akan kukuh halangi deru ombak
yang kuat menerpa tanpa kenal lelah. Sebab ia akan melawan bayu yang
keras menghembus dan menerpa dengan dingin yang coba membekukan.
Sebab ia akan menahan hempas badai yang datang menggerus terus-
menerus dan coba melemahkan keteguhannya. Sebab ia akan kokohkan
diri agar tak mudah hancur dan terbawa arus.Sebab ia akan berdiri
tegak berhari-hari, bertahun-tahun, berabad-abad, tanpa rasa jemu
dan bosan.

Menjadi pohon-lah yang tinggi menjulang, meski itu tidak mudah.
Sebab ia akan tatap tegar bara mentari yang terus menyala setiap
siangnya. Sebab ia akan meliuk halangi angin yang bertiup kasar.
Sebab ia akan terus menjejak bumi hadapi gemuruh sang petir. Sebab
ia akan hujamkan akar yang kuat untuk menopang. Sebab ia akan
menahan gempita hujan yang coba merubuhkan. Sebab ia akan senantiasa
berikan bebuahan yang manis dan mengenyangkan. Sebab ia akan berikan
tempat bernaung bagi burung-burung yang singgah di dahannya. Sebab
ia akan berikan tempat berlindung dengan rindang daun-daunnya.

Menjadi paus-lah, meski itu tak mudah. Sebab dengan sedikit
kecipaknya, ia akan menggetarkan ujung samudera. Sebab besar
tubuhnya akan menakutkan musuh yang coba mengganggu. Sebab sikap
diamnya akan membuat tenang laut dan seisinya.

Menjadi elang-lah, dengan segala kejantanannya, meski itu juga tidak
mudah. Sebab ia harus melayang tinggi menembus birunya langit. Sebab
ia harus melanglang buana untuk mengenal medannya. Sebab ia harus
melawan angin yang menerpa dari segala penjuru. Sebab ia harus
mengangkasa jauh tanpa takut jatuh. Sebab ia harus kembali ke sarang
dengan makanan di paruhnya. Sebab ia harus menukik tajam
mencengkeram mangsa. Sebab ia harus menjelajah cakrawala dengan
kepak sayap yang membentang gagah.

Menjadi melati-lah, meski tampak tak bermakna. Sebab ia ‘kan tebar
harum wewangian tanpa meminta balasan. Sebab ia begitu putih, seolah
tanpa cacat. Sebab ia tak takut hadapi angin dengan mungil tubuhnya.
Sebab ia tak ragu hadapi hujan yang membuatnya basah. Sebab ia tak
pernah iri melihat mawar yang merekah segar. Sebab ia tak pernah
malu pada bunga matahari yang menjulang tinggi. Sebab ia tak pernah
rendah diri pada anggrek yang anggun. Sebab ia tak pernah dengki
pada tulip yang berwarna-warni. Sebab ia tak gentar layu karena
pahami hakikat hidupnya.

Menjadi mutiara-lah, meski itu tak mudah. Sebab ia berada di dasar
samudera yang dalam. Sebab ia begitu sulit dijangkau oleh tangan-
tangan manusia. Sebab ia begitu berharga. Sebab ia begitu indah
dipandang mata. Sebab ia tetap bersinar meski tenggelam di kubangan
yang hitam.

Menjadi kupu-kupulah, meski itu tak mudah pula. Sebab ia harus
melewati proses-proses sulit sebelum dirinya saat ini. Sebab ia
lalui semedi panjang tanpa rasa bosan. Sebab ia bersembunyi dan
menahan diri dari segala yang menyenangkan, hingga kemudian tiba
saat untuk keluar.

Karang akan hadapi hujan, terik sinar mentari, badai, juga
gelombang. Elang akan menembus lapis langit, mengangkasa jauh,
melayang tinggi dan tak pernah lelah untuk terus mengembara dengan
bentangan sayapnya. Paus akan menggetarkan samudera hanya dengan
sedikit gerakan. Pohon akan hadapi petir, deras hujan, silau
matahari, namun selalu berusaha menaungi. Melati ikhlas tuk selalu
menerima keadaannya, meski tak terhitung pula bunga-bunga lain
dengan segala kecantikannya. Kupu-kupu berusaha bertahan, meski saat-
saat diam adalah kejenuhan. Mutiara tak memudar kelam, meski pekat
lingkungan mengepungnya di kiri-kanan, depan dan belakang.

Tapi karang menjadi kokoh dengan segala ujian. Elang menjadi
tangguh, tak hiraukan lelah tatkala terbang melintasi bermilyar kilo
bentang cakrawala. Paus menjadi kuat dengan besar tubuhnya dalam
luas samudera. Pohon tetap menjadi naungan meski ia hadapi beribu
gangguan. Melati menjadi bijak dengan dada yang lapang, dan justru
terlihat indah dengan segala kesederhanaan. Mutiara tetap bersinar
dimanapun ia terletak, dimanapun ia berada. Kupu-kupu hadapi cerah
dunia meskipun lalui perjuangan panjang dalam kesendirian.

Menjadi apapun dirimu…, bersyukurlah selalu. Sebab kau yang paling
tahu siapa dirimu. Sebab kau yakini kekuatanmu. Sebab kau sadari
kelemahanmu.

Jadilah karang yang kokoh, elang yang perkasa, paus yang besar,
pohon yang menjulang dengan akar menghujam, melati yang senantiasa
mewangi, mutiara yang indah, kupu-kupu, atau apapun yang kau mau.
Tapi, tetaplah sadari kehambaanmu.
------------------------------------------------

From: annes_70974
Date: Feb 18, 2006 12:06 PM
Subject: [yogyaroom6] Menjadi Apapun Dirimu.........

2 comments:

Anonymous said...

kok banyak pilihan yah tuk jadi sesuatu ....
yang paling bagus mana yah...
eh ko bisa brubah-ubah gitu yah wujudnya...bisa jadi istri ga tuh....hihihihi

Anonymous said...

Semua terserah padamu ....
Dunia ini begitulah adanya ...