Tuesday, October 11, 2005

Rehat Sejenak

LAPISAN MASYARAKAT
Menurut hasil penelitian, bangsa Indonesia secara
sosial ekonomi dapat dibagi menjadi 3 lapisan
masyarakat, yakni atas, menengah dan bawah.
Perbedaan ketiga lapisan masyarakat tsb dapat dilihat
dalam pertanyaan mengenai hal makan.
Kelas bawah : Pakne, hari ini kita makan apa ?
Kelas menengah : Pak, hari ini kita makan di mana ?
Kelas atas : Papi, hari ini kita makan siapa ?

SALAH JILAT
Seorang diktator mendatangi Kepala Kantor Pos, dan
sembari marah-marah ia bertanya,
"KENAPA ORANG-ORANG TIDAK MAU MEMAKAI PERANGKO YANG
ADA PHOTONYA SAYA?!!!".
Si Kepala Kantor Pos menjawab. "Oh... itu Pak,
perangkonya tidak bisa nempel, kualitas lem-nya
jelek sekali".
Dengan penasaran, sang diktator mengambil perangko
itu, kemudian menjilatnya serta menempelkannya di
amplop.
"LIHAT, PERANGKO INI MENEMPEL DENGAN BAIK, APANYA YANG
KURANG?", bentak sang diktator.
Kepala Kantor Pos agak hilang akal sejenak, kemudian
ia berkata, "Aah... kalau begitu, pastilah orang-orang
salah menjilati sisi yang satunya, Pak!!"
"????!!!!!!!"

PEMADAM KEBAKARAN
Sebuah sumur minyak milik pengusaha besar di Texas
terbakar. Panas yang diakibatkan oleh kebakaran itu
sangatlah tinggi sehingga orang- orang hanya berani
berdiri pada jarak 500 meter dari sumur.
Pengusaha itu akhirnya memanggil sukarelawan dari
pemadam kebakaran setempat. Tak berapa lama, datanglah
sebuah mobil pemadam kebakaran yang sudah tua, lalu
berhenti pada jarak hanya 10 meter dari sumur.
Petugas pemadam dalam mobil itu berlompatan keluar,
menyiram tubuh masing-masing lalu menaklukkan api, dan
berhasil.
Pengusaha tersebut sangat senang sehingga regu pemadam
kebakaran itu dihadiahi uang sebesar 10 juta rupiah.
Ketika ditanya apa yang hendak dilakukan dengan uang
itu, pemimpin regu tersebut menjawab, "Pertama-tama
kami akan memperbaiki rem mobil tua itu."

PLAT
Ketika seorang nyonya sedang memarkir mobilnya,
seorang petugas menegurnya.
"Nyonya, plat nomor Anda terbalik."
"Saya tahu, Pak. Memang saya sengaja, supaya mudah
bagi saya menemukan mobil saya ini di antara ratusan
mobil lain."


From: rizka
milis: IT_SJAP,Date: Oct 11, 2005 12:27 PM

Saturday, October 1, 2005

Intel Corp. dipenuhi Orang Bodoh dan Tolol

Saya nggak tau mana yang lebih bodoh,
CEO, Marketingnya, ato R&D nya,
Atau saya yang tidak tahu mana diantara
mereka yang bodoh.

Mikrochip Optic sudah lama ada ...
Namun Perangkat yang notabene
Motherboard Optic belum berhasil dibuat.

Mestinya dengan Jalur PCB Optic,
Prosessor Optic, Peripheral Optic,
maka kinerja Komputer bisa ditingkatkan
sampe melebihi Tera Hertz kecepatannya
hanya pada motherboard skala rumahan saja.

Sebenarnya apa sih isi Prosessor saat ini?
Teknologi saat ini tidak murni mempercepat
prosessor, hanyalah melakukan handling
data lebih baik sehingga suatu proses
bisa di kerjakan serempak.
[ada sih ... percepatannya ... tapi cuman dikit]
alhasil, gak begitu beda ama 80486 deh.

Atau saya yang kuper ..? he he eh bisa jadi
---------------------------------------------------------------------------
From: Alamsyah
good ... saya setuju dengan hipotesis dan konsep anda
nothing impossible .....!
pikiran yang miss direction ....! i love it ...

saya setuju dengan ide anda ...!
tapi mbok ya disampaikan dengan kata-kata yang bijak ...!
jagalah hati ..... jangan kau nodai ... (sambil bergaya ala AA Gym ) :-))))

keep going ...!
---------------------------------------------------------------------------
From: Dodi Andika
kalo menurut gue sih itu semua kembali ke strategi
dagang..
kalo pun dia nekat ngeluarin teknologi optic itu
kepasaran rumahan pastinya
harga2 bakal naik semua.. walaupun nantinya bakal
turun lagi kalo teknologi
itu udah umum..
lagian kalo mereka ngeluarin secara perlahan2 bukannya
mereka akan mendapat
untung lebih besar??
sebenarnya kita lah yang dibodoh2i hehhe.. betul
nggak??

temen gue di intel pernah cerita kalo intel udah punya
teknologi untuk
beberapa taun kedepan..
dia pernah di tunjukin proc 20ghz (katanya) tapi
kenapa enggak langsung
dipasarin?? lah yang 3ghz aja masih laris manis
kenapa langsung lompat ke 20??
(soal 20ghz itu bener nggak?? soalnya dari cerita
orang sih belom liat
sendiri, bisa jadi dia ngibul.. hehhe)

seandainya gue punya perusahaan sebesar intel pasti
gue melakukan hal yang
sama..

yah itu sih hasil pemikiran gue yang pas-pasan.. kalo
salah ya tolong di
koreksi..
---------------------------------------------------------------------------
From: Ryo Saeba
On 9/27/05, Alpha Bagus Sunggono wrote:
> Saya cuman nunjukin contoh,
> meskipun raksasa Intel dan AMD berkejar2an
> tetap saja dia melewatkan sesuatu

such as?
market share? berapa sih market share untuk optical computing? 0%?

http://en.wikipedia.org/wiki/Optical_computer

No true optical computers are declassified or otherwise known to
exist. Some devices that are best classified as switches have been
tested in the laboratory. Transistors that are composed entirely of
optical components are themselves still very new and experimental.

[cut]

In light of this (so to speak), no true optical computers yet exist.
The problems of design seem to stem from eliminating the conversion
from photons to electrons and back. This conversion is necessary now
because we don't have all-optical versions of all the myriad switching
devices required by a computer.

[cut]

Interestingly, modern (normal) electronic computers are getting closer
to being optical in any case. The frequency of the system clocks on
fast systems has passed the single gigahertz range. As part of circuit
design, any electronic signal varying that fast is giving off radio
waves at that frequency. This means that a wire in a computer has a
dual function as a conductor of electricity and as a waveguide for a
gigahertz frequency radio wave.

--
I solemnly swear that I'm up to no good
http://data.startrek.or.id
http://kiozk.com
---------------------------------------------------------------------------
From: EDDIE
kalau mereka yang di intel itu dikatakan bodoh
berarti saya dipastikan jauh lebih bodoh dari mereka.
karena saya cuma bisa beli dan pakai produk yang mereka ciptakan.
boro-boro mau buat, mikirin cara kerjanya aja kadang2 udah pusing.
Jadi ingat waktu kuliah dulu, belajar bahasa pemrograman susahnya 1/2 hidup.
kalo membuat programnya aja udah susah, apalagi membuat procesor dan lainnya.

Karyawan intel juga manusia, pasti ada salah/kelirunya juga
tapi kalau mereka dikategorikan bodoh, mungkin orang pintar didunia ini jadi agak langka.
---------------------------------------------------------------------------
From: Ryo Saeba
On 9/27/05, EDDIE wrote:
> kalau mereka yang di intel itu dikatakan bodoh
> berarti saya dipastikan jauh lebih bodoh dari mereka.
> karena saya cuma bisa beli dan pakai produk yang mereka ciptakan.
> boro-boro mau buat, mikirin cara kerjanya aja kadang2 udah pusing.
> Jadi ingat waktu kuliah dulu, belajar bahasa pemrograman susahnya 1/2 hidup.
> kalo membuat programnya aja udah susah, apalagi membuat procesor dan lainnya.

lho, memang rata2 CEO itu bodoh kok. wong mereka nggak perlu pintar,
mereka cukup sewa / pekerjakan orang pintar untuk melakukan pekerjaan
yang diperlukan, jadi CEO-nya bisa semakin kaya tanpa perlu memeras
otak seperti orang pintar yang bekerja di bawah CEO tadi :))

--
I solemnly swear that I'm up to no good
http://data.startrek.or.id
http://kiozk.com
---------------------------------------------------------------------------
From: Ryo Saeba
On 9/28/05, AS Firmansyah wrote:
> Weleh.. saya semakin puyeng aja dengan jawabannya saudara Alpha nich...
>
> Mungkin Anda bisa lebih detail menjelaskan maksud dari theard Anda sebab
> menurut saya opini Anda masih ngambang dan terlalu banyak penafsiran.

maksudnya si lpha tuh, baik intel dan amd itu sama2 melewatkan sesuatu
kemajuan teknologi yang mestinya bisa dipakai untuk memperbaiki
kualitas prosesor, yang dia klaim pentium/opteron sekarang itu gak
lebih tinggi teknologinya ketimbang 486.

contoh yang dia ajukan adalah optical computing, yang saya sempat
kutipkan ulasannya dari wikipedia. seingat saya dari 10 tahun yang
lalu saya sudah membaca tentang optical computing ini, namun sampai
sekarang memang belum ada satupun prosesor yang murni berdasarkan
optical sirkuit. kesulitannya yang utama adalah translasi dari sinyal
elektronik ke sinyal cahaya yang masih diperlukan akibat masih belum
bisa dipergunakannya cahaya sebagai pengganti listrik pada semua
komponen komputer.

kalau bisa saya tambahkan, sebenarnya tidak harus optical computing,
yang namanya quantum computing aja masih belum ada barangnya sampai
sekarang. kalau quantum computing ini sudah ada, maka yang namanya
proses enkripsi saat ini akan sangat mudah ditembus, karena
komputasinya tidak perlu terserialisasi seperti komputer modern saat
ini.

soal quantum computing, bisa baca di sini:

http://slashdot.org/article.pl?sid=04/08/30/0132204
---------------------------------------------------------------------------
From: Wahyudi JS
IT-er

Perlu diketahui bahwa di USA orang nganggur masih bisa makan dg normal
karena di USA ada subsidi utk pengangguran. Para pengangguran yg idealis dan
punya motivasi berkarya yg tinggi pasti enggan utk bekerja jadi buruh IT
seperti saya ini. Mereka pasti melakukan R&D secara terus menerus sampai
berhasil. Dan tidak kawatir gak bisa makan karena ada subsidi dari
pemerintah.

Sementara itu di Indonesia.............hmmmmm
Ada gak di Indonesia baik swasta ato pemerintahan yg mau bayar orang untuk
melakukan R&D dalam kurun waktu 1 sampai 2 tahun bahkan bisa
lebih?(setidak-tidaknya kebutuhan makan sehari-hari dan tempat tinggal
terpenuhi). Sementara hasil dari R&D itu juga belum pasti berhasil. Dan jika
berhasilpun rata-rata si pelaku R&D akan minta berhenti karena jasa-jasanya
kurang dihargai.

Semoga bisa menjadi renungan bagi kita semua "Kenapa bangsa Indonesia tidak
pandai berkarya?"


Salam
Yudi
---------------------------------------------------------------------------
From: Iyank4
Hmm.....
Kalo gitu biar kita nggak se bodoh mereka gimana dong?
adakah dari teman2 yang punya langkah nyata biar bangsa kita lebih
pintar dari mereka.
kalo kata bang Alpha nya sih => "Revolusi IT Indonesia !!!!"

kalo urusan teknologi kan harus sesuai dengan perkembangan jaman. kayak
balita aja. kan gak mungkin ujug-ujug jadi orang dewasa. harus lewatin
masa ermaja dulu. bayangin kalo misal dari balita tiba2 jadi bapak2 umur
30thn an. kan tuh popok, baju, mobil2an de el el gak bisa dipake semua.
dan otomatis harus sediain biaya gede banget buat beli baju baru. terus
kalo misal pengen punya mobil asli. berapa tuh Rp. yang dikeluarin (?_?)

Intinya sih revolusi terlalu banyak makan Sumber Daya (bukan biaya loh
-- karena biaya adl salah satu dari sumber daya -- menurut versi gue).
kalo kata nenek sih the "right man on the right place"
tapi kata gue "the right tech on the right time"
Semuanya ada waktunya. kalo sekarang masih jamannya 8088 ya udah
nikmatin aja dulu. kalo kita nggak bisa nikmatin, percaya deh walau dah
masuk jaman optik pun kita gak bakal pernah puas.

thx.
(^_^)

Iyank4
---------------------------------------------------------------------------
From: Ivan Sudirman
Benar Ryo, optical computing & quantum computing, memang akan menjadi
revolusi dalam prosesor.

Intel & AMD, memang saat ini untuk menaikkan performansi dilakukan
dengan perubahaan arsitektural dengan penambahan pipelining, caching,
dan multiple instruction execution. Selain peningkatan speed, jumlah
kapasitor serta densitasnya dari pengecilan jalur silikonnya.

Investasi untuk penelitian design, prototyping hingga fabrikasinya
sangat tinggi, sehingga raksasa industri belum melihatnya sudah dalam
tahap produksi masal, masih penelitian di tingkat lab atau kampus.
Angka kebutuhan akan terus meningkat dan biaya teknologi akan semakin
berkurang, sampai suatu saat ketemu dan produksi masalpun akan
terjadi.


Ivan
---------------------------------------------------------------------------
From: muhammad wirawan
Ryo Saeba wrote:
lho, memang rata2 CEO itu bodoh kok. wong mereka nggak perlu pintar,
mereka cukup sewa / pekerjakan orang pintar untuk melakukan pekerjaan
yang diperlukan, jadi CEO-nya bisa semakin kaya tanpa perlu memeras
otak seperti orang pintar yang bekerja di bawah CEO tadi :))

Membaca komentar bung Ryo saya jadi ingat dengan anekdot org2 bodoh dan org2 pinter dimana inti nya:

Orang Paling Pintar = Orang Bodoh yang mempekerjakan orang - orang Pintar

salam,



MB Wirawan
Consultant - PT Agranet Multicitra Siberkom - Detikcom,